Pengertian

ISO 45001 tahun 2018 merupakan standar internasional yang mengatur tentang sistem kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 di lingkungan organisasi atau perusahaan. Penerapan standar ini akan membuat perusahaan dapat melaksanakan dan mengevaluasi sistem manajemen K3 secara aktif untuk mencegah kecelakaan dan dampak kesehatan yang dialami para pekerja. Penerapan ISO 45001 tahun 2018 pada perusahaan juga bisa menjadi dasar dalam menciptakan manajemen K3 yang efektif dan aman. Standar ini bisa menjadi jaminan bagi perusahaan yang menjadikannya sebagai tempat bekerja yang aman dan nyaman. Baca Juga : ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 45001 - Wastec International
ISO 45001 – Wastec International

Manfaat ISO 45001 Tahun 2018

Manfaat yang bisa didapat adalah sebagai berikut:

  1. Meminimalisir kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang bisa muncul selama aktivitas pekerjaan.
  2. Mengurangi hingga menghilangkan resiko K3.
  3. Peningkatan efektivitas dan kinerja sistem manajemen K3.
  4. Meningkatkan reputasi brand bagi perusahaan.
  5. Meningkatkan kesadaran kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.

Pengendalian Resiko Berdasarkan ISO 45001 Tahun 2018

Pengendalian resiko menjadi dasar dalam pengambilan keputusan terkait dengan K3. Berikut elemen-elemen pengendalian resiko yang berdasarkan ISO 45001 2018:

Eliminasi

Eliminasi bisa diartikan sebagai penghilangan bahaya. Tindakan yang dieliminasi bisa dilakukan dengan mengganti bahan-nahan kimia berbahaya, penerapan ergonomi dalam perencanaan kerja, eliminasi jenis pekerjaan yang memiliki dampak negatif terhadap para pekerja, eliminasi aktivitas yang dianggap berbahaya dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan keselamatan kerja.

Substitusi

Substitusi atau penggantian bisa diartikan mengganti hal yang dianggap memiliki dampak negatif atau berbahaya dengan sesuatu yang memiliki bahaya resiko yang lebih rendah. Contohnya seperti mengganti permukaan lantai yang licin dengan permukaan yang lebih kasar supaya tidak membahayakan orang yang sedang berjalan.

Reorganisasi dan Rekayasa Teknik

Ditujukan sebagai pemberian perlindungan secara kolektif untuk para pekerja. Hal ini bisa diimplementasikan seperti perlindungan pada mesin, pengurangan kebisingan dalam lingkungan kerja, pengaturan dan pembagian jam kerja supaya tidak membebani salah satu pihak saja, dan perlindungan bagi para pekerja dari bahaya kecelakaan kerja yang bisa terjadi.

Pengendalian Administrasi

Pengendalian resiko dan bahaya yang terjadi dengan menerapkan kebijakan serta peraturan-peraturan yang terkait K3 di lingkungan tempat pekerjaan. Dalam penerapannya bisa seperti pengecekan keamanan secara berkala, melaksanakan pelatihan dan sertifikasi K3, perlindungan kesehatan dan keselamatan dari aktivitas kerja yang beresiko, dan melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan keamanan yang telah ditentukan.

Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri atau APD termasuk dalam pengendalian resiko berdasarkan ISO 45001 2018. APD merupakan alat yang berfungsi sebagai pengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari ancaman bahaya di lingkungan kerja. APD juga diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2010.

Penerapan ISO 45001 Tahun 2018 di Wastec International

Wastec International sudah memperoleh Sertifikasi ISO 45001 2018 sebagai Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta meminimalisir resiko bahaya di tempat kerja. Baca Juga : ISO 9001 – 2015 – Sistem Manajemen Mutu

Wastec International telah melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Berbagai macam kegiatan industri dan rumah tangga sering menghasilkan limbah keras. Limbah keras merupakan yang mempunyai sifat dan unsur yang keras, padat, bentuknya sulit diubah, dan tidak mudah terurai oleh tanah dan dibagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Organik biasanya berasal dari unsur alam seperti dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan anorganik berasal dari hasil-hasil industri. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Limbah Keras - Wastec International
Limbah Keras – Wastec International

Ciri dan Contoh Limbah Keras Organik

Limbah keras organik merupakan limbah yang kandungannya berasal dari bahan yang kuat, solid, dan bentuknya sulit untuk diubah. Biasanya berasal dari alam meliputi lautan, daratan, ataupun sisa hasil dari olahan industri. Beberapa contoh adalah cangkang kerang, sisik ikan, tulang hewan, tempurung kelapa, kertas, kain, dan sisa potongan kayu.

