3 Juli 2023 – Wastec International mendapatkan penghargaan Predikat A (Platinum) dari PT Bintang Toedjoe.  Penghargaan ini merupakan bentuk evaluasi kinerja Wastec International sebagai vendor pengelolaan limbah B3 PT Bintang Toedjoe pada periode Januari – Desember 2022.

Penghargaan Predikat A (Platinum) Periode 2022 – PT Bintang Toedjoe

Tujuan dari evaluasi kinerja vendor ini adalah sebagai langkah untuk mendapatkan keuntungan dan kepuasan akan kinerja yang dihasilkan dalam suatu kerjasama sehingga akan meningkatkan kualitas dan memberikan efisiensi bagi perusahaan.  Dalam hal ini, Wastec International sebagai perusahaan jasa pengelolaan limbah B3 telah memberikan kinerja dan berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik dalam pengelolaan limbah.

Predikat A - PT Bintang Toedjoe
Predikat A – PT Bintang Toedjoe

Pentingnya Pengelolaan Limbah

Jumlah limbah yang cukup besar tanpa diiringi dengan pengelolaan yang tepat dapat menyebabkan beberapa dampak, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Limbah padat yang tidak terolah dengan baik dapat menjadi sarang penyakit. Selain itu, secara estetik menjadi tidak sedap dipandang. Ada pula dampak bau yang ditimbulkan dari gas yang terkandung di dalamnya, seperti asam sulfida, metan, dan amonia. Keberadaan limbah padat pada air juga berpotensi sebagai pencemar bagi air permukaan.

Tingginya tingkat pencemaran dapat menurunkan kualitas air sehingga membuat air tidak layak untuk dikonsumsi. Air limbah yang dibuang secara langsung ke sungai tanpa proses pengolahan dapat membahayakan kehidupan biota di dalamnya, serta dapat membahayakan kesehatan manusia jika terkonsumsi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan limbah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalisir dampak yang diakibatkan. Pada saat yang sama, kita perlu mengurangi kuantitas dan polusi beban limbah yang kita hasilkan, untuk membantu melindungi lingkungan.

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Salah satu tahapan dalam pengelolaan limbah medis yaitu penyimpanan limbah medis harus mengikuti ketentuan yang terdapat pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015. Penyimpanan limbah di fasilitas penyimpanan menggunakan wadah limbah yang sesuai dengan kelompok limbahnya. Baca Juga : Pemberian Simbol Limbah B3

Limbah Medis - Wastec International
Limbah Medis – Wastec International

Wadah Penyimpanan

Penggunaan warna pada setiap wadah atau kemasan limbah mengikuti karakteristik limbahnya. Warna untuk wadah penyimpanan adalah sebagai berikut:

  1. Merah. Wadah yang berwarna merah digunakan untuk limbah yang berkarakteristik radioaktif. Contoh limbah radioaktif adalah cairan, alat, atau bahan yang berasal dari prosedur rontgen, CT scan, dan MRI.
  2. Kuning. Wadah berwarna kuning berupa kantong plastik digunakan untuk limbah yang berkarakteristik infeksius. Contoh limbah infeksius berupa jarum suntik bekas, masker bekas, dan perban yang telah digunakan.
  3. Ungu. Wadah berwarna ungu berupa kontainer plastik kuat dan anti bocor digunakan untuk limbah sitotoksik. Contoh dari limbah sitotoksik adalah obat yang digunakan untuk kemoterapi.
  4. Coklat. Wadah berwarna coklat berupa kantong plastik atau kontainer yang digunakan untuk limbah kimia dan farmasi. Contoh limbah kimia dan farmasi adalah obat-obatan kedaluwarsa.

Persyaratan Fasilitas Penyimpanan Limbah

  1. Berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik serta mudah dibersihkan dan dilakukan disinfeksi
  2. Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan
  3. Mudah diakses untuk penyimpanan limbah
  4. Dapat dikunci untuk menghindari akses pihak yang tidak berkepentingan
  5. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan dan mengangkut limbah
  6. Terlindungi oleh sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja
  7. Tidak dapat diakses oleh hewan
  8. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai
  9. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan
  10. Peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah limbah harus diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi fasilitas penyimpanan
  11. Dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan dalam keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari

