Pengertian Limbah Medis

Menurut Permenkes No 18 Tahun 2020, Limbah Medis adalah hasil buangan dari aktifitas medis pelayanan kesehatan. Dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Limbah Medis - Wastec International
Limbah Medis – Wastec International

Jenis dan Cara Pengemasan Limbah Medis

Menurut WHO, terdapat jenis dari limbah medis dan cara pengemasannya sebagai berikut :

1. Limbah infeksius

Merupakan limbah yang mengandung darah atau cairan tubuh dan berasal dari prosedur medis tertentu. seperti operasi atau pengambilan sampel di laboratorium. Contohnya darah, cairan tubuh, air liur, keringat, urine, dan bahan sekali pakai yang menyerap darah atau cairan tubuh.

Dalam pengemasan limbah infeksius menggunakan Kontainer plastik kuat dan anti bocor atau kontainer yang dapat disterilisasi. Menggunakan kontainer / plastik sampah berwarna kuning.

2. Limbah Patologis

Limbah patologis adalah limbah yang berupa jaringan manusia, organ dalam tubuh, maupun bagian-bagian tubuh lainnya yang dihasilkan setelah prosedur operasi dilakukan. Dalam pengemasan limbah ini juga menggunakan kontainer plastik kuat dan anti bocor berwarna kuning.

3. Limbah Benda Tajam

Limbah benda tajam adalah limbah yang berasal dari prosedur atau aktivitas medis yang menggunakan alat-alat yang tajam seperti jarum suntik, pisau bedah sekali pakai, maupun silet akan digunakan. Dalam pengemasan limbah benda tajam harus dibuang dengan kotak tersendiri berwarna kuning terang dan bertuliskan khusus untuk benda tajam.

4. Limbah Kimia

Limbah kimia yang berasal dari fasilitas kesehatan seperti cairan reagen yang digunakan untuk tes laboratorium dan sisa cairan disinfektan. Dalam pengemasannya menggunakan kantong plastik/kontainer berwarna cokelat

5. Limbah Farmasi

Limbah farmasi yang berasal dari fasilitas kesehatan seperti obat-obat yang sudah kedaluwarsa, maupun yang sudah tidak layak konsumsi karena adanya kontaminasi. Selain obat, vaksin yang tak terpakai juga masuk sebagai kategori limbah farmasi. Dalam pengemasannya menggunakan kantong plastik/kontainer berwarna cokelat

6. Limbah Sitotoksik

Limbah sitotoksik adalah buangan atau sisa produk dari barang-barang beracun yang sifatnya sangat berbahaya karena bisa memicu kanker hingga menyebabkan mutasi gen. Contoh limbah sitotoksik adalah obat yang digunakan untuk kemoterapi. Kemasan yang digunakan untuk limbah ini adalah menggunakan kontainer plastik kuat dan anti bocor berwarna ungu

7. Limbah Radioaktif

Limbah Radioaktif adalah limbah yang berasal dari berbagai aktivitas dan prosedur radiologi, seperti rontgen, CT Scan, maupun MRI yang sudah terpapar dan bisa memancarkan gelombang radioaktif. Contohnya berupa cairan, alat, maupun bahan lain yang digunakan.

Pada umumnya digunakan wadah dari plastik tetapi bila larutan mengandung pelarut organik harus digunakan wadah dari stainless steel dan diberi simbol radioaktif. Menggunakan kontainer / plastik sampah berwarna merah. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Kelola Limbah Medis Bersama Wastec International

Wastec International melayani jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai pengelolaan limbah medis dan dapat mengolah hampir semua fase jenis mulai dari fase padat dan cair.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah medis di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pada tanggal 9 Februari 2023, Wastec International menyelenggarakan kegiatan training prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para driver pengangkutan limbah B3 yang dilaksanakan di fasilitas pengolahan limbah B3 kami di Cilegon dan Semarang.

