Pengertian 

Batubara merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari fosil. Bahan bakar ini cukup banyak digunakan hingga saat ini, terutama sebagai sumber bahan bakar listrik hingga berbagai industri lainnya. Baca Juga: PLTU dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Batubara – PT Wastec International

Jenis Pengolahan Batubara 

Preparasi 

    Preparasi merupakan usaha untuk meliberasi/membebaskan bijih antara mineral berharga dengan mineral pengotornya dengan jalan mereduksi/memperkecil ukuran butir. Terdapat beberapa tahapan meliputi:

    1. Kominusi: mereduksi ukuran butir hingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula.
    1. Sizing: screening yaitu pemisahan besar butir mineral berdasarkan lubang ayakan dan classifying yang merupakan pemisahan butir mineral berdasarkan kecepatan jatuh material di dalam suatu media sehingga hasilnya tidak seragam.

    Konsentrasi 

    Konsentrasi merupakan operasi untuk memisahkan antara mineral yang berharga dengan mineral tak berharga/pengotornya (gangue mineral) dalam suatu bijih/material yang memanfaatkan sifat fisik atau sifat kimia-fisika permukaan mineral yang akan dipisahkan.

    Sifat fisik yang digunakan sebagai dasar pemisahan yaitu:

    1. Warna, kilap, dan bentuk kristal. Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa 
    2. Spesific gravity, konsentrasi berdasarkan berat jenisnya. 
    3. Magnetic susceptibility, yakni memisahkan mineral dengan dengan sifat kemagnetan, baik secara kuat, lemah, bahkan tidak ada sama sekali.
    4. Conductivity, yakni pemisahan memanfaatkan sifat mineral sebagai konduktor.
    5. Sifat permukaan mineral dengan memanfaatkan udara apakah akan terpisah yang disebut dengan flotasi.

    Dewatering 

    Dewatering adalah operasi pemisahan antara cairan dengan padatan yang pada umumnya melalui tiga tahapan, yakni:

    1. Thickening, yaitu merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp sehingga solid factor yang dicapai sama dengan satu (% solid = 50%)
    2. Filtrasi adalah merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan jalan menyaring (dengan filter) sehingga didapat solid factor sama dengan empat (% solid = 100%).
    3. Drying merupakan proses penghilangan air dari padatan dengan jalan pemanasan, sehingga padatan itu betul-betul bebas dari cairan atau kering (% solid = 100%).

    Limbah B3 yang dihasilkan 

    Pengolahan batubara dengan pirolisis – produksi kokas menghasilkan beberapa limbah sebagai berikut:

    1. Residu dari produksi kokas (tar) dengan kode limbah A357-1 
    2. Tar sludge dengan kode limbah A357-2 
    3. Residu minyak dengan kode limbah A357-3 
    4. Sludge ipal dengan kode limbah B357-1

    Baca juga: Pertambangan dan Limbah yang Dihasilkan

    Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

    Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

    Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

    Pengertian Laboratorium

    Laboratorium adalah tempat atau area untuk melakukan berbagai rangkaian prosedur penelitian, pengamatan, penyelidikan, serta pengukuran yang dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung. Baca Juga: Menangani Limbah Laboratorium

    Laboratorium – PT Wastec International

    Jenis Laboratorium 

    Terdapat beberapa jenis dan dikelompokkan pada beberapa kategori, diantaranya:

    1. Riset

    Digunakan khusus untuk melakukan penelitian. Umumnya penelitian ini ditujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, biasanya terdapat di kampus dan lembaga penelitian. Jenis ini juga mengakomodir berbagai kebutuhan ilmuan atau researcher dan karena itu ukurannya cenderung lebih luas dari yang lainnya serta memiliki koleksi peralatan yang lebih lengkap. Baca Juga: Standar Baku Mutu Air Kegiatan Laboratorium

    1. Pengembangan Produk

    Digunakan untuk melakukan penelitian yang mengarah pada upaya pengembangan produk, termasuk analisis mutu produk dan kultur jaringan. Biasanya berafiliasi dengan perusahaan yang berfokus pada pengembangan produk di bawah departemen research and development.