Prinsip Dasar Penanganan Limbah Medis

  1. Limbah harus diletakkan dalam wadah atau kantong sesuai dengan kategori limbah
  2. Volume paling tinggi limbah yang dimasukkan ke dalam wadah limbah adalah 3/4 limbah dari volume sebelum ditutup secara aman dan dilakukan pengelolaan selanjutnya
  3. Penanganan limbah harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari tertusuk benda tajam
  4. Pemadatan atau penekanan limbah dalam wadah dengan tangan atau kaki harus dihindari
  5. Penanganan limbah secara manual harus dihindari. Jika hal tersebut harus dilakukan, bagian atas kantong limbah harus tertutup dan penanganannya sejauh mungkin dari tubuh
  6. Penggunaan wadah limbah ganda harus dilakukan jika wadah limbah bocor, robek, atau tidak tertutup sempurna

Kelola Limbah Medis Bersama Wastec International

Limbah medis harus dikelola dengan benar. Mengingat sifatnya yang bisa menularkan penyakit dan mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu, limbah medis juga mengandung bahan kimia beracun dan benda tajam yang berbahaya. Sehingga pengelolaan limbah medis perlu dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sifat berbahaya dan beracun. Baca Juga : Pengurangan dan Pemilahan Limbah B3 Fasyankes

Wastec International melayani pengelolaan limbah medis dari rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Didukung teknologi insinerator pressure jet dalam pengolahan limbah medis akan mewujudkan proses yang ramah lingkungan. Mari kelola limbah dengan benar bersama Wastec International.

Menurut Peraturan Pemerintah No P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyatakan Pengelolaan limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan cara melakukan pengurangan dan pemilahan limbah B3 fasyankes agar Limbah B3 yang dihasilkan sesedikit mungkin dan bahkan diusahakan sampai nol, yang dilakukan dengan cara mengurangi dan menghilangkan sifat bahaya dan sifat racun. Baca Juga : Jenis dan Pengemasan Limbah Medis

Limbah B3 Fasyankes - Wastec International
Limbah B3 Fasyankes – Wastec International

Jenis Limbah B3 Fasyankes

Limbah yang dihasilkan dari fasyankes meliputi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas, yang meliputi limbah :

  1. Dengan karakteristik infeksius
  2. Bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan
  3. Radioaktif
  4. Farmasi
  5. Sitotoksik
  6. Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi, tabung gas atau kontainer bertekanan

Tata Cara Pengurangan dan Pemilahan Limbah B3 Fasyankes

Pengurangan Limbah B3 Fasyankes Di Sumber

Kegiatan pengurangan dapat dilakukan dengan eliminasi keseluruhan material berbahaya atau material yang lebih sedikit menghasilkan Limbah. Baca Juga : Kandungan Berbahaya Limbah Medis

Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Melakukan sentralisasi pengadaan bahan kimia berbahaya
  2. Memantau aliran atau distribusi bahan kimia pada beberapa fasilitas atau unit kerja sampai dengan pembuangannya sebagai Limbah B3
  3. Menerapkan sistem “pertama masuk pertama keluar” (FIFO, first in first out) dalam penggunaan produk atau bahan kimia
  4. Melakukan pengadaan produk atau bahan kimia dalam jumlah yang kecil dibandingkan membeli sekaligus dalam jumlah besar, terutama untuk produk atau bahan kimia yang tidak stabil (mudah kedaluwarsa) atau frekuensi penggunaannya tidak dapat ditentukan
  5. Menggunakan produk atau bahan kimia sampai habis
  6. Selalu memastikan tanggal kedaluwarsa seluruh produk pada saat diantar oleh pemasok yang disesuaikan dengan kecepatan konsumsi terhadap produk tersebut.

Penggunaan Kembali (Reuse)

Penggunaan kembali tidak hanya mencari penggunaan lain dari suatu produk, tetapi yang paling penting yaitu menggunakan kembali suatu produk berulang-ulang sesuai fungsinya. Namun lebih mengarahkan pada pemilihan produk yang dapat digunakan kembali dibandingkan dengan produk sekali pakai (disposable). Pemilihan produk yang dapat digunakan kembali akan turut meningkatkan standar desinfeksi dan sterilisasi terhadap peralatan atau material yang digunakan kembali.

Peralatan medis atau peralatan lainnya yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan kembali (reuse) antara lain: skalpel dan botol atau kemasan dari kaca. Setelah digunakan, peralatan tersebut harus dikumpulkan secara terpisah dari Limbah yang tidak dapat digunakan kembali, dicuci dan disterilisasi menggunakan peralatan atau metode yang telah disetujui atau memiliki izin seperti autoklaf.