Activity Report - Wastec International
Activity Report – Wastec International

Beberapa hal yang perlu diketahui para driver tentang penggunaan APD seperti jenis, cara menggunakan dan melepaskan, dan juga pengetahuan untuk meningkatkan kepatuhan driver dalam menggunakan APD. Penggunaan ini dapat diterapkan untuk memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Training prosedur penggunaan APD ini sangat penting seperti untuk menurunkan resiko penularan penyakit infeksius yang terdapat dalam limbah medis bagi para driver. APD dapat menghindari kontak driver dengan patogen saat proses pengangkutan limbah dari fasilitas kesehatan ke fasilitas pengolahan limbah. Baca Juga : Limbah Padat dan Pengelolaannya

Activity Report - Wastec International
Activity Report – Wastec International

Kenali Jenis Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri harus dapat melindungi bagian kepala hingga kaki supaya driver dapat bekerja dengan aman. Perlengkapan APD juga harus sesuai standar dan syarat yang berlaku seperti bersih, pas dan nyaman untuk dikenakan. Selain itu, alat pelindung diri harus diganti secara berkala jika sudah tidak berfungsi dengan baik atau habis batas waktu pemakaiannya. Baca Juga : Kandungan Berbahaya Limbah Medis

Berikut ini merupakan jenis-jenis alat pelindung diri yang biasa digunakan:

  1. Helm Pengaman (Safety Helmet)
  2. Kacamata Khusus dan Pelindung Muka (Face Shield)
  3. Alat Pelindung Telinga
  4. Masker
  5. Sarung Tangan
  6. Sepatu Boots
  7. Rompi dan Pakaian Pelindung
  8. Sabuk dan Tali Keselamatan

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Activity Report

9 Februari 2023, Wastec International menyelenggarakan pelatihan pengelolaan limbah B3 di RSUD Amira yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Limbah medis dan B3 umumnya bersifat infeksius yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dan Kesehatan manusia.

Pengelolaan Limbah B3

Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu rangakaian kegiatan yang meliputi penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah. Pada dasarnya pengelolaan limbah adalah upaya untuk memisahkan zat pencemaran dari cairan ataupun padatan. Fasilitas kesehatan sendiri sering menghasilkan limbah seperti jarum suntik bekas, kain kasa, infus, cairan tubuh, dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan pelatihan yang tepat bagi para tenaga kesehatan.Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan limbah, identifikasi, resiko, serta penanganan dan penyimpanan limbah khususnya untuk sektor fasilitas kesehatan atau medis. Seperti diketahui, limbah di sektor medis harus dikelola dengan baik, jika tidak akan menyebabkan paparan penularan penyakit dan bisa mengakibatkan cedera. Baca Juga : Dampak Limbah B3 Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Diharapkan dengan adanya pelatihan pengelolaan limbah ini akan menurunkan resiko bahaya dari limbah medis yang mengandung zat infeksius, bahan kimia berbahaya, zat genotoksik, hingga zat radioaktif bagi para tenaga kesehatan di RSUD Amira Purwakarta. Selain itu juga, pelatihan pengelolaan limbah dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian tenaga kesehatan akan bahaya dari limbah medis.

Peraturan Pengelolaan Limbah B3

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 yang mana dalam peraturan ini tercantum daftar lengkap limbah baik dari sumber yang tidak spesifik, limbah dari sumber spesifik, limbah yang tumpah, limbah yang tidak memenuhi spesifikasi produk, dan bekas kemasan limbah.

Jika suatu zat tidak tercantum dalam PP 101 Tahun 2014  tentang pengelolaan limbah B3, maka bisa dilakukan uji karakteristik untuk identifikasi limbah. Uji karakteristik dapat berupa uji karakteristik mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun sebagaimana yang tercantum dalam peraturan tersebut.