Jika dilihat dari karakteristiknya organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme dengan cepat tergantung dari tingkat kekerasan dan ukuran limbahnya. Contohnya seperti kertas dapat terurai dalam waktu 10 – 30 hari, kain katun dapat terurai dalam waktu 5 tahun, kayu membutuhkan waktu 10 – 15 tahun, dan wol dapat terurai dalam 1 tahun.

Bahan-bahan yang berasal dari organik bisa dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Namun saat proses pembuatan kerajinan dari bahan organik diperlukan peralatan yang cukup kuat supaya bisa diolah. kerajinan yang dihasilkan memiliki daya tahan yang kuat hingga bertahun-tahun. Kualitas produk yang dihasilkan juga tidak berubah jika dirawat dengan baik. Baca Juga : Pencemaran Tanah Oleh Limbah B3

Ciri dan Contoh Limbah Keras Anorganik

Limbah keras anorganik merupakan limbah yang kandungannya berasal dari bahan kuat dan tidak dapat dimusnahkan dengan alat biasa. Limbah keras anorganik dapat dimusnahkan dengan metode teknologi seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.

Anorganik sangat sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Contohnya seperti limbah yang berbahan logam yang membutuhkan waktu 100 – 500 tahun untuk terurai. Sedangkan plastik membutuhkan waktu seribu hingga satu juta tahun untuk terurai. Bahkan limbah yang berbahan kaca bisa hingga jutaan tahun bertahan sebelum terurai.

Industri pabrik sering menghasilkan limbah anorganik seperti pelat logam, pecahan keramik, pecahan kaca, botol plastik, dan kaleng. Berbagai macam kerajinan juga bisa dimanfaatkan dari limbah pabrik. Pemanfaatan untuk menjadi kerajinan ini juga merupakan prinsip penggunaan ulang (reuse) dan daur ulang (recycle).

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Pengertian

Limbah laboratorium merupakan limbah yang berasal dari buangan hasil reaksi-reaksi berbagai larutan kimia dalam suatu eksperimen. Limbah laboratorium bisa mengandung berbagai jenis senyawa-senyawa logam dan organik. Jika langsung dibuang tanpa proses pengolahan limbah terlebih dahulu akan memberikan dampak buruk pada lingkungan.

Laboratorium harus didesain agar limbah yang dihasilkan tidak membahayakan para pekerja dan aman saat dibuang. Beberapa kecelakaan sering terjadi di laboratorium karena para pekerja laboratorium kurang memperhatikan aspek keselamatan. Hal ini bisa diakibatkan karena mereka lebih fokus pada pekerjaan yang akan dilakukan tanpa memperhatikan limbah kimia yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengawasan yang ketat dalam menangani limbah ini. Baca Juga : Mengenal Limbah Kimia

Limbah Laboratorium - Wastec International
Limbah Laboratorium – Wastec International

Hal Penting Untuk Menangani Limbah Laboratorium

Pemberian Label Pada Wadah Limbah

Wadah limbah harus diberi label dengan warna mencolok. Berikan juga tulisan “limbah berbahaya” pada label dan keterangan tambahan terkait nama lengkap bahan limbah, tanggal pembuangan limbah, dan informasi penting lainnya. Pastikan juga label tidak rusak atau hilang supaya tidak terjadi pencampuran berbagai jenis limbah. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Tempat Penyimpanan Limbah

Ada beberapa kriteria sebagai tempat penyimpanan limbah seperti jangan simpan limbah di lemari asam yang reaksi kimia sering dilakukan. Gunakan wadah yang terbuat dari gelas/kaca atau polietilen. Jangan gunakan wadah dari logam karena sifat limbah yang asam dan basa yang kuat akan merusak wadah. Jangan menyimpan wadah limbah di dekat air atau wastafel.

