Perubahan iklim meningkatkan fenomena kekeringan dan serangan hama pada lahan pertanian. Kehadiran pestisida disebut sebagai salah satu pengendalian terhadap masalah tersebut. Baca Juga: Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air

Pestisida – PT Wastec International

Apa Itu Pestisida?

Secara umum, pestisida merupakan zat kimia atau bahan lain yang dipergunakan untuk membunuh hama. Sedangkan industri pestisida adalah yang memproduksi pestisida tersebut. Berdasarkan Permenaker Nomor 25 Tahun 2019, pestisida berfungsi sebagai berikut:

  1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman atau hasil pertanian
  2. Memberantas rerumputan
  3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
  4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman
  5. Memberantas atau mencegah hama luar pada hewan ternak atau piaraan dan hama air
  6. Mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat pengangkutan
  7. Memberantas Binatang yang menjadi penyebab penyakit manusia

Kelebihan dan Bahaya

Beberapa kelebihan pestisida kimia ini antara lain:

  1. Pengaplikasian yang mudah
  2. Hasil yang dirasakan dalam waktu singkat atau cepat
  3. Dapat diaplikasikan dalam area yang luas

Di samping itu, jika penggunaan pestisida dilakukan secara tidak tepat salah satunya dari segi dosis yang digunakan, dapat mengakibatkan keracunan bahkan kematian bagi manusia. Selain terhadap manusia, bahaya penggunaan yang tidak tepat juga dapat mencemari lingkungan. Baca Juga: Bahaya Limbah Makanan

Bahaya Terhadap Manusia

Paparan pestisida terhadap manusia akan menyerang darah yaitu mengganggu organ pembentuk sel darah, proses pembentukan sel darah dan sistemnya.

Bahaya Terhadap Lingkungan

Bagi lingkungan, terdapat beberapa bahaya yang ditimbulkan sebagai berikut:

  1. Penurunan kesuburan tanah dan kualitas air
  2. Resistensi atau kekebalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
  3. Pertumbuhan tanaman yang tidak normal
  4. Meninggalkan residu pada tanaman

Industri Pestisida Menghasilkan Limbah B3

Selain dari segi penggunaan yang salah, proses produksi pestisida juga menghasilkan limbah yang dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, diantaranya:

  1. Kode limbah A303-1: Bahan atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi teknis
  2. Kode limbah A303-2: Residu proses produksi meliputi formulasi, destilasi dan evaporasi
  3. Kode limbah A303-3: Absorben dan filter bekas
  4. Kode limbah A303-4: Debu emisi dari alat pengendalian pencemaran udara, termasuk debu tumpahan dari bahan atau produk
  5. Kode limbah A303-6: Sludge IPAL

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Pengertian

Kain majun adalah sisa potongan-potongan kain yang sudah tidak terpakai. Penyebutan ini lebih sering digunakan dalam dunia perindustrian dan umumnya termasuk ke dalam limbah industri garmen. Baca Juga: Pernis dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Kain Majun – PT Wastec International

Jenis Kain Majun

  1. Asalan 

Kain majun dari sisa garmen tanpa proses penjahitan. Biasanya potongan kain langsung dijual dengan ukuran kain yang bervariasi. Pengguna dari kain ini biasanya bengkel, industri, atau bidang usaha yang berkaitan dengan bahan-bahan kimia. 

  1. Warna Jahit 

Memiliki ukuran antara 25 x 25cm sampai 30 x 30cm. Kain ini merupakan potongan kain limbah yang ditumpuk menjadi 2-3 lapisan dengan jahitan melingkar, sehingga kain majun menyatu dengan kuat karena jahitannya melingkar seperti spiral kecil kemudian membesar. 

  1. Putih Jahit 

Ukurannya sama seperti tipe warna jahit, merupakan sisa bahan kaos yang dijahit dalam satu bentuk lembaran. Kain ini terbuat dari potongan kain sisa bahan kaos, kemudian dijahit dalam satu bentuk lembaran. 

  1. Campuran 

Gabungan kain majun yang dikemas di dalam karung berukuran 50 kg. Biasanya ukuran kainnya bervariasi, mulai dari lebar 1-2 jari sampai 2-3 jarin . 