Pengolahan Limbah B3

Terdapat berbagai macam pengolahan sebagai berikut

  1. Termal : Autoklaf, Microwave, Iradiasi dan Incinerator
  2. Non termal : Disinfeksi kimiawi, Proses biologis, Enkapsulasi dan Inertisasi

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Sektor industri dan kesehatan merupakah salah satu penghasil limbah terbesar. Ada berbagai macam limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah berupa padat. Limbah padat adalah sisa aktivitas manusia dari berbagai sektor yang bersifat padat, terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang sudah tidak digunakan kembali. Limbah harus dikelola dengan benar. Jangan sampai limbah mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Untuk itu perlu diketahui jenis yang dibagi menjadi dua berdasarkan sifat kimia dan sifat fisiknya. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Limbah Padat - Wastec International
Limbah Padat – Wastec International

Berdasarkan Sifat Kimia

Ada 2 jenis berdasarkan sifat kimia seperti:

  1. Organik. Mengandung senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Contoh seperti daun-daunan, sisa makanan, buah, dan sayur.
  2. Anorganik. Limbah jenis ini memiliki sifat yang sulit diurai oleh mikroorganisme di alam. Contoh seperti kaleng, plastik, besi, dan logam.

Berdasarkan Sifat Fisik

Berikut jenis berdasarkan sifat fisiknya:

  1. Basah. Terdiri dari bahan organik yang mudah membusuk seperti buah dan sayuran. Sifat utama dari limbah basah ini adalah banyak mengandung air.
  2. Kering. Terdiri dari bahan organik dan anorganik yang tidak mudah membusuk. Besi tua, kaleng bekas, dan kaca termasuk dalam limbah kering.
  3. Lembut. Jenis ini terdiri dari partikel kecil, ringan, dan mudah berterbangan. Contohnya seperti debu atau abu yang berasal dari pabrik dan bisa membahayakan sistem pernapasan dan juga penglihatan.
  4. Besar. Jenis limbah ini memiliki ukuran yang besar seperti kasur, kulkas, dan furniture.
  5. B3. Memiliki sifat yang bisa membahayakan bagi makhluk hidup. Limbah ini berasal dari rumah sakit, industri, serta limbah berbahan radioaktif yang dapat menyebabkan ledakan.

Pengelolaan Limbah Padat

Menanggulangi limbah padat yang berasal dari berbagai macam sektor agak lebih sulit dibandingkan dengan limbah domestik. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah padat. Sebelum dibuang, kita harus memilah dan memisahkan limbah berdasarkan jenis-jenisnya. Cara ini akan memudahkan dalam proses pemusnahan limbah. Baca Juga : Dampak Limbah B3 Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Cara lain yang bisa dilakukan dalam penanggulangan limbah padat adalah daur ulang. Umumnya limbah padat anorganik bisa didaur ulang seperti kaleng bekas bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang baru contohnya yaitu tempat pensil, celengan, bahkan pot untuk tanaman. Limbah plastik juga bisa diolah menjadi kerajinan seperti tas belanja, keranjang, dan dompet.

Solusi Pengelolaan Limbah Padat bersama Wastec International

Wastec International memiliki tim lebih dari 500 orang yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengolahan limbah padat B3 dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec Internasional.

Pengertian Limbah Medis

Menurut Permenkes No 18 Tahun 2020, Limbah Medis adalah hasil buangan dari aktifitas pelayanan kesehatan seperti suatu alat dan tempat menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Sejak masa pandemi covid-19 masyarakat sudah tidak asing lagi dengan limbah ini. Masker, alat test swab bekas, dan jarum suntik bekas vaksinasi adalah beberapa contoh yang sering ditemui. Untuk menjaga kesehatan dan lingkungan, limbah harus dikelola dengan baik. Jika tidak, bahaya akan muncul dan menimbulkan penyakit jika terpapar manusia. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Limbah Medis - Wastec International
Limbah Medis – Wastec International

Kandungan Limbah Medis

Menurut WHO, Limbah medis mengandung zat berbahaya dan dapat membahayakan seperti

Patogen

Virus dan bakteri merupakan patogen yang biasanya terdapat dalam limbah ini. Hal yang paling umum terjadi jika terpapar patogen adalah infeksi saluran pernapasan, tubercolosis, pneumonia, dan covid-19. Selain itu juga, limbah yang sudah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dapat meningkatkan resiko penyakit hepatitis, A, B, atau C hingga HIV/AIDS.