Tutup Wadah Limbah

Pastikan kondisi tutup wadah limbah hanya dibuka saat limbah dimasukkan ke dalam wadah. Kondisi tutup dibuat agak longgar jika dikhawatirkan adanya tekanan kuat pada wadah limbah.

Pisahkan Tempat Penyimpanan Wadah

Limbah yang bersifat asam dan basa harus disimpan di tempat yang berbeda. Pisahkan juga tempat penyimpanan limbah asam dan bahan organik. Jangan lakukan pencampuran bahan kimia yang tidak kompatibel dalam satu wadah limbah.

Pengolahan Limbah

Dalam mengolah limbah laboratorium, idealnya masing-masing jenis limbah tidak berada dalam satu wadah. Jika ada satu wadah limbah penuh dengan limbah organik maka harus segera diolah. Hal ini bisa sangat berbahaya karena memungkinkan terjadinya kebakaran.

Memisahkan Limbah Laboratorium

Limbah laboratorium harus dipisahkan untuk mencegah terjadinya reaksi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan bahaya. Berikut bahan-bahan kimia yang tidak dapat disatukan satu sama lain.

  1. Asam dengan basa
  2. Bahan organik dengan asam
  3. Sianida, sulfida atau arsen dengan asam
  4. Logam alkali dan alkil lithium dengan limbah
  5. Logam reaktif atau bentuk serbuk dengan material yang mudah terbakar
  6. Merkuri atau perak dengan senyawa yang mengandung amonium

Kelola Limbah Laboratorium Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri seperti limbah laboratorium dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Limbah kimia merupakan limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia seperti tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Zat yang terkandung dalam limbah ini merupakan zat kimia berbentuk padat, cair, dan gas. Baca Juga : Limbah Industri dan Pengolahannya

Aktivitas yang dapat menghasilkan limbah ini yaitu aktivitas diagnostik dan eksperimen, pemeliharaan kebersihan, dan prosedur pemberian disinfektan. Termasuk kedalam limbah berbahaya jika limbah tersebut terdapat satu dari beberapa sifat limbah berbahaya. Sehingga pembuangan limbah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena akan berdampak pada lingkungan disekitar. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Limbah Kimia - Wastec International
Limbah Kimia – Wastec International

Sifat

Berikut ini merupakan sifat yang masuk dalam kategori limbah berbahaya.

  1. Toksik
  2. Korosif (asam dengan pH 12)
  3. Reaktif (mudah meledak, bereaksi dengan air, rawan goncangan)
  4. Genotoksik yang bisa menyebabkan mutasi gen

Contoh Limbah Kimia Berbahaya

Ada beberapa zat yang sering ditemukan dalam limbah iniberbahaya seperti:

  1. Formaldehid. Zat ini biasanya digunakan dalam rumah sakit untuk mensterilisasi berbagai peralatan. Zat ini juga biasa digunakan untuk mengawetkan spesimen dan mensterilkan limbah cair yang infeksius.
  2. Zat Kimia Fotografis. Zat ini sering digunakan pada larutan pencuci foto yang digunakan dalam bagian rontgen. Selain itu, zat ini biasanya juga terdapat asam asetat.
  3. Solven. Solven adalah zat pelarut yang biasa digunakan dalam bagian patologi, histologi dan laboratorium. Sehingga limbah ini yang mengandung solven sering dihasilkan oleh rumah sakit.

Organik dan Anorganik

Limbah kimia juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu

  1. Organik yang sering ditemui adalah larutan disinfektan atau pembersih, minyak pelumas, insektisida dan rodentisida.
  2. Anorganik biasanya mengandung asam, basa, dan oksidan. Contohnya seperti larutan amonia, sulfirat, hidroklorat, natrium hidroksida, kalium dikromat, kalium permanganat, nitrit, asam kromat, natrium bisulfit, dan natrium sulfit.