    Limbah yang Dihasilkan

    Aktivitas lab riset dan komersial tentunya menghasilkan limbah B3 yang harus diolah dengan tepat dan bertanggung jawab, diantaranya:

    1. Bahan kimia kadaluwarsa dengan kode limbah A338-1
    2. Peralatan laboratorium terkontaminasi B3 dengan kode limbah A338-2 
    3. Residu sampel limbah B3 dengan kode limbah A338-3 

    Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

    Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

    Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

    Pengertian

    Pernis atau varnish merupakan bahan transparan yang umumnya digunakan pada proses finishing bahan kayu dalam industri furniture dan building. Selain proses finishing juga bisa diaplikasikan pada sistem coating. Baca Juga: Pengawetan Kayu dan Dampaknya

    Manfaatnya adalah sebagai berikut:

    1. Melindungi media kayu dari panas, hujan, angin, kotoran dan hal pengganggu lainnya
    2. Melindungi permukaan kayu dari pengaruh bahan kimia seperti alkohol dan cuka
    3. Menguatkan serat kayu
    Pernis – PT Wastec International

    Fungsi Utama

    Dua fungsi utama dari teknik ini antara lain:

    1. Perlindungan atau proteksi: fungsi utamanya adalah melindungi kayu agar lebih tahan lama dan tahan terhadap material pengganggu lainnya
    2. Keindahan atau estetika: meningkatkan keindahan media kayu sampai dengan menutupi cacat atau kekurangan dari kayu tersebut.

    Pengaplikasian pernis terdiri dari dua cara, yaitu kuas dan semprot/spray. Finishing ini banyak dilakukan pada pekerjaan lantai kayu, kusen pintu, wooden toys, furniture dan lain sebagainya. Baca Juga: Pengolahan Limbah Cair Industri

    Jenis Pernis

    Terdapat dua jenis pernis, yaitu:

    1. Solvent based: kombinasi antara drying oil, resin dan tiner atau solvent
    2. Water based: menggunakan air sebagai pelarutnya. Keunggulannya terletak pada kecepatan proses pengeringan yaitu 20-30 menit serta hasil finishing yang tidak mudah retak dan menimbulkan gelembung yang diakibatkan oleh udara di dalamnya.

    Perbedaan Pernis dan Plitur

    Pernis dan plitur merupakan dua teknik finishing pada media kayu tetapi memiliki perbedaannya, yaitu:

    1. Penggunaan bahan: pernis terbuat dari campuran bahan resin, drying oil dan pelarut, sedangkan plitur berupa cat transparan yang terbuat dari oker atau ranah lunak yang sudah melalui proses oksidasi.
    2. Cara penggunaan: pernis dapat diaplikasikan langsung pada objek tanpa menggunakan media pelarut, sedangkan plitur membutuhkan media pelarut sebelum melapisi kayu.
    3. Warna yang dihasilkan: pernis tidak menciptakan warna pada bidang kayu sedangkan plitur sebaliknya

    Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

    Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

    Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

    Kegunaan

    Penggunaan kemasan farmasi menjadi bagian yang penting juga dalam pengelolaan obat. Kegunaan dari kemasan ini adalah sebagai berikut:

    1. Menjaga dan melindungi produk obat dari kontaminasi
    2. Mengidentifikasi jenis obat
    3. Menjaga kualitas obat
    4. Sarana promosi produk obat
    5. Memberikan informasi penting seperti tanggal pembuatan, tanggal kedaluwarsa dan lain-lain
    Kemasan Farmasi – PT Wastec International

    Karakteristik Kemasan Farmasi

    Beberapa karakteristik kemasan yang baik, yaitu:

    1. Proteksi optimal dari lingkungan luar seperti suhu dan kelembapan
    2. Harus memiliki fungsi sebagai penghalang/barrier dari penetrasi kelembapan dan gas
    3. Menjaga dari oksidasi, reduksi dan Cahaya
    4. Menjaga dari kebocoran selama proses pengangkutan
    5. Pencetakan kemasan yang mudah dan stabil