Bahan Kimia Berbahaya

Limbah ini bisa mengandung bahan kimia yang berbahaya. Bahan kimia ini bisa menimbulkan resiko penyakit kulit dan juga pernapasan.

Mengandung Zat Genotoksik

Zat genotoksik bisa meningkatkan senyawa mutagenik dalam tubuh manusia. DNA manusia bisa mengalami mutasi genetik sehingga bisa memicu kanker pada sel somatik. Selain itu, saat zat ini mempengaruhi sel sperma dan telur akan berpengaruh pada kerusakan keturunan.

Mengandung Zat Radioaktif

Zat radioaktif yang terpapar manusia bisa menyebabkan efek penyakit jangka panjang seperti penyakit jantung dan kanker. Selain itu juga, sindrom radiasi zat radioaktif akut bisa terjadi seperti kulit terbakar, rambut rontoh, mual, dan pusing.

Solusi Pengelolaan Limbah Medis dengan Wastec International

Dalam suatu fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik, pengelolaan limbah merupakan salah satu komponen utama yang harus sangat diperhatikan dalam pengelolaannya. Karena jika pengelolaannya diabaikan maka akan menjadi sumber penyakit bagi orang lain. Baca Juga : Dampak Limbah B3 Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Pengelolaan limbah yang tidak sesuai standar yang berlaku akan menimbulkan dampak yang besar bagi lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah B3, Wastec International melayani pengangkutan dan pengolahan limbah medis dari berbagai fasilitas kesehatan. Wastec International juga memiliki teknologi insinerator untuk mengelola berbagai macam limbah B3.

Wastec International memiliki tim lebih dari 500 orang yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengolahan limbah medis dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah medis dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec Internasional.

Sumber mata air, sumur, sungai, laut, rawa dan danau merupakan ekosistem air yang sangat rawan akan pencemaran. Limbah industri, limbah pertanian, hingga limbah rumah tangga merupakan penyebab utama bagi pencemaran ini.

Penggunaan fertilizer sebagai pestisida secara berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air di alam. Selain itu, air limbah yang mencemari perairan bisa sangat merugikan makhluk hidup. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Ekosistem Air - Wastec International
Ekosistem Air – Wastec International

Bagaimana Ekosistem Air Bisa Tercemar?

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal tersebut bisa berpengaruh dengan meningkatnya kadar kandungan nutrien pada ekosistem air. Limbah organik juga dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang dapat berdampak parah pada ekosistem air.

Selain itu, pelaku industri yang membuang berbagai macam polutan ke dalam air seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien, dan padatan. Polutan tersebut memiliki efek termal yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Apa Dampak Dari Ekosistem Air Yang Tercemar?

Berikut dampak pencemaran yang terjadi di alam:

Penurunan Kualitas Lingkungan

Pembuangan limbah yang tercemar secara langsung ke air dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air yang akan menghambat cahaya matahari masuk ke dalam air. Jika dibiarkan akan mengakibatkan kandungan oksigen terlarut di dalam air sehinga mengganggu ekosistem di dalamnya.

Timbulnya Masalah Kesehatan

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Air limbah juga bisa menjadi sarang nyamuk dan lalat sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat virus dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Pemekatan Hayati

Bahan-bahan beracun yang berasal dari limbah pada pencemaran ekosistem air dapat masuk ke berbagai organisme di dalamnya. Jika suatu air tercemar insektisida, kadar terbesar penimbunan bahan berbahaya akan terdapat pada ikan besar. Mulai dari zooplankton akan memakan alga yang mengandung bahan tercemar. Kemudian zooplankton akan dimakan ikan-ikan kecil dan ikan besar akan memakan ikan yang kecil. Jika ikan-ikan besar tersebut ditangkap dan dimakan oleh manusia, maka bahan berbahaya dari limbah dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

Pengendalian Pencemaran Ekosistem Air

Banyak hal yang bisa dilakukan supaya pencemaran dapat dikendalikan. Hal tersebut antara lain:

  1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak sumber mata air bersih.
  2. Tidak membuang sampah ke sungai.
  3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
  4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah tidak dibuang ke sungai.
  5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber air lainnya tidak tercemar.

