Minyak bumi masih menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan manusia. Hal ini menyebabkan meningkatnya kegiatan pengeboran minyak untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ada kemungkinan akan menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.

Limbah minyak dapat didefinisikan sebagai sisa residu minyak yang terbentuk dari proses pengumpulan dan pengendapan kontamin minyak maupun kontamin yang terkumpul dan terbentuk dalam penanganan suatu proses dan tidak dapat digunakan kembali dalam proses produksi.

Limbah ini tergolong ke dalam limbah B3 yang dapat berdampak langsung dan akut kepada manusia dan dapat berdampak signifikan kepada lingkungan hidup. Dapat berasal dari proses pengeboran eksplorasi minyak dan gas bumi, industri kilang minyak, hingga industri petrokimia yang menghasilkan pupuk organik dari proses pemecahan fraksi minyak bumi. Baca Juga : Dampak Limbah Pengeboran Minyak

Limbah Minyak - Wastec International
Limbah Minyak – Wastec International

Jenis Berdasarkan Sumbernya

Berikut ini adalah jenis berdasarkan sumbernya:

  1. Sludge dari fasilitas penyimpanan minyak
  2. Residu dasar tangki
  3. Padatan emulsi minyak dari industri penyulingan minyak bumi
  4. Katalis bekas
  5. Filter bekas termasuk clays spent filter

Unsur Pembentuk Limbah Minyak

Limbah ini yang berasal dari minyak mentah terdiri dari unsur pembentuk yang dapat dibagi sebagai berikut:

  1. Senyawa Sulfur. Limbah ini memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi. Senyawa sulfur ini berkarakterisrik korosif karena terbentuknya asam yang dihasilkan oleh oksida sulfur dan air.
  2. Senyawa Oksigen. Kandungan oksigen dalam minyak bumi kurang dari 2%. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidria, senyawa monosiklo, disiklo, dan phenol.
  3. Senyawa Nitrogen. Kandungan nitrogen dalam limbah ini sangat rendah sekitar 0,1% – 0,9%, namun kandungan yang tinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk getah pada bahan bakar minyak.
  4. Konstituen Metalik. Limbah minyak juga dapat mengandung konstituen metalik seperti besi, tembaga, nikel dan vanadium. Baca Juga : Limbah Industri dan Pengolahannya

Kelola Limbah Minyak Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri termasuk migas dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Berbagai jenis obat jika sudah melewati waktu kedaluwarsa sebaiknya segera disingkirkan. Hal ini karena komposisi obat yang sudah kedaluwarsa dapat berubah sehingga bisa menimbulkan efek samping dan berbahaya jika dikonsumsi. Supaya tidak disalahgunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuang obat kedaluwarsa. Selain bisa membahayakan kesehatan orang lain, membuang obat yag sudah terpakai secara sembarangan juga dapat merusak lingkungan.

Obat-obatan kedaluwarsa juga termasuk dalam golongan limbah B3. Zat yang terkandung pada obat dapat bereaksi dengan senyawa lain yang ada di alam sehingga perlu adanya penanganan khusus. Oleh karena itu, obat yang kedaluwarsa tidak boleh dicampur dengan limbah lain. Saat membuangnya juga harus mengikuti beberapa aturan. Baca Juga : Tata Pengolahan Limbah Rumah Sakit

Obat Kedaluwarsa - Wastec International
Obat Kedaluwarsa – Wastec International

Cara Kelola Obat Kedaluwarsa

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuang obat kedaaluwarsa dengan mengikuti aturan berikut.

  1. Baca label obat terlebih dahulu, jika ada petunjuk pembuangan khusus, ikuti petunjuknya
  2. Pisahkan obat dari kemasan atau plastik obat
  3. Jangan hancurkan obat yang berbentuk tablet atau kapsul. Campurkan obat tersebut dengan tanah atau ampas kopi supaya dapat menyerap obat
  4. Tempatkan obat yang akan dibuang dalam kantong plastik tertutup untuk mencegah obat tercecer
  5. Hapus informasi dari label resep obat untuk menjaga privasi dan informasi kesehatan pribadi

Jenis Obat yang Berbahaya

Antibiotik merupakan obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Jika dibuang ke saluran air atau ditimbun di tanah, obat ini bisa berpotensi mencemari sumber air. Jika air minum atau tanaman yang tercemar antibiotik dikonsumsi, maka orang tersebut bisa mengalami resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik akan menyebabkan bakteri kebal terhadap obat. Kondisi ini membuat orang yang kebal antibotik jadi sulit untuk disembuhkan jika terkena infeksi bakteri. Jika terus terkena infeksi maka dampaknya bisa fatal.