    Tipe Kemasan Farmasi

    Kemasan ini memiliki tipe yang beragam dan disesuaikan dengan jenis obat yang akan dikemasnya. Umumnya tipe ini terdiri dari:

    1. Primer
    2. Sekunder
    3. Tersier

    Primer

    Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk obat atau farmasi. Kemasan ini tidak boleh mencemari dan bereaksi dengan produk obat tersebut. Selain itu, harus bersifat cocok atau kompatibel dengan produk obat. Kemasan primer dipergunakan untuk dua jenis pemakaian dosis yaitu pemakaian dosis tunggal atau satu kali dan dosis multi atau lebih dari satu kali. Baca Juga: Pengelolaan Limbah Farmasi

    Beberapa kemasan primer antara lain:

    1. Blister: kemasan yang umum digunakan dalam bentuk padat seperti tablet dan kapsul serta memiliki rongga termoform.
    2. Strip: digunakan untuk dosis kemasan satuan dan tidak memiliki rongga termoform.
    3. Ampul:  kemasan yang digunakan untuk produk obat cair.
    4. Vial: kemasan yang diperuntukkan untuk obat padat, bubuk dan cair serta memiliki kapasitas dan ukuran yang lebih besar dibandingkan denga ampul.
    5. Botol: digunakan untuk mengemas obat cair, kapsul dan tablet berbentuk. Terdapat dua bahan botol yaitu kaca dan plastik.
    6. Sachet: Kemasan kantong yang digunakan untuk mengemas obat bubuk dan cair.
    7. Tube (Aluminium/plastic tube)
    8. Syringe

    Sekunder

    Kemasan farmasi sekunder merupakan jenis kemasan yang tidak kontak langsung dengan produk obat. Beberapa kemasan sekunder ini diantaranya:

    1. Box
    2. Karton/dus

    Tersier

    Kemasan farmasi tersier merupakan yang paling luar yang mengandung beberapa kemasan sekuder. Umumnya digunakan untuk memberika perlindungan pada proses transportasi. Contoh kemasan yang digunakan adalah karton box. Baca Juga: BPOM Musnahkan Limbah Farmasi di Wastec International Semarang

    Pengelolaan Limbah B3 Bersama Wastec International

    Kemasan ini menjadi faktor penting dalam industri farmasi dikarenakan obat wajib terjamin keamanannya saat dikonsumsi. Selain itu, limbah kemasan farmasi termasuk ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dengan kategori limbah infeksius dan berkode limbah B337-1 yang dapat menimbulkan efek berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan jika tidak terkelola dengan baik.

    Wastec International melayani pengelolaan limbah farmasi dari rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Didukung teknologi insinerator pressure jet dalam pengolahan limbah medis akan mewujudkan proses yang ramah lingkungan. Mari kelola limbah dengan benar bersama Wastec International.

    Kualitas Udara Swiss

    Udara yang bersih merupakan salah satu hak manusia. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pencemaran mulai banyak terjadi di berbagai negara. Namun faktanya, ada beberapa negara yang tetap memiliki kualitas udara yang baik di samping berbagai kegiatan industri yang dijalankan. Salah satunya adalah Swiss.  Sudah bukan hal asing lagi mendengar kualitas udara Swiss menjadi salah satu yang terbersih di dunia. Bagaimana sistem dan implementasinya? Baca Juga: Pentingnya Green Hospital

    Kualitas Udara Swiss – PT Wastec International

    Kebijakan dan Implementasi

    Swiss memiliki kebijakan yang ketat terkait emisi polutan udara. Selain itu, Swiss juga memiliki sistem pengelolaan limbah yang sangat baik. Pemerintah Swiss telah mengakui perlunya mengatasi konsumsi plastik dan dampak lingkungannya. Penerapan yang dilakukan meliputi langkah mengurangi sampah plastik dan mempromosikan praktik berkelanjutan. Sebagai bagian dari strategi ini, dengan bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, meningkatkan tingkat daur ulang, dan mempromosikan penggunaan alternatif ramah lingkungan. Namun, meskipun pengakuan ini, Swiss tetap tidak berniat untuk melarang plastik sekali pakai, berbeda dengan Uni Eropa yang melarang sedotan plastik, peralatan makan sekali pakai, dan plastik disposable lainnya. Baca juga: Pengertian dan Jenis Polusi Udara