  1. Putih Lembaran Tanpa Jahitan 

Berwarna putih berbahan kaos dengan ukuran tertentu yang bergantung pada produksi konveksi atau garmen. Jenis ini selain berasal dari sisa kain produksi, juga secara sengaja memang diproduksi menjadi lembaran. Jenis ini cocok untuk menghaluskan permukaan logam yang baru dicat. 

Kain Majun Bekas Termasuk Limbah B3

Kain majun memang dapat dimanfaatkan kembali, karena tingkat penyerapannya yang tinggi. Namun jika sudah digunakan untuk proses produksi industri termasuk ke dalam limbah B3 atau disebut used rags dan tergolong sebagai salah satu limbah B3 karena telah terkontaminasi dengan kode B110d. Baca Juga: Persyaratan dan Prinsip Kemasan Limbah B3 

Sehingga limbah ini harus dikelola dengan tepat dan hati-hati seperti limbah B3 pada umumnya agar tidak membahayakan dan mencemari lingkungan. 

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International 

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Apa Itu Resin Penukar Ion?

Resin penukar ion adalah resin atau polimer yang berikatan dengan gugus fungsional yang mengandung ion yang dapat dipertukarkan. Pertukaran ion terjadi dengan ketentuan bahwa resin harus mengandung ion sejenis serta memiliki luas permukaan yang besar atau berpori agar pertukaran terjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu, umumnya memiliki warna putih kekuningan. Baca Juga: Mengenal Limbah Kimia

Resin ini memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Tidak larut dalam air tetapi mampu menyerap sejumlah molekul air dalam strukturnya
  2. Memiliki massa molekur relatif (Mr) yang tinggi
  3. Tahan terhadap zat kimia asam, basa maupun pelarut organik
  4. Proses pertukaran terjadi secara bersamaan
Resin Penukar Ion – PT Wastec International

Jenis

Terdapat 4 (empat) jenis resin penukar ion, antara lain:

Resin Penukar Kation

Asam atau R-H untuk menukar kation dalam air dengan ion H+ pada resin tersebut

  1. Asam kuat: Asam sulfonat
  2. Asam lemah: Asam karboksilat

Resin Penukar Anion

Basa atau R-OH untuk menukar anion dalam air dengan ion OH pada resin tersebut

  1. Penukar anion basa kuat: Ion amonium kuartener
  2. Penukar anion basa lemah: Penukar gugus anion

Kegunaan

Beberapa proses yang menggunakan resin penukar ion adalah para proses pemisahan, pemurnian dan dekontaminasi. Baca Juga: Laboratorium Riset dan Limbah yang Dihasilkan

  1. Pelunakan air: menggantikan ion magnesium dan kalsium yang ditemukan dalam air sadah dengan ion natrium
  2. Pemurnian air: menghilangkan ion beracun seperti tembaga dan logam dengan menggatinya menggunakan ion natrium dan kalium
  3. Katalisis: menggunakan ion dalam bentuk asam dalam mengkatalisis reaksi organik
  4. Farmasi: Pembuatan obat-obatan

Resin Bekas Termasuk Limbah B3

Pada periode tertentu, proses pertukaran ion ini akan menjadi jenuh dan tidak dapat digunakan lagi serta dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan kode limbah B106d. Limbah resin umumnya berbentuk cairan, tetapi ada juga yang padatan tergantung sumber limbahnya.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Apa Itu Industri Konstruksi? 

Industri konstruksi adalah industri yang memiliki fokus pada kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana. Untuk tahapannya, konstruksi dimulai dengan perencanaan, pembiayaan, dan desain kemudian eksekusi pembangunan. Baca Juga: Industri Laundry: Apa Saja Dampak dan Limbahnya?

Konstruksi juga mencakup kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan termasuk apabila ada kebutuhan untuk memperluas, mempertinggi, dan memperbesar bangunan bahkan pembongkaran dan perobohannya termasuk ke dalam pekerjaan industri konstruksi. Baca Juga: Limbah Industri dan Pengolahannya

Industri Konstruksi – PT Wastec International

Jenis Industri Konstruksi 

Beberapa jenis konstruksi yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Konstruksi Gedung 

Konstruksi gedung biasanya melibatkan arsitek, insinyur, atau ahli teknik sipil. Pada konstruksi ini, aspek arsitektual menjadi hal yang fundamental. Gedung yang dimaksud dapat berupa gedung untuk tempat tinggal, keperluan bisnis, bidang kesehatan, pemerintahan, ataupun rerekasi. 