Daur Ulang (Recycling)

Melakukan Daur ulang merupakan upaya pemanfaatan kembali komponen yang bermanfaat. Melalui proses tambahan secara kimia, fisika, dan biologi yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yang berbeda. Daur ulang terhadap berbahan plastik umumnya dilakukan terhadap jenis plastik berbahan dasar Polyethylene Terephthalate (PET/PETE) dan High Density Polyethylene (HDPE).

Limbah terkontaminasi zat radioaktif seperti gelas plastik atau kertas, sarung tangan sekali pakai, dan jarum suntik tidak dapat digunakan kembali atau dilakukan daur ulang. Kecuali tingkat radioaktifitasnya berada di bawah tingkat klierens sesuai peraturan perundang-undangan di bidang ketenaganukliran

Pemilahan

Pemilahan merupakan tahapan penting dalam pengelolaan Limbah. Beberapa alasan penting untuk dilakukan pemilahan antara lain:

  1. Pemilahan akan mengurangi jumlah Limbah yang harus dikelola sebagai Limbah B3 atau sebagai Limbah medis karena Limbah non-infeksius telah dipisahkan
  2. Pemilahan akan mengurangi Limbah karena akan menghasilkan alur Limbah padat (solid waste stream) yang mudah, aman, efektif biaya untuk daur ulang, pengomposan, atau pengelolaan selanjutnya
  3. Pemilahan akan mengurangi jumlah Limbah B3 yang terbuang bersama Limbah nonB3 ke media lingkungan. Sebagai contoh adalah memisahkan merkuri sehingga tidak terbuang bersama Limbah nonB3 lainnya
  4. Pemilahan akan memudahkan untuk dilakukannya penilaian terhadap jumlah dan komposisi berbagai alur Limbah (waste stream) sehingga memungkinkan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki basis data, mengidentifikasi dan memilih upaya pengelolaan Limbah sesuai biaya, dan melakukan penilaian terhadap efektifitas strategi pengurangan Limbah.

Untuk efisiensi pemilahan Limbah dan mengurangi penggunaan kemasan yang tidak sesuai, penempatan dan pelabelan pada kemasan harus dilakukan secara tepat. Penempatan kemasan secara bersisian untuk limbah non-infeksius dan Limbah infeksius akan menghasilkan pemilahan limbah yang lebih baik. Pemilahan Limbah medis wajib dilakukan sesuai dengan kelompok

Pengomposan

Pengomposan merupakan salah satu cara penting untuk mengurangi Limbah seperti makanan buangan, Limbah dapur, karton bekas, dan Limbah taman. Dalam hal pengomposan akan dilakukan, maka memerlukan lahan yang cukup serta jauh dari ruang perawatan fasilitas pelayanan kesehatan dan daerah yang dapat diakses masyarakat.

Teknik pengomposan dapat dilakukan dari cara yang sederhana melalui penumpukan Limbah tidak teraerasi hingga dengan teknik pengomposan menggunakan cacing (vermi-composting).

Kelola Limbah Medis Bersama Wastec International

Wastec International melayani jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai pengelolaan limbah medis dan dapat mengolah hampir semua fase jenis mulai dari fase padat dan cair.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah medis di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 03 tahun 2009 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label B3, Pengelolaan B3 yang mencakup kegiatan menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan membuang B3 harus dilakukan secara baik dan benar, sehingga penggunaan dan penanganan B3 tersebut akan aman bagi pengguna dan tidak mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup lainya. Salah satu hal penting dalam pengelolaan B3 adalah pemberian simbol limbah B3. Pemberian simbol dan label sangat penting untuk mengidentifikasi sekaligus mengklasifikasikan B3, yang sangat berguna sebagai informasi penting dalam pengelolaannya. Identifikasi yang digunakan untuk penandaan B3 terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu simbol Limbah B3 dan label.

Simbol Limbah B3 berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal berwarna merah. Simbol yang dipasang pada kemasan disesuaikan dengan ukuran kemasan. Sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran 25 cm x 25 cm. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Simbol Limbah B3 - Wastec International
Simbol Limbah B3 – Wastec International

Jenis Simbol

Simbol limbah B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang terdiri dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan yaitu:

  1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak (explosive). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna hitam.
  2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol berupa bola api berwarna hitam yang menyala.
  3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam.
  4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang.
  5. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar silang berwarna hitam.
  6. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar tanda seru berwarna hitam.
  7. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih.
  8. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam berwarna putih pada dada.
  9. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar tabung gas silinder berwarna hitam.
  10. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive). Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari 2 gambar yang tertetesi cairan korosif.