    Pengelolaan Sampah dan Kualitas Udara Swiss

    Swiss terkenal dengan sistem daur ulang dan pengelolaan sampahnya yang efisien. Dengan tingkat daur ulang yang tinggi sebesar hampir 90%, botol PET dan kaleng aluminium didaur ulang. Selain itu, warga Swiss juga rajin dan disiplin memilah dan memisahkan sampah dan material daur ulang dengan benar, sehingga mereka juga dapat secara kolektif berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

    Swiss juga memiliki pabrik pembakaran sampah yang menghasilkan energi dari sampah yang tidak dapat didaur ulang, lebih lanjut mengurangi dampak lingkungan plastik.

    Kesadaran dan Corporate Responsibility

    Kesadaran konsumen tentang dampak lingkungan plastik semakin meningkat di Swiss. Banyak orang yang semakin memilih produk dengan kemasan minimal, dan barang yang dapat digunakan ulang, serta alternatif ramah lingkungan. Bukan hanya individu, perusahaan juga mulai bertanggung jawab dengan menawarkan opsi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi penggunaan plastik dalam operasional mereka. Sehingga segala kebijakan yang dibuat dapat dijalankan dan didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakatnya dan membuat kualitas udara Swiss menjadi yang terbersih.

    Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

    PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

    Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

    Pengertian

    Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Sebenarnya, perubahan ini dapat terjadi secara alami, namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya. Belakangan ini sudah muncul kejadian yang merupakan perubahan iklim di mana mengganggu kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia seperti pencairan es di kutub utara dan selatan, intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem meliputi banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan. Baca Juga: Penting! Global Warming dan Dampaknya

    Perubahan Iklim – PT Wastec International

    Faktor Penyebab Perubahan Iklim

    Umumnya ada beberapa hal atau faktor penyebab terjadinya, antara lain:

    1. Efek gas rumah kaca
    2. Pemanasan global
    3. Kerusakan lapisan ozon
    4. Kerusakan fungsi hutan
    5. Gas buang industri
    6. Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang berlebihan dan tidak terkontrol 

    Selain itu, dilansir dari situs PBB Indonesia, terdapat beberapa hal lain yang menyebabkan fenomena ini yaitu sebagai berikut:

    1. Penebangan hutan
    2. Pembuatan energi
    3. Penggunaan transportasi yang tidak ramah lingkungan
    4. Produksi makanan
    5. Manufaktur barang

    Dampak Perubahan Iklim

    Dampak dirasakan oleh manusia dan mempengaruhi kondisi lingkungan saat ini, yaitu:

    1. Suhu bumi memanas
    2. Musim kemarau yang berkepanjangan
    3. Peningkatan jumlah kekeringan
    4. Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
    5. Kepunahan beberapa spesies flora dan fauna
    6. Peningkatan kejadian cuaca ekstrem
    7. Peningkatan jumlah penyakit akibat nyamuk dan serangga

    Baca juga: Perubahan Iklim Mempengaruhi Kualitas Air

    Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

    Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

    Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

    Pengertian Kilang Minyak dan Gas Bumi 

    Kilang minyak dan gas bumi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kilang minyak merupakan pabrik atau fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk olahan sesuai dengan tingkatan fraksi minyak bumi. Dalam bahasa Inggris, dikenal juga sebagai oil refinery yang biasanya dibangun di lepas pantai atau pun dataran luas.

    Sedangkan gas bumi merupakan hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan minyak dan gas bumi. Gas bumi yang telah diproses secara fisika dalam bentuk Compressed Natural Gas atau Liquefied Natural Gas. 