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Banyaknya penggunaan mesin dalam proses produksi dalam industri dan kehidupan sehari-sehari menghasilkan juga limbah dari minyak pelumas. Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada mesin dimana pelumas ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap bagian mesin. Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem ini bekerja sebagai pendingin komponen mesin dan membilas kotoran yang menempel pada komponen mesin sehingga mesin dapat bekerja lebih baik. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Limbah Minyak Pelumas - Wastec International
Limbah Minyak Pelumas – Wastec International

Tahapan Pengolahan Minyak Pelumas Bekas

Pengolahan pelumas bekas yang benar akan melalui beberapa proses panjang yang sudah diuji dan memenuhi syarat. Proses pemurnian kembali pelumas bekas bisa dilakukan dengan metode distilisasi Thin Film Evaporation dan Catalitic Hydrofinishing. Cara ini bisa memisahkan secara total kandungan bahan pelumas dari residunya. Berikut tahapan untuk pengolahan pelumas bekas:

  1. Pelumas bekas direaksikan dengan bahan-bahan kimia temuan Mohawk. Tujuannya untuk memisahkan kandungan air dalam oli bekas untuk menjamin kelancaran proses pemurnian serta menghindari penyumbatan dan juga karat.
  2. Pelumas bekas yang tidak mengandung air dan bahan bakar kemudian dipisahkan dari residu yang terbawa dengan alat Thin Film Evaporation.
  3. Alat Thin Film Evaporation bekerja dengan vakum tinggi, sehingga menghasilkan minyak hasil destilisasi yang terbebas dari air, residu, dan bahan bakar
  4. Pelumas dasar mengandung belerang, klor, dan pada tingkat molekuler. Membentuk ikatan tak jenuh antar atom-atom karbon direaksikan dengan gas hidrogen melalui proses Catalitic Hydrofinishing. Tujuannya adalah untuk menjenuhkan kembali ikatan antar atom-atom karbon serta memisahkannya dari kandunga klor dan belerang. Proses ini menghasilkan pelumas dasar yang jernih dan stabil terhadap reaksi oksidasi sehingga menjamin daya guna yang maksimal dari pelumas.
  5. Tahap terakhir dilakukan fraksionisasi terhadap pelumas dasar yang sudah sempurna untuk mendapatkan minyak pelumas dasar yang kental dan ringan.

Seluruh tahapan dilakukan secara ketat agar dipastikan tidak ada minyak pelumas bekas yang menetes ke tanah yang bisa berpotensi merusak lingkungan.

Mengapa Minyak Pelumas Bekas Bisa Merusak Lingkungan?

Minyak pelumas bekas termasuk dalam kategori Limbah B3 yang akan mengalami perubahan komposisi dan susunan kimia setelah digunakan dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan adanya campuran antara kotoran, bensin, dan juga dipengaruhi oleh tekanan suhu selama digunakan. Selain itu juga, didalam minyak pelumas bekas terdapat berbagai zat kimia berbahaya seperti zat aditif, coolant, dan berbagai zat logam berbahaya lainnya. Baca Juga : Dampak Limbah Pengeboran Minyak

Bahan berbahaya dalam minyak pelumas bekas bisa berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. Jika tumpahan minyak pelumas bekas terbawa aliran sungai bisa mengganggu sistem irigasi pertanian dan bau yang bisa mengganggu sistem pernapasan. Selain itu, jika tumpah di tanah dan meresap hingga ke air tanah akan mengganggu kualitas air bagi masyarakat luas.