Solusi Pengelolaan Limbah Kimia dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Pengertian Insinerasi

Proses insinerasi merupakan proses pembakaran yang digunakan untuk mengolah limbah B3 namun tidak berbahaya bagi lingkungan karena proses ini juga akan menangkap sisa-sisa gas buang yang berbahaya. Proses insinerasi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut insinerator dan dilakukan dengan pembakaran oksidatif yang memiliki suhu 850 – 1.400 derajat celcius hingga mampu mengurangi volume dan bahaya-bahaya limbah B3 yang diolah.

Dalam pemrosesan di insinerator ada beberapa proses yang dilakukan seperti pengiriman limbah B3, penyimpanan, pemulihan insinerasi, pengendalian emisi gas buang, managemen residu padat, dan pengolahan air limbah. Proses insinerasi bisa dilakukan dengan beragam jenis insinerator dan memiliki beberapa tahapan dalam pemrosesannya. Baca Juga : Pengolahan Limbah Cair Industri

Insinerasi - Wastec International
Insinerasi – Wastec International

Jenis Insinerator Pada Insinerasi

Ada beberapa jenis insinerator yang biasa ditemui untuk proses insinerasi, seperti:

  1. Fixed Bed Incinerator. Insinerator ini merupakan tipe yang konvensional. Insinerator jenis ini memiliki perawatan yang relatif mudah dengan bentuk yang sederhana dan tidak memerlukan lahan yang luas.
  2. Moving Grate Incinerator. Insinerator jenis ini mampu membakar 35 metrik ton limbah B3 per jam dengan jenis limbah yang bervariasi. Pada insinerator ini proses pemusnahan limbah dibagi menjadi tiga, yaitu pengeringan, pembakaran, dan pasca pembakaran.
  3. Fluidized Bed Incinerator. Biasa disebut juga dengan ruang bakar dasar fluida. Insinerator jenis ini menggunakan media pengaduk berupa pasir, proses pembakarannya akan menghasilkan campuran pasir yang homogen dengan pasir sehingga akan membuat proses pembakaran akan lebih merata. Efesiensi termalnya juga bisa mencapai 90 persen.
  4. Rotary Kiln Incinerator. Insinerator ini mampu mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan. Sehingga sangat cocok untuk pembakaran sampah campuran tanpa pemilahan dan pencacahan.

Tahapan Proses Insinerasi

Proses insinerasi berlangsung 3 tahap, berikut tahapannya:

  1. Tahap Pengeringan. Tahapan ini dilakukan dengan cara menguapkan kandungan air dalam limbah B3 menggunakan panas matahari selama kurang lebih 6 hari di tempat khusus untuk pengeringan.
  2. Tahap Pirolisis. Pada tahapan ini akan terjadi proses dekomposisi termokimia limbah B3 dengan pembakaran bertemperatur rendah.
  3. Tahap Pembakaran Sempurna. Tahapan ini akan menggunakan temperatur tinggi yang akan membentuk pembakaran yang sempurna.

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Pengertian

Sesuai dengan Peraturan Menteri LHK Nomor P.4 2020 Tentang Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Festronik adalah dokumen elektronik yang memuat pernyataan serah terima dan informasi mengenai Limbah B3.

Penggunaan festronik mulai tanggal 1 Agustus 2020 menjadi kewajiban semua pihak dalam pengelolaan limbah B3. Penggunaannya diwujudkan agar limbah B3 disajikan secara real-time mulai dari dihasilkan, diangkut hingga dikelola akhir dengan hanya menggunakan single account. Baca Juga : ISO 14001 – Sistem Manajemen Lingkungan

Festronik - Wastec International
Festronik – Wastec International

Keuntungan Menggunakan Festronik

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan festronik diantaranya adalah :

  1. Ketaatan dalam proses Pengelolaan Limbah B3 lebih terjamin
  2. Memberikan kemudahan dalam proses administrasi dan pelaporan kegiatan Pengelolaan
    Limbah B3
  3. Tujuan dan progres pengangkutan dapat dipantau langsung oleh semua pihak
  4. Reduksi pembiayaan penggunaan manifes manual.
  5. Sebagai awal manifes tanpa kertas

Tahapan dalam penggunaan festronik

Dalam penggunaannya terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan seperti :

Melakukan pendaftaran tertulis dan online

Sebelum menggunakan festronik perlu dilakukan pendaftaran oleh penghasil, pengangkut dan pengolah limbah limbah b3. Berikut adalah langkah-langkah dalam tahap pendaftaran yaitu :