    Kilang Minyak dan Gas Bumi – PT Wastec International

    Jenis Kilang Minyak 

    Beberapa macam jenis kilang minyak adalah sebagai berikut:

    1. Kilang Minyak Topping Oil 

    Fasilitas tempat pengolahan minyak bumi ini paling sederhana, perannya difokuskan untuk sekadar melakukan penyimpanan, sekaligus mengolah minyak bumi pada tahap awal.  Kilang toping oil memiliki konfigurasi sederhana, karena mempunyai fitur pemurnian yang lebih sedikit. Kemudian umumnya dibangun hanya sebagai penyimpanan dan menyiapkan minyak mentah sebelum disuling lebih lanjut. 

    1. Kilang Minyak Hydro Skimming 

    Kilang hydro skimming dalam operasionalnya dapat mengolah minyak mentah sampai fraksi nafta dan hidrogen. Namun, kilang hydro-skimming masih belum dapat memghasilkan produk dengan tingkat kemurnian tinggi. 

    1. Kilang Minyak Konversi 

    Kilang minyak konversi dilengkapi dengan fitur pengurangan produksi bahan bakar sisa. Produk oalahan minyak bumi yang dihasilkan dari kilang minyak konversi seperti bahan bakar ringan, termasuk bensin, solar, sampai avtur. 

    1. Kilang Minyak Deep Conversion 

    Jenis kilang minyak deep conversion ini lebih tinggi dibandingkan kilang minyak konversi. Umumnya dapat menghasilkan bahan bakar dengan kadar sulfur rendah sekaligus tingkat kejernihan yang tinggi. 

    Jenis Gas Bumi 

    1. Liquefied Natural Gas 

    Gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan. 

    1. Liquefied Petroleum Gas 

    Gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10).  Menurut jenisnya, LPG dikelompokkan menjadi LPG propana, butana, dan campuran. LPG diperoleh dari minyak mentah atau kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi. 

    1. Compressed Natural Gas 

    Gas bumi yang dipampakan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuannya adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. 

    Baca juga: Limbah Minyak dari Proses Pengeboran

    Proses Operasi Kilang Minyak 

    1. Destilasi 

    Destilasi adalah proses pemurnian minyak mentah berdasarkan titik didih dengan melalui prosedur pemanasan minyak, sehingga menimbulkan embun dan terkondensasi. 

    1. Konversi 

    Proses konversi merupakan pengubahan senyawa hidrokarbon kompleks yang berada dalam minyak mentah. Tiga proses dalam konversi adalah:

    • Dekomposisi: perengkahan (cracking) termal dan katalis 
    • Unifikasi: proses alkilasi dan polimerasi
    • Alterasi: proses isomerisasi dan catalyc reforming 

    Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam suatu molekul yang menjadikan molekul tersebut memanjang dan bercabang. Sementara polimerasi merupakan proses rekasi molekul monomer bersama dengan reaksi kimia untuk membentu tiga dimensi jaringan atau dapat disebut sebagai rantai polimer. 

    1. Pengolahan (treatment)

    Proses selanjutnya adalah treatment terhadap hasil detilasi minyak mentah. Umumnya identik dengan penyimapanan dan maintenance kualitas hasil destilasi dan konversi. 

    1. Formulasi atau Pencampuran (Blending) 

    Proses formulasi merupakan pencampuran hasil destilasi fraksi-fraksi hidrokarbon dengan bahan aditif. Proses formulasi ini dilakukan untuk menghasilkan produk minyak dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu. 

    1. Proses Lain-lain 

    Sebenarnya kilang minyak atau oil refenery memiliki proses operasional lain. Seperti pengolahan limbah, penghilangan air asin, pemulihan sulfur, pemanasan, pendinginan, pembuatan hidrogen dan berbagai proses lainnya. 