Kelola Limbah B3 Secara Tepat Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Menurut Permenkes No 18 Tahun 2020, Limbah Medis adalah hasil buangan dari aktifitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan. Fasilitas layanan kesehatan menghasilkan limbah yang harus segera diolah supaya tidak memberikan dampak pada kesehatan ataupun lingkungan disekitar. Limbah ini juga harus dipisahkan medis dan non medis, serta harus memilih lokasi penyimpanan yang tepat. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Limbah Medis - Wastec International
Limbah Medis – Wastec International

Jenis-Jenis Limbah Medis

Menurut WHO dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan potensi bahaya, volume, dan sifat persistensi yang dapat menimbulkan masalah. Berikut adalah jenis-jenisnya:

  1. Limbah benda tajam berupa jarum suntik, jarum infus, pecahan ampul dan sebagainya.
  2. Limbah infeksius dari pasien dengan penyakit menular atau dari laboratorium.
  3. Limbah patologi atau limbah jaringan tubuh yang berasal dari proses bedah atau otopsi.
  4. Limbah sitotoksik yaitu bahan yang telah terkontaminasi selama proses peracikan, pengangkutan, serta tindakan terapi sitotoksik.
  5. Limbah obat-obatan yang sudah kadaluarsa atau obat buangan yang tidak memenuhi spesifikasi.
  6. Limbah kimia hasil dari tindakan, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
  7. Limbah radioaktif yang telah terkontaminasi dengan radioisotop yang berasal dari proses atau riset radionukleotida.
  8. Limbah genotoksis merupakan limbah yang sangat berbahaya karena sifat karsinogenik, teratogenik, atau mutagenik.

Pengelolaan Limbah Medis

Petugas kesehatan, pasien, serta petugas pengumpulan dan pembuangan limbah merupakan orang-orang yang beresiko tinggi terpapar pencemaran. Pengelolaan yang baik dan benar tentu harus dilakukan secara tepat. Baca Juga : Dampak Limbah B3 Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Menurut Kementrian Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, pengelolaan dapat dilakukan sebagai berikut:

Pengelolaan Limbah Padat

Setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah mulai dari sumbernya dan harus mengelola dan melakukan pengawasan terhadap bahan kimia berbahaya, beracun, serta setiap peralatan yang digunakan pada proses pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan, wajib memiliki sertifikasi dari pihak berwenang.

Pengelolaan Limbah Cair

Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume serta prosedur penanganan dan penyimpanannya.

Kelola Limbah Medis Bersama Wastec International

Wastec International melayani jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai pengelolaan limbah medis dan dapat mengolah hampir semua fase jenis mulai dari fase padat dan cair.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah medis di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pengertian Limbah B3

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu limbah dapat digolongkan menjadi limbah B3 jika memiliki beberapa aspek penting. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Limbah B3 - Wastec International
Limbah B3 – Wastec International

Karakteristik Limbah B3

Berikut ini beberapa karakteristik limbah B3

1. Beracun (Moderately Toxic)

Limbah ini diketahui memiliki kandungan zat beracun yang dapat membahayakan makhluk hidup baik manusia dan hewan hingga menyebabkan sakit hingga kematian.

2. Mudah Meledak (Explosive)

Limbah ini mudah meledak dikarenakan reaksi fisika dan kimia sederhana yang berasal dari kandungan limbah tersebut. Limbah dengan karakteristik ini sangat sulit dan berbahaya ditangani, sekalipun terdapat penanganannya, metode penanganan tersebut harus dilaksanakan secara serius dan membutuhkan sejumlah waktu.

3. Pengoksidasi

Limbah ini dapat menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan lain. sampah anorganik berbahaya yang bisa melepaskan panas karena teroksidasi.

4. Mudah Menyala

Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar.

5. Berbahaya

Limbah berbahaya merupakan limbah dalam bentuk padat, cair, atau gas yang bisa menyebabkan bahaya bagi kesehatan.

6. Korosif

Zat tersebut dapat merusak atau menghancurkan zat lain secara kontak langsung melalui reaksi kimia.

7. Bersifat Iritasi

Limbah yang bersifat iritasi adalah limbah yang bisa menyebabkan peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk saat terhirup.

