Eutrofikasi Penyebab Pencemaran Air

Eutrofikasi

Eutrofikasi merupakan fenomena pelepasan berlebihan fosforus, nitrogen dan senyawa-senyawa kimia lainnya ke dalam lingkungan perairan. Sementara nutrien ini penting untuk pertumbuhan tanaman dan organisme lain di dalam ekosistem, peningkatan yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air. Baca Juga: Pengendalian Pencemaran Ekosistem Air

Eutrofikasi – PT Wastec Intenational

Penyebab Eutrofikasi

Pelepasan nutrien dari berbagai sumber manusia merupakan penyebab utama eutrofikasi. Aktivitas pertanian yang menggunakan pupuk fosfat dan nitrogen dapat menyebabkan aliran kelebihan nutrien ke dalam sungai dan danau. Limbah domestik dan industri yang tidak terkendali juga menjadi kontributor signifikan terhadap eutrofikasi. Selain itu, penggunaan pupuk dalam taman dan kebun juga dapat menyumbang pada peningkatan kadar nutrien di dalam air. Baca Juga: Pencemaran Air dan Pencegahannya

Jenis Eutrofikasi

Terdapat 2 (dua) jenis eutrofikasi, diantaranya:

Natural eutrophication

Terjadi sebagai bagian dari siklus alami ekosistem perairan. Proses ini melibatkan penumpukan nutrien secara bertahap di dalam air dan tanah di sekitarnya. Penyebab utama eutrofikasi alami termasuk pelapukan batuan, aktivitas vulkanik, dan dekomposisi organik.

Cultural eutrophication

Berasal dari aktivitas manusia yaitu pelepasan nutrien yang berlebihan ke dalam lingkungan perairan melalui berbagai aktivitas manusia seperti industri, pertanian, deterjen, peternakan dan limbah manusia.

Dampak Eutrofikasi

Eutrofikasi berdampak pada badan perairan serta biota air di dalamnya, yakni:

  1. Pertumbuhan Alga yang Berlebihan: Nutrien yang berlebihan memicu pertumbuhan alga yang berlebihan, yang menyebabkan bloom alga. Ini menghasilkan permukaan air yang tertutup oleh lapisan alga, menghambat sinar matahari masuk ke dalam air dan mengganggu proses fotosintesis organisme akuatik lainnya.
  2. Penurunan Kualitas Air: Pertumbuhan alga yang berlebihan juga menyebabkan penurunan kualitas air dengan mereduksi kadar oksigen terlarut. Kondisi ini menyebabkan kematian massal ikan dan organisme akuatik lainnya, serta merusak ekosistem perairan.
  3. Gangguan pada Kehidupan Manusia: Air yang tercemar oleh bloom alga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia, membatasi akses ke air bersih untuk konsumsi dan rekreasi.

Penanganan

Beberapa cara dalam menangani fenomena eutrofikasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Manajemen Limbah: Melakukan pengolahan limbah domestik dan industri untuk menghilangkan fosforus dan nitrogen sebelum dibuang ke dalam lingkungan perairan. Selain itu penggunaan sistem septik yang baik dan instalasi pengolahan limbah yang memadai.
  2. Pertanian Berkelanjutan: Penggunaan pupuk secara bijaksana, rotasi tanaman, penanaman penutup tanah dan penggunaan teknik konservasi tanah untuk mengurangi erosi serta aliran nutrien.
  3. Penggunaan Teknologi: Sistem filtrasi dan aerasi air dapat digunakan untuk menghilangkan nutrien berlebihan dan meningkatkan oksigenasi air.
  4. Restorasi Ekosistem: Pengembalian lahan basah, penanaman vegetasi dan rehabilitasi sungai dan danau yang tercemar
  5. Pendidikan Masyarakat dan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.