    Limbah B3 yang Dihasilkan dari Kilang Minyak dan Gas Bumi 

    Kegiatan dari kilang minyak dan gas bumi menimbulkan beberapa limbah B3 diantaranya:

    1. Sludge dari proses produksi dan fasilitas penyimpanan minyak bumi atau gas alam dengan kode limbah A307-1 
    2. Residu dasar tangki dengan kode limbah A 307-2 
    3. Slop padatan emulsi minyak dari industri penyulingan minyak bumi dengan kode limbah A 307-3 
    4. Katalis bekas dengan kode limbah B 307-1 
    5. Karbon aktif bekas selain limbah karbon aktif dengan kode limbah A110d  dengan kode limbah B307-2 
    6. Filter bekas termasuk lempung (clays) spent filter B 307-3 
    7. Debu dari fasilitas pengendalian pencemaran udara dengan kode limbah B 307-4 

    Baca juga: Dampak Limbah Pengeboran Minyak

    Pengertian

    Energi baru terbarukan adalah energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi yang berasal dari batu bara.

    1. Energi Baru 

    Energi baru merupakan bentuk energi yang dihasilkan oleh teknologi baru, baik dari energi terbarukan maupun energi tak terbarukan. Artinya adalah, energi baru dihasilkan melalui teknologi baru dan belum banyak dikonsumsi secara publik. Pengelolaannya pun mayoritas masih dalam tahap pengembangan dan masih perlu beberapa tahap pengujian untuk digunakan dan dipublikasikan secara massal. Baca Juga: PLTU dan Limbah B3 yang Dihasilkan

    1. Energi Terbarukan

    Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari alam dan dapat digunakan kembali dengan bebas, diperbarui terus-menerus dan tidak terbatas. Penciptaan energi terbarukan dapat melalui perkembangan teknologi, sehingga dapat menciptakan atau menghasilkan sumber energi alternatif. Sumber energi ini tidak akan habis karena terbentuk melalui proses alam yang berkelanjutan. 

    Energi Baru Terbarukan – PT Wastec International

    Jenis-jenis Energi Baru 

    Beberapa energi baru yang berasal dari energi tidak terbarukan adalah sebagai berikut:

    • Gas metana barubara (coal bed methane) 
    • Batu bara tergaskan atau gasifikasi batu bara
    • Batu bara tercairkan (coal liquefaction)

    Salah satu contoh dari gasifikasi batu bara yang diterapkan yaitu Tanjung Enim. Batu bara digerus hingga menjadi gas. 

    Sedangkan hidrogen dan nuklir memiliki sifat terbarukan karena bahan utama secara alamiah tidak akan pernah habis. Sementara nuklir memiliki cadangan bahan bakar dan dapat beranak-pinak hingga ribuan kali lipat jika bahan utamanya bereaksi. 

    Jenis-jenis Energi Terbarukan 

    1. Energi Surya (Matahari) 

    Pemanfaatan dapat dilakukan secara langsung dengan membiarkan objek terkena cahaya matahari. Kemudian cara lain juga dengan bantuan panel surya, panel kaca-kaca besar ditempatkan untuk mengkonsentrasikan cahaya matahari ke satu titik atau garis. Panas tersebut akan menghasilkan uap panas yang akan menjadi tekanan, kemudian digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. 

    1. Energi Angin

    Seperti matahari, angin juga termasuk sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga angin sangat ramah lingkungan dan bebas polusi jika dibandingkan dengan nuklir atau bahan bakar fosil. Namun tentu saja dalam mengelolanya perlu mempertimbangkan beberapa hal karena terdapat tantangan. Oleh sebab itu perlu untuk menjaga kestabilan pasokan dan turbin harus ditempatkan di daerah dengan kecepatan angin konstan. 

    1. Energi Panas Bumi 

    Panas bumi memiliki potensi sebesar 5.500 celcius, sumber energi panas bumi memiliki tenaga sangat kuat dan jumlahnya sangat banyak. Melalui pembangkit listrik energi panas bumi atau geothermal, pemanfaatan panas dari dalam bumi dapat diolah menjadi energi. Beberapa geothermal memiliki kelebihan seperti tidak memerlukan lahan luas, ramah lingkungan, minim risiko bahan bakar fosil dan tidak terpengaruh cuaca. 

    1. Biomassa

    Biomassa adalah energi terbarukan yang berasal dari organisme, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Misalnya seperti rumput, limbah pertanian, pepohonan, kotoran ternak, tinja, hingga limbah hutan.  Baca juga: Penting! Global Warming dan Dampaknya

    Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

    Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

    Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.