8. Bersifat Karsinogenik, Teratogenik, dan Mutagenik

Limbah dengan sifat karsinogenik adalah limbah yang bisa menyebabkan munculnya sel kanker. Limbah teratogenik merupakan limbah yang dapat mempengaruhi pembentukan embrio. Sementara itu, limbah mutagenik yaitu limbah yang menyebabkan perubahan kromosom

Dampak Limbah B3 Bagi Lingkungan

Terdapat beberapa bahaya yang muncul jika limbah B3 bagi Lingkungan yaitu

Air Yang Tercemar

  1. Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air yang mengandung banyak virus penyakit.
  2. Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
  3. Limbah yang dibuang kedalam air juga dapat menghasilkan asam organik dan gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
  4. Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga mengganggu ekosistem dalam air.

Tanah Yang Tercemar

  1. Penurunan kualitas tanah membuat tumbuhan mati dan tercemar
  2. Produktivitas panen di lokasi yang tercemar akan berkurang atau gagal panen bahkan dapat menyebabkan matinya tumbuhan
  3. Tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan
  4. Tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dan jamur yang dapat membantu penyerapan nutrien dari tanah oleh akar tumbuhan. Mikroorganisme tanah berperan penting dalam menguraikan segala bentuk polutan tanah dari mulai zat padat, zat cair, hingga bahan kimia.
  5. Kandungan mineral sangat sedikit sebab digantikan zat polutan yang kadarnya melebihi ambang batas.
  6. Derajat keasaman (Ph) tanah sangat tinggi sehingga tidak dapat digunakan untuk menanam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, hewan dan makhluk hidup lain.
  7. Unsur hara pada tanag akan hilang sehingga pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tidak akan terjadi.

Lingkungan Sekitar

  1. Limbah dari rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai infrastruktur lainnya.
  2. Tumpukan limbah yang tidak terkelola menyebabkan lingkungan kurang nyaman ditinggali karena bau tidak sedap. Baca Juga : Contoh Limbah B3 Rumah Tangga dan Penanganannya

Dampak Limbah B3 Untuk Kesehatan

Menurut alodokter.com, Limbah terbagi menjadi beberapa jenis dan Berikut ini beberapa jenis limbah beserta dampaknya terhadap kesehatan:

Limbah B3 Udara

Limbah ini biasanya berbentuk partikel debu atau asap. Bahkan, beberapa partikel lainnya memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terlihat oleh mata. Menurut beberapa penelitian, penyakit-penyakit ini banyak terjadi di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi seperti

  1. Gangguan sistem pernapasan,
  2. Serangan jantung
  3. Gagal Jantung
  4. Stroke.
  5. Sementara pada ibu hamil, limbah udara bisa membahayakan kesehatan janin. Salah satu bahayanya adalah gangguan perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko bayi mengalami ADHD

Limbah TPA

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang tinggal dekat dengan tempat pembuangan sampah berisiko lebih tinggi terkena berbagai masalah kesehatan, seperti:

  1. Flu
  2. Iritasi mata
  3. Kelelahan Kronis
  4. Asma
  5. Infeksi saluran pernapasan
  6. Batuk
  7. Tuberkulosis
  8. Berisiko tinggi terkena diare, giardiasis, hepatitis, kolera hingga penyakit kanker akibat mengonsumsi air yang sudah tercemar.

Limbah Air

Air limbah adalah air yang sudah tercemar kuman maupun bahan kimia berbahaya. Limbah yang mencemari air dapat berasal dari kotoran manusia, pembuangan limbah pabrik, atau air buangan dari sisa cucian.

Air yang sudah terkontaminasi limbah ini bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti:

  1. Diare, yang dapat memicu dehidrasi
  2. Penyakit methemoglobinemia bila mengonsumsi air minum yang tercemar nitrat atau tinggi kandungan nitrat
  3. Penyakit infeksi, seperti hepatitis, kolera, dan tipes
  4. Penyakit Ginjal
  5. Gangguan fungsi hati
  6. Kanker
  7. Cacat lahir, bila air minum yang telah terkontaminasi dikonsumsi oleh ibu hamil

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis. Baca Juga : Pencemaran Air dan Pencegahannya

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

 Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.