  1. Lakukan pendaftaran secara online http://festronik.menlhk.go.id
  2. Lakukan Pendaftaran secara tertulis, berkas dikirim ke PTSP KLHK
  3. Verifikasi Data Permohonan Tertulis dan Online Oleh Administrator KLHK
  4. Pemberian hak akses dilakukan secara otomatis dan pengguna menggunakan username
    dan password yang telah didaftarkan
  5. Pengguna sudah mendapatkan Username dan Password

Persiapan data yang diperlukan

Memeriksa data, menentukan penandatangan, dan menambah administrator apabila diperlukan. Berikut adalah yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan yaitu

  1. Periksa kesesuaian akun baik untuk nama perusahaan maupun pengguna Festronik, apabila terdapat ketidaksesuaian dapat menghubungi Administrator KLHK.
  2. Tentukan penandatangan manifes. Penandatangan manifes ditentukan sendiri oleh perusahaan. Apabila tidak ditentukan penandatangan, maka tidak dapat berkomunikasi.
  3. Apabila permohonan Administrator lebih satu, Administrator yang sudah mendapatkan hak akses dapat menambahkan Administrator lain melalu penambahan hak akses.

Lembar festronik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

  1. Bagian Pertama, yang ditandai dengan nomor 1 sampai 12 diisi oleh pengirim (penghasil,pengumpul, pengolah limbah B3) 
  2. Bagian Kedua, yang ditandai dengan nomor 13 sampai 22 diisi oleh pengangkut limbah B3
  3. Bagian Ketiga, yang ditandai dengan nomor 23 sampai 36  diisi oleh penerima limbah B3

Konfirmasi dan Komunikasi dengan bagian terkait

Setelah dilakukan pendaftaran dan data sudah dipersiapkan, selanjutnya diperlukan komunikasi dan konfirmasi antara Pengangkut dengan Pengirim atau Penerima. Berikut ini adalah yang perlu diperhatikan seperti

  1. Pengangkut Limbah B3 wajib terdaftar sebagai Pengangkut di Pengirim Limbah B3 dan
    Penerima Limbah B3.
  2. Pengangkut yang tidak disetujui (ditolak atau dibekukan) tidak dapat membuat manifes.
  3. Pengirim meminta Pengangkut untuk mendaftar, Pengangkut melakukan pendaftaran sebagai pengangkut.
  4. Pengirim dapat melakukan “persetujuan”, “penolakan”, atau “pembekuan” Pengangkut

Pelaksanaan

Dalam proses pelaksanaannya terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu

  1. Pengangkut akan membuat Manifes. Pengangkut melakukan proses pengiriman data melalui system untuk dapat diperiksa dan mendapatkan persetujuan pengirim. Pengirim memeriksa kesesuain data setelah limbah B3 selesai muat dalam alat angkut. Apabila sesuai maka data diterima, apabila tidak sesuai maka data direvisi. Proses revisi dilakukan oleh pengangkut.
  2. Pengirim akan melakukan persetujuan data. Pengirim menyampaikan semua data limbah B3 yang harus diisi oleh pengangkut dalam festronik.
  3. Penerima menyatakan Limbah diterima atau ditolak. Penerima akan melakukan pemeriksaan kesesuaian data setelah limbah B3 dibongkar di lokasi penerima dan dinyatakan diterima atau ditolak oleh penerima. Apabila diterima, manifes akan langsung terlaporkan ke pemerintah, baik KLHK maupun pemerintah daerah Provinsi dan Kab/Kota

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

Berbagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dihasilkan dari berbagai kegiatan industri. Hal ini tentunya memberi potensi besar akan pencemaran lingkungan dan membutuhkan suatu manifest limbah sebagai kendali akan perlakuan limbah B3. Hal ini diatur pada PERMENLHK Nomor 04/2020 Tentang Pengangkutan Limbah B3 serta Integrasi aplikasi festronik dengan Aplikasi SIRAJA. Baca Juga : Limbah Industri dan Pengolahannya

Wastec International menerapkan semua proses pengelolaan limbah B3 dan tercatat dengan resmi di festronik. Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.