Selain itu, obat kanker yang sudah tidak terpakai juga memerlukan penanganan khusus karena merupakan obat keras dan berbahaya. Maka dari itu harus dipastikan sisa obat, sisa kemasan, serta sarung tangan dan wadah yang telah bersentuhan dengan obat kanker telah dikumpulkan dalam satu wadah tertutup sebelum dibuang.

Obat kedaluwarsa termasuk ke dalam limbah farmasi sehingga upaya khusus harus dilakukan agar lingkungan tetap terjaga dan terhindar dari pencemaran. Oleh karena itu, pengelolaan limbah obat harus dilakukan secara tepat dan profesional. Baca Juga : Menangani Limbah Laboratorium

Kelola Limbah Obat Kedaluwarsa Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah obat kedauwarsa dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah farmasi dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Permasahalan sampah telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Namun ada prinsip-prinsip dalam mengelola sampah yang disebut dengan 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Secara umum, prinsip 3R tersebut merupakan langkah untuk pengelolaan sampah dengan lebih baik.

Dalam hal pengelolaan sampah diutamakan dengan Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah. Didukung dengan Reuse yang berfungsi agar sampah dapat digunakan kembali. Kemudian Recycle yang berguna untuk mendaur ulang berbagai material agar dapat digunakan kembali dan bernilai ekonomis. Baca Juga :

3R - Wastec International
3R – Wastec International

3R : Reduce

Reduce atau kurangi menjadi langkah pertama yang harus dilakukan. Hal ini merupakan tindakan preventif agar sampah tidak dihasilkan. Contoh penerapan Reduce adalah membawa tas belanja atau totebag yang bisa digunakan berulang kali daripada kantong plastik yang hanya sekali pakai. Bisa juga dengan tidak menggunakan sedotan plastik saat minum dan menggunakan tumbler untuk membawa minuman atau kotak bekal yang bisa digunakan berulang kembali.

Ada banyak contoh penerapan Reduce yang bisa dilakukan. Termasuk memilih menggunakan produk tanpa kemasan non organik dan menggunakan sabun cuci organik. Hal yang perlu diwaspadai dari penerapan Reduce ini adalah produk yang tidak memperhatikan kualitas. Seperti totebag yang berbahan kain keras atau jahitannya jelek sehingga akan mempengaruhi barang yang dibawa.

3R : Reuse

Reuse dapat diartikan menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi sampah. Hal ini mencakup menggunakan kembali secara konvensional. Di mana barang dipakai kembali dengan fungsi yang sama ataupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Baca Juga : Daur Ulang Kemasan Limbah B3

Hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan prinsip Reuse seperti menukarkan barang bekas yang tidak diinginkan namun masih memiliki kegunaan dari satu pihak ke pihak lain. Perakitan kembali barang-barang yang masih memiliki nilai dan berfungsi seperti mesin dan cartridge printer. Pengubahan fungsi suatu barang menjadi fungsi lain seperti abu dari proses pembakaran dipakai sebagai bahan campuran untuk beton yang berfungsi untuk memperkuat beton. Selain itu, menggunakan pakaian bekas untuk lap juga merupakan penerapan prinsip Reuse.

3R : Recycle

Melalui Recycle atau daur ulang, barang-barang yang sebelumnya tidak berguna dapat diolah kembali menjadi barang baru. Fungsi barang mungkin akan berbeda dari sebelum dan sesudah barang diproses daur ulang. Saat mendaur ulang, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama yaitu harus memperhatikan fleksibilitas barang sehingga dapat didaur ulang. Kedua dibutuhkan ide untuk memaksimalkan barang yang sudah tidak digunakan kembali walaupun sudah bukan lagi fungsi utamanya.

Beberapa contoh daur ulang yang bisa dicoba adalah menggunakan bola lampu bekas untuk kerajinan tangan. CD atau DVD bekas digunakan untuk membuat tatakan gelas. Botol bekas yang dapat digunakan sebagai wadah penyimpanan. Serta kertas yang tidak terpakai bisa didaur ulang menjadi kertas baru untuk kerajinan tangan. Baca Juga : Daur Ulang Limbah Padat

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Ada banyak jenis limbah yang dihasilkan baik yang berasal dari industri ataupun rumah tangga. Salah satu jenis limbah tersebut adadlah limbah lunak.  Limbah lunak memiliki sifat yang lunak, bukan benda padat maupun benda tajam. Sifat yang lembut, lentur, empuk, mudah dibentuk, dan bisa diolah dengan cara yang sederhana. Baca Juga : Ciri Limbah Keras Beserta Contohnya

Limbah Lunak - Wastec International
Limbah Lunak – Wastec International

Secara garis besar, limbah lunak dibagi menjadi dua jenis yaitu organik dan nonorganik.