  1. Konstruksi Jalan

Pada konstruksi jalan, terdapat beberapa tahapan yanh perlu dilakukan sebelum pelaksanaannya. Mulai dari pengukuran, penggalian, hingga finishing. Dilakukan oleh tenaga ahli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait infrastruktur yang aman. 

  1. Konstruksi Umum 

Konstruksi umum melibatkan berbagai macam bangunan dan infrastuktur yang umum ditemukan pada kegiatan sehari-hari, seperti proyek konstruksi perumahan, bangunan komersial, bangunan industri, saluran air, dan lainnya. Konstruksi jenis ini melibatkan tim ahli dalam perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan proyek konstruksi. 

  1. Konstruksi Perdagangan Khusus 

Berkaitan dengan jenis instalansi khusus atau spesifik dalam bangunan atau proyek konstruksi. Konstruksi ini mencakup berbagai bidang, seperti instalasi listrik, instalasi mekanikal, instalasi tata udara, instalasi plumbung, instalasi kebakaran, sistem keamanan, sistem komunikasi dan lainnya. Setiap bidang memiliki persyaratan teknis khsusus dan membutuhkan keahlian khusus mulai dari perancangan, pemasangan, bahkan pemeliharaan sistem terkait. 

  1. Konstruksi Bangunan Air 

Konstruksi bangunan air merupakan proyek negara besar yang digunakan untuk kepentingan masyarakat bersama, seperti pembangunan waduk, bendungan, instalasi pipa, dan bangunan air lain yang sejenis. 

Limbah B3 yang Dihasilkan dari Segala Jenis Industri Konstruksi

Apapun jenis industri konstruksi dapat menghasilkan limbah B3, seperti:

  1. Gelas, plastik, dan kayu yang terkontaminasi B3 dengan kode limbah B354-2
  2. Limbah logam yang terkontaminasi B3 dengan kode limbah B354-3 

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pengertian Eksplorasi

Eksplorasi adalah suatu kegiatan menelusuri atau menjalajahi area dengan tujuan menemukan komoditas tertentu yang dibutuhkan. Biasanya eksplorasi ini pencarian komoditas berupa minyak dan gas atau batu bara. Kegiatan ini memberikan kesempatan area yang belum banyak terkekspos menjadi mendapat perhatian yang lebih baik. Baca Juga: Kilang Minyak dan Gas Bumi dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Kegiatan eksplorasi memiliki beberapa tahapan dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya. Ini merupakan salah satu bentuk upaya manusia dalam berkembang dan bertahan hidup. Seperti eksplorasi minyak dan gas membantu industri, rumah tangga, hingga pembangkit listrik agar tetap berjalan dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat. 

Tujuan Eksplorasi 

Ada banyak sekali tujuan dan jenis eksplorasi, namun yang mungkin cukup familiar dan sering terdengar adalah eksplorasi minyak dan gas bumi. Tujuan dari eksplorasi minyak dan gas adalah untuk mendapatkan cadangan hidrokarbon seperti minyak dan gas yang terletak di perut bumi. Mengapa eksplorasi minyak dan gas yang lebih terdengar familiar, karena dua komoditas ini merupakan yang paling banyak dibutuhkan dalam berbagai keperluan industri maupun masyarakat. Baca Juga: PLTU dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Eksplorasi minyak dan gas memakan waktu yang cukup panjang dan harus melalui beberapa tahapan. Kegiatan ini juga harus dilakukan dengan semakin hati-hati agar tidak merusak alam. 

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi – PT Wastec International

Tahapan

  1. Perencanaan dan Pembelajaran Prospek Cadangan

Tahap ini merupakan tahap awal dan fondasi dari kegiatan eksplorasi. Meliputi rangkaian penyeledikan lapangan umum dan penyiapan serta penyerahan wilayah kerja yang dikonfirmasikan oleh pihak yang berwenang. Perencanaan dapat berupa pemetaan geologi regional, foto udara, citra satelit hingga metode survei tidak langsung lain untuk mengidentifikasi kemungkinan daerah anomali penyeledikan lebih lanjut. 