Ketentuan Pemasangan Simbol

Penggunaan simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  1. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan tahan terhadap tumpahan isi kemasan B3
  2. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang dikemasnya atau diwadahinya
  3. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain dan mudah dilihat
  4. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan berbahaya dan beracun
  5. Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali untuk mengemas B3 harus diberi label “KOSONG”

Simbol Pada Kendaraan Pengangkut B3

Pada kendaraan simbol yang dipasang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  1. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada alat angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama
  2. Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan klasifikasi B3 yang diangkutnya
  3. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan
  4. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam) serta menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar (fluorescence)
  5. Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter
  6. Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3 yang tertinggal.
  7. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3. Baca Juga : Pengangkutan Limbah B3

Simbol Pada Tempat Penyimpanan Kemasan B3

Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

  1. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada tempat penyimpanan kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam)
  2. Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan B3 yang tidak terhalang
  3. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang disimpannya
  4. Ukuran minimum simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sehingga tulisan pada symbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Baca Juga : Pentingnya Jasa Pengolahan Limbah B3

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Akhir-akhir ini kota Jakarta mengalami polusi udara yang semakin mengkhawatirkan. Polusi udara disebabkan karena pelepasan bahan kimia ke atmosfer. Polusi udara dapat terjadi akibat buatan manusia ataupun terjadi secara alami. Polutan berupa bahan kimia atau senyawa di udara yang terjadi akibat buatan manusia dapat menurunkan kualitas udara dan berbahaya bagi makhluk hidup. Baca Juga : Bahaya Limbah B3 Bagi Kesehatan

Polusi Udara - Wastec International
Polusi Udara – Wastec International

Polusi udara merupakan pelepasan berbagai gas, benda padat yang terbelah halus atau aerosol cair ke atmosfer yang tersebar dengan laju yang melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan atau menyerapnya. Selain itu, campuran partikel dan gas yang dapat mencapai konsentrasi berbahaya baik di luar maupun di dalam ruangan.

Disebabkan berbagai polutan seperti asap, jelaga, metana, karbon dioksida, jamur, dan serbuk sari. Pelepasan polutan ke udara dapat merusak kesehatan manusia dan planet bumi secara keseluruhan. Baca Juga : Mengenal Pengolahan Limbah B3

Proses Polusi Udara

Partikel padat, cair, dan gas-gas tertentu akan menyebabkan polusi udara. Partikel-partikel tersebut dapat berasal dari banyak sumber. Banyak aerosol memasuki atmosfer ketika aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan kayu. Sebagian partikel dan gas aerosol berasal langsung dari sumber-sumber tersebut. Tetapi ada juga yang terbentuk melalui reaksi kimia di udara.

Aerosol juga dapat berasal dari tempat lain seperti abu gunung api yang meletus, debu, serbuk sari tanaman, knalpot kendaraan, pabrik hingga kebakaran hutan. Aerosol dapat mempengaruhi cara cahaya matahari sampai ke bumi. Beberapa aerosol memantulkan sinar matahari sementara yang lain menyerap sinar matahari tergantung warna partikelnya.

Jenis Polusi Udara

Dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Polusi Udara Luar Ruangan

Merupakan paparan polusi yang terjadi di luar lingkungan buatan. Contohnya sebagai berikut:

  1. Partikel halus yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi untuk memproduksi energi
  2. Gas berbahaya seperi sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida dan uap kimia lainnya
  3. Ozon di permukaan tanah, bentuk oksigen reaktif, dan komponen utama kabut asap perkotaan

Polusi Udara Dalam Ruangan

Merupakan paparan partikel karbon dioksida dan polutan lainnya yang dibawa oleh udara ke dalam ruangan atau debu dari luar bisa masuk ke dalam ruangan dengan membuka jendela, pintu, dan ventilasi. Contohnya sebagai berikut:

  1. Gas seperti karbon monoksida dan radon
  2. Bahan bangunan seperti asbes, formaldehid, dan timbal
  3. Zat alergen yang dibawa oleh hewan seperti kecoa dan tikus
  4. Jamur dan serbuk sari

