Kilang Minyak dan Gas Bumi dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Kilang minyak dan gas bumi

Pengertian Kilang Minyak dan Gas Bumi 

Kilang minyak dan gas bumi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kilang minyak merupakan pabrik atau fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk olahan sesuai dengan tingkatan fraksi minyak bumi. Dalam bahasa Inggris, dikenal juga sebagai oil refinery yang biasanya dibangun di lepas pantai atau pun dataran luas.

Sedangkan gas bumi merupakan hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan minyak dan gas bumi. Gas bumi yang telah diproses secara fisika dalam bentuk Compressed Natural Gas atau Liquefied Natural Gas. 

Kilang Minyak dan Gas Bumi – PT Wastec International

Jenis Kilang Minyak 

Beberapa macam jenis kilang minyak adalah sebagai berikut:

  1. Kilang Minyak Topping Oil 

Fasilitas tempat pengolahan minyak bumi ini paling sederhana, perannya difokuskan untuk sekadar melakukan penyimpanan, sekaligus mengolah minyak bumi pada tahap awal.  Kilang toping oil memiliki konfigurasi sederhana, karena mempunyai fitur pemurnian yang lebih sedikit. Kemudian umumnya dibangun hanya sebagai penyimpanan dan menyiapkan minyak mentah sebelum disuling lebih lanjut. 

  1. Kilang Minyak Hydro Skimming 

Kilang hydro skimming dalam operasionalnya dapat mengolah minyak mentah sampai fraksi nafta dan hidrogen. Namun, kilang hydro-skimming masih belum dapat memghasilkan produk dengan tingkat kemurnian tinggi. 

  1. Kilang Minyak Konversi 

Kilang minyak konversi dilengkapi dengan fitur pengurangan produksi bahan bakar sisa. Produk oalahan minyak bumi yang dihasilkan dari kilang minyak konversi seperti bahan bakar ringan, termasuk bensin, solar, sampai avtur. 

  1. Kilang Minyak Deep Conversion 

Jenis kilang minyak deep conversion ini lebih tinggi dibandingkan kilang minyak konversi. Umumnya dapat menghasilkan bahan bakar dengan kadar sulfur rendah sekaligus tingkat kejernihan yang tinggi. 

Jenis Gas Bumi 

  1. Liquefied Natural Gas 

Gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan. 

  1. Liquefied Petroleum Gas 

Gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10).  Menurut jenisnya, LPG dikelompokkan menjadi LPG propana, butana, dan campuran. LPG diperoleh dari minyak mentah atau kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi. 

  1. Compressed Natural Gas 

Gas bumi yang dipampakan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuannya adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. 

Baca juga: Limbah Minyak dari Proses Pengeboran

Proses Operasi Kilang Minyak 

  1. Destilasi 

Destilasi adalah proses pemurnian minyak mentah berdasarkan titik didih dengan melalui prosedur pemanasan minyak, sehingga menimbulkan embun dan terkondensasi. 

  1. Konversi 

Proses konversi merupakan pengubahan senyawa hidrokarbon kompleks yang berada dalam minyak mentah. Tiga proses dalam konversi adalah:

  • Dekomposisi: perengkahan (cracking) termal dan katalis 
  • Unifikasi: proses alkilasi dan polimerasi
  • Alterasi: proses isomerisasi dan catalyc reforming 

Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam suatu molekul yang menjadikan molekul tersebut memanjang dan bercabang. Sementara polimerasi merupakan proses rekasi molekul monomer bersama dengan reaksi kimia untuk membentu tiga dimensi jaringan atau dapat disebut sebagai rantai polimer. 

  1. Pengolahan (treatment)

Proses selanjutnya adalah treatment terhadap hasil detilasi minyak mentah. Umumnya identik dengan penyimapanan dan maintenance kualitas hasil destilasi dan konversi. 

  1. Formulasi atau Pencampuran (Blending) 

Proses formulasi merupakan pencampuran hasil destilasi fraksi-fraksi hidrokarbon dengan bahan aditif. Proses formulasi ini dilakukan untuk menghasilkan produk minyak dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu. 

  1. Proses Lain-lain 

Sebenarnya kilang minyak atau oil refenery memiliki proses operasional lain. Seperti pengolahan limbah, penghilangan air asin, pemulihan sulfur, pemanasan, pendinginan, pembuatan hidrogen dan berbagai proses lainnya. 

Limbah B3 yang Dihasilkan dari Kilang Minyak dan Gas Bumi 

Kegiatan dari kilang minyak dan gas bumi menimbulkan beberapa limbah B3 diantaranya:

  1. Sludge dari proses produksi dan fasilitas penyimpanan minyak bumi atau gas alam dengan kode limbah A307-1 
  2. Residu dasar tangki dengan kode limbah A 307-2 
  3. Slop padatan emulsi minyak dari industri penyulingan minyak bumi dengan kode limbah A 307-3 
  4. Katalis bekas dengan kode limbah B 307-1 
  5. Karbon aktif bekas selain limbah karbon aktif dengan kode limbah A110d  dengan kode limbah B307-2 
  6. Filter bekas termasuk lempung (clays) spent filter B 307-3 
  7. Debu dari fasilitas pengendalian pencemaran udara dengan kode limbah B 307-4 

Baca juga: Dampak Limbah Pengeboran Minyak