  1. Mempelajari Susunan Batu dengan Studi Geologi 

Tahap ini mempelajari karakteristik lokasi penambangan dengan studi geologi untuk menemukan informasi terkait sebaran dan formasi batuan, umur batuan, kemunculan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta struktur geologi dan kondisi bawa tanah secara lebih efektif dan efisien. 

  1. Memahami Keadalaman Batu 

Selanjutnya adalah penerapan studi geofisika yang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari batuan yang diidentifikasi sebelumnya. Penelitian ini meliputi daerah permukaan hingga kedalaman kilometer di bawahnya. Tahap ini membutuhkan dan memakan waktu yang cukup panjang tergantung luas target area. Hasil dari proses ini akan menjadi referensi untuk tahapan selanjutnya. 

  1. Studi Seismik Sebelum Pengeboran 

Mempelajari studi seismik pada area yang berpotensi. Studi ini sebagai metode umum untuk menentukan sifat fisik batu. Dengan bantuan operasi seismik, kondisi bawah tanah dapat direkontruksi dalam gambar 2D dan 3D. Pengoperasiannya juga membutuhkan waktu, sekitar satu sampai empat tahun tergantung pada lokasi dan jenis tangki. 

Namun data seismik yang akurat juga tidak dapat menjamin adanya cadangan migas, karena data tersebut harus dibuktikan dengan melakukan pengeboran. 

  1. Tahap Pengeboran 

Tahap eksplorasi ini juga memakan waktu yang cukup panjang, mengebor satu titik dapat memakan waktu 1 sampai 4 bulan. Selain waktu yang dibutuhkan cukup lama, risiko dari kegiatan ini juga cukup tinggi, sehingga segalanya dari proses persiapan hingga pengeboran harus dilakukan dengan sangat hati-hati. 

Eksplorasi pengeboran ini berupa pengoperasian sumur, pengembangan dan pembangunan fasilitas produksi. Kemudian kegiatan produksi dapat membawa minyak dan gas alam ke permukaan, selanjutnya munyak dan gas masuk ke dalam sumur dan diangkat ke permukaan melalui pipa. 

Minyak dan gas alam dialirkan ke bawah sumur kemudian naik ke permukaan pipa sebelum diangkat kembali ke separatir yang berfungsi untuk memisahkan keduanya dari material yang tidak diinginkan hingga minyak dan gas alam dipisahkan.

Limbah yang Dihasilkan dari Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Minyak, Gas, dan Panas Bumi 

Kegiatan eksplorasi ini dapat menghasilkan limbah B3, diantaranya:

  1. Residu dasar tangki minyak bumi dengan kode limbah A330-1 
  2. Residu proses produksi dengan kode limbah A330-2
  3. Limbah lumpur bor berbahan dasar oil base dan/atau syntehtic oil dengan kode limbah B330-1 

Solusi Pengelolaan Limbah dengan PT Wastec International 

PT Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, PT Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersamaPT Wastec International.

Apa Itu Mikroplastik?

Pernah mendengar istilah mikroplastik?. Sampah yang satu ini dijuluki “kecil-kecil cabai rawit” karena ukurannya yang kecil, namun dapat membahayakan kesehatan manusia. Mikroplastik merupakan potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Terdapat beberapa pendapat terkait ukurannya, namun memiliki diameter kurang dari 5mm. Baca Juga: Mengenal Emisi Karbon

Mikroplastik – PT Wastec International

Jenis Mikroplastik 

Mikroplastik memiliki beberapa jenis, yaitu:

  1. Mikro Primer

Mikro primer diproduksi langsung oleh produk yang dipakai manusia, seperti sabun, kosmetik, pakaian, deterjen. 

  1. Mikro Sekunder 

Berbeda dengan mikroplastik primer, jenis sekunder berasal dari sampah-sampah plastik yang sudah berserakan di lingkungan. 