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Pengertian Limbah B3

Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari sektor industri tapi juga bisa dihasilkan oleh rumah tangga. Sayangnya tidak semua orang menyadari limbah B3 yang ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah B3 merupakan sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Baca Juga : Bahaya Limbah B3 Bagi Kesehatan

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Limbah B3 Rumah Tangga - Wastec International
Limbah B3 Rumah Tangga – Wastec International

Karakteristik Limbah B3

  1. Mudah meledak karena dapat menghasilkan gas pada suhu dan tekanan tinggi
  2. Beracun dan pada kondisi terburuk bisa menyebabkan kematian akibat kontak dari pernapasan, kulit, atau mulut
  3. Melepaskan panas jika teroksidasi sehingga mudah terbakar jika terkena percikan api
  4. Bahaya untuk kesehatan dalam berbagai bentuk padat, cair, maupun gas
  5. Mudah menyala jiika kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar
  6. Bersifat korosif sehingga dapat menyebabkan karat pada baja
  7. Bersifat iritasi sehingga bisa memicu peradangan ataupun iritasi pernapasan atau kulit
  8. Berbahaya untuk lingkungan karena bahan aktif dan zat kimia keras di dalamnya
  9. Bersifat karsinogenik, teratogenik, dan mutagenik sehingga bisa memicu kanker dan mempengaruhi pembentukan janin

Contoh Limbah B3 Dalam Rumah Tangga

  1. Baterai Bekas. Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium.
  2. Lampu Bekas. Dalam setiap lampu mengandung setidaknya 5 mg merkuri. Senyawa tersebut sangat berbahaya bagi metabolisme manusia dan dapat berakibat fatal jika terakumulasi dalam tubuh.
  3. Spray Aerosol Kosong. Produk dalam kemasan spray aerosol sering dijumpai untuk obat pembasmi nyamuk, pengharum ruangan, dan hairspray. Kemasan ini memiliki propellant yang apabila terkena panas, kemasan spray bisa meledak dan melukai orang di sekitar.
  4. Termometer Merkuri. Dalam termometer merkuri mengandung setidaknya 500 mg merkuri yang berbahaya bagi tubuh. Zat ini bisa merusak saraf dan harus dijauhkan dari bayi dan anak kecil.
  5. Kosmetik Bekas atau Kedaluwarsa. Beberapa kosmetik memiliki kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya. Setelah kedaluwarsa, kandungan racun di dalamnya akan semakin meningkat. Bahan-bahan ini juga sangat mudah terurai ketika terkena air sehingga bisa mengontaminasi air tanah.
  6. Botol Cairan Pembersih Bekas. Cairan pembersih bisa mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya. Bahan kimia pada cairan pembersih umumnya mudah terbakar.
  7. Obat Kedaluwarsa. Obat yang sudah kedaluwarsa mengandung zat kimia yang bisa membahayakan lingkungan. Oleh karena itu, obat kedaluwarsa sangat tidak dianjurkan untuk dibuang di tempat sampah umum.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Baca Juga : Mengenal Pengolahan Limbah B3

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Apa Itu Emisi Karbon?

Emisi karbon merupakan gas yang dikeluarkan oleh hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, dan bahan bakar lainnya. Fenomena ini adalah proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi. Saat ini dan menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan naiknya suhu bumi atau pemanasan global. Baca Juga : Pengelolaan Limbah Farmasi

Emisi Karbon - Wastec International
Emisi Karbon – Wastec International

Penyebab Emisi Karbon

Emisi karbon disebabkan karena aktivitas pembakaran senyawa-senwaya yang mengandung unsur karbon. Pembakaran bahan bakar fosil di bidang industri dan manufaktur, transportasi, dan juga emisi yang diperlukan untuk aktivitas manusia. Hal tersebut bisa berupa penggunaan kendaraan pribadi, penggunaan energi listrik, dan konsumsi makanan/minuman.

Penggunaan alat elektronik seperti smartphone dan gadget juga dapat menyumbang pelepasan karbon. Hal ini bisa terjadi karena proses produksi perangkat elektronik tersebut. Dimana dalam prosesnya memerlukan mesin pembangkit listrik, bahan tambang untuk material perangkat, hingga pembangkit server pada pusat data. Kondisi ini tidak dapat dirasakan secara langsung, namun dapat berefek puluhan hingga ratusan tahun kedepan. Baca Juga : Bahaya Limbah B3 Bagi Kesehatan

Dampak Emisi Karbon

Beberapa dampak bisa terjadi antara lain:

  1. Dampak Bagi Lingkungan. Secara umum dampak yang dirasakan adalah meningkatnya suhu bumi setiap tahun. Hal ini dapat mengakibatkan mencairnya salju atau es di kutub yang bisa menyebabkan permukaan air laut meningkat. Perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca tidak menentu bisa mempengaruhi kehidupan satwa liar dan mengakibatkan bencana alam.
  2. Dampak Bagi Kesehatan. Adanya peningkatan emisi karbon bisa memberi pengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia. Emisi karbon yang berdampak pada perubahan iklim dapat mengakibatkan resiko dehidrasi dan sengatan panas yang bisa berakibat fatal. Masalah serius pada pernapasan dan kardiovaskuler bisa terjadi karena kualitas udara yang buruk.
  3. Dampak Bagi Ekonomi. Kegiatan pertanian, kehutanan, pariwisata dan lainnya dapat dipengaruhi oleh pola cuaca yang tidak pasti. Cuaca ektrem juga bisa menimbulkan kerusakan pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan tiang listrik.

Cara Mengurangi

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yaitu:

  1. Matikan peralatan yang menggunakan listrik jika tidak sedang digunakan seperti kipas angin, AC, televisi, charger handphone, dan komputer
  2. Kurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi. Gunakan transportasi umum untuk perjalanan dengan jarak tempuh yang jauh atau bisa juga menggunakan sepeda atau jalan kaki jika jarak yang ditempuh dekat
  3. Membeli kebutuhan dari petani lokal atau menanam sendiri untuk mengurangi produk import
  4. Membeli makanan sesuai porsi sehingga tidak menimbulkan sampah makanan
  5. Membawa botol minum sendiri untuk mengurangi konsumsi air mineral kemasan
  6. Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi kantong plastik
  7. Memilah limbah rumah tangga berdasarkan jenis limbahnya
  8. Mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos
  9. Gunakan air bersih sesuai dengan kebutuhan
  10. Menanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon yang dihasilkan

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Persoalan air telah menjadi masalah yang serius. Hal ini dikarenakan pencemaran air sering terjadi. Air sudah banyak tercemar oleh berbagai macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia sehingga dapat menyebabkan kualitas air menurun. Krisis air bersih pun sering terjadi akibat pencemaran air. Baca Juga : Pengelolaan Limbah Farmasi

Pencemaran Air - Wastec International
Pencemaran Air – Wastec International

Penyebab Pencemaran Air

  1. Limbah Industri. Merupakan jenis limbah yang berasal dari industri yang dapat berupa limbah dari industri tekstil ataupun limbah pabrik kertas. Limbah berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang sering dihasilkan dari olahan industri. Jika limbah industri ini dibuang ke saluran sungai atau laut bisa merusak ekosistem yang ada pada lingkungan tersebut. Kandungannya juga berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi.
  2. Limbah Rumah Tangga. Merupakan limbah yang berasal dari hasil kegiatan rumah tangga. Selain itu dapat berasal dari perkantoran, pasar, penginapan, dan rumah makan. Limbah rumah tangga juga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, hingga memiliki bahan berbahaya dan beracun.
  3. Limbah Minyak. Pencemaran air sering terjadi karena proses pengolahan tambang atau pengeboran minyak yang memiliki kontak langsung dengan air. Selain itu juga, pertambangan batu bara juga dapat mempengaruhi kualitas air disekitar. Tumpahan minyak ke dalam laut ke dalam laut juga sering menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran air dan dapat berbahaya bagi biota laut di dalamnya.

Menanggulangi Pencemaran Air

Dalam pengelolaan limbah industri harus dilakukan selayaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan. Tujuan ini dilakukan supaya limbah tidak dibuang langsung ke saluran air. Berikut sejumlah pencemaran air yang bisa dilakukan. Baca Juga : Bahaya Limbah B3 Bagi Kesehatan

  1. Pembuatan kolam stabilisasi. Air limbah yang ada dalam kolam stabilisasi diolah secara alami untuk menetralisir zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan karena mudah dan murah untuk dimiliki.
  2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan air limbah ini harus menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).

Mencegah Pencemaran Air

Beberapa metode pencegahan bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air.

  1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah permukiman
  2. Pembuangan limbah industri harus diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
  3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia yang dapat menimbulkan pencemaran
  4. Memperluas gerakan penghijauan di lingkungan sekitar
  5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
  6. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang lingkungan hidup
  7. Melakukan intensifikasi tanaman

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.