Dampak

Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil, seperti amoeba dan plankton yang umumnya hidup di perairan dan menjadi asupan pemangsanya seperti ikan-ikan. Baca Juga: Jenis Plastik Dan Kode Daur Ulang

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Ecological Observation and Wetlands Conservation yang dilakukan oleh Eka Chlara Budiarti, menemukan hal tersebut dapat memasuki tubuh manusia dengan beberapa cara, seperti:

  1. Pernapasan
  2. Pencernaan
  3. Paparan terhadap benda plastik yang sudah mengalami pelapukan

Sumber Penyebaran

Terdapat beberapa kategori produk yang menyumbang partikel mikroplastik terbanyak, sebagai berikut:

  1. Microbeads

Microbeads umumnya digunakan dalam produk perawatan, termasuk perawaran mulut. Dilansir dari laman Beat the Microbead, lapisan polietilen yang umumnya ditemukan di pasta gigi berfungsi untuk memoles gigi, mengurangi atau menghilangkan bau mulut. 

  1. Marka Jalan 

Mikroplastik juga berasal dari pelapukan dan pengikisan jat marka jalan. Debu yang menjadi potongan plastik yang sangat kecil ini nantinya dapat tertitup angin dan menyebar akibat terkena hujan, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran udara. 

  1. Produk dengan Bahan Kain Sintetis 

Produk ini memiliki serat mikro akrilik, polietilen, dan polyester. Produk berbahan kain sintetis ini dapat melepaskan sel mikroplastiknya ketika proses pencucian. 

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pengertian

Indonesia berada di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, artinya adalah Indonesia berada di wilayah yang sering mengalami gempa bumi maupun gunung berapi di sekitar Samudra Pasifik. Istilah erupsi pasti sudah tidak asing lagi, namun apakah arti sebenarnya? Baca Juga: Kualitas Udara Swiss yang Bersih

Menurut KBBI, erupsi juga dapat disebut sebagai letusan gunung api yang mengeluarkan semburan sumber minyak dan uap panas. Selain itu, melansir dari situs Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, peristiwa ini dikatakan sebagai peristiwa keluarganya magma dari gunung api menuju permukaan bumi. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan: Pengertian dan Jenisnya

Erupsi – PT Wastec International

Terdapat dua tipe yang perlu diketahui 

  1. Efusif: di mana lava keluar secara perlahan dan mengalir tanpa diikuti dengan ledakan. 
  2. Eksplosif: kondisi dimana magma yang keluar dari gunung api dalam bentuk ledakan dan terbentuk endapan piroklastik. 

Jenis Erupsi

Terdapat beberapa jenis berdasarkan kekuatannya, sebagai berikut

  1. Hawaiian 

Tipe dari Hawaiian adalah lava cair yang berasal dari kawah dalam cukup lama. Lava yang terbentuk ini berjenis basalt. Umumnya gunung yang memiliki erupsi tipe Hawaiian ini memiliki bentuk perisai, yaitu tubuh gunung jauh lebih besar daripada tinggi gunung. 

  1. Strombolian 

Tipe dari erupsi ini berasal dari gas dan serpihan magma. Material yang diletuskan jatuh kembali ke dalam kawah atau sekitar bibir kawah, kemudian saat terjadi erupsi yang lebih besar, lava mengalir ke lereng sekitarnya. Umumnya, gunung dengan tipe strombolian ini akan mengeluarkan material padat yang terhamburkan kurang lebih setara dengan material yang mengalir sebagai aliran lava. Gunung tipe ini biasanya memiliki kawah dan berbentuk lingkaran. 

  1. Vulkanian 

Erupsi vulkanian terjadi karena lubang kepundan tertutup oleh sumbat lava atau magma yang membeku di pipa magma setelah terjadinya erupsi. Bersifat eksplosif, magma yang membentuk juga bersifat antara basa dan asam (dari andesit ke dasit). Erupsi ini berbentuk asap yang membumbung ke atas dan kemudian asapnya melebar menyerupai cendawan. Asapnya membawa partikel abu dan pasir dan selanjutnya akan turun sebagai hujan abu dan pasir. 

Sumber Erupsi

Selain jenis, erupsi memiliki sumber yang berbeda yang perlu diketahui

  1. Pusat: keluar dari kawah utama
  2. Samping: keluar dari lereng atau tubuh gunung 
  3. Celah: keluar dari retakan atau sesar yang memanjang
  4. Eksentrik: hampir mirip dengan erupsi samping, namun magma yang keluar langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri, bukan kepundan pusat yang menyimpang ke samping. 

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.