Limbah Lunak Organik

Organik merupakan limbah yang bahannya bersumber dari tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Kadar air dalam organik biasanya sangat tinggi sehingga sering disebut dengan limbah basah. Limbah jenis ini juga bersifat biodegradable atau dapat diuraikan dengan mudah.

Pengolahan limbah organik dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar airnya hilang. Bahan limbah organik yang sudah kering dapat dibuat menjadi berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi bahan siap pakai dapat ditentukan oleh pengrajin sesuai dengan karya yang akan dibuat.

Contoh Organik

  1. Jerami
  2. Kulit buah
  3. Sisa sayuran
  4. Sisa makanan
  5. Pelepah pisang
  6. Kertas bekas
  7. Kulit kacang
  8. Kulit jagung
Limbah Lunak - Wastec International
Limbah Lunak – Wastec International

Limbah Lunak Anorganik

Anorganik merupakan limbah yang tidak berasal dari hewan maupun tumbuhan. Berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah anorganik sangat sulit untuk diuraikan daripada limbah organik.

Limbah anorganik umumnya berasal dari berbagai kegiatan industri, pertambangan, domestik, dan rumah tangga. Hampir semua limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana. Baca Juga : Limbah Padat dan Pengelolaannya

Contoh Limbah Lunak Anorganik

  1. Kain perca
  2. Styrofoam
  3. Kantong plastik
  4. Bungkus makanan
  5. Masker medis
  6. Oli bekas
  7. Cairan kimia
  8. Cairan limbah fotografi

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.

Pengertian Limbah Rumah Sakit

Menurut Permenkes No 18 Tahun 2020, Limbah Rumah Sakit adalah hasil buangan dari aktifitas pelayanan kesehatan seperti suatu alat dan tempat menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri No 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Limbah B3 yang dihasilkan rumah sakit dapat menyebabkan gangguan perlindungan kesehatan dan atau risiko pencemaran terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Tata laksana dalam melakukan pengolahan limbah rumah sakit menjadi hal yang penting untuk menajga kesehatan lingkungan rumah sakit. Baca Juga : Standar Baku Mutu Kesehatan Rumah Sakit

Limbah Rumah Sakit - Wastec International
Limbah Rumah Sakit – Wastec International

Bahaya Limbah Rumah Sakit Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Menurut data WHO, pengelolaan limbah ini yang salah bisa memicu bermacam bahaya sebagai berikut:

  1. Infeksi. Pembuangan limbah medis yang sembarangan menyebakan berbagai macam infeksi karena mengandung patogen penyebab berbagai infeksi seperti Infeksi saluran pernapasan (tuberculosis dan Streptococcus pneumonia) dan virus campak. Selain itu medis juga meningkatkan risiko hepatitis A, B, atau C, hingga HIV dan Aids yang menular melalui barang yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
  2. Bahan kimia berbahaya. Pembuangan limbah medis yang tidak tepat juga dapat memicu keracunan karena bahan kimia dalam limbah medis meningkatkan risiko penyakit pernapasan atau kulit.
  3. Zat genotoksik. Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotoksik pada limbah medis dapat meningkatkan risiko keguguran dan meningkatkan senyawa mutagenik pada tubuh yang memicu kanker pada sel somatik.
  4. Zat Radioaktif. Limbah medis yang tidak terkelola dengan baik menimbulkan zat radioaktif yang menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah, menyebabkan luka bakar pada kulit atau sindrom radiasi akut. Zat radioaktif juga dapat mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Baca Juga : Kandungan Berbahaya Limbah Medis

Tata Laksana Pengolahan Limbah Rumah Sakit

Limbah lnfeksius dan Benda Tajam

Berikut adalah tata laksana dalam pengolahan limbah infeksius dan benda tajam seperti :

  1. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan danpersediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti dalam autoclave sebelum dilakukan pengolahan.
  2. Benda tajam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan, dan dapat diolah bersama dengan limbah infeksius lainnya.

Limbah Farmasi

  1. Limbah yang dihasilkan farmasi dalam jumlah besar harus dikembalikan kepada distributor
  2. Sedangkan bila dalam jumlah sedikit dan tidak memungkinkan dikembalikan, dapat dimusnahkan menggunakan insinerator atau diolah ke perusahaan pengolahan limbah B3.

Limbah Sitotoksis

Berikut adalah tata laksana dalam pengolahan limbah Sitotoksis seperti :

  1. Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan dilarang dibuang dengan cara penimbunan (landfill) atau dibuang ke saluran limbah umum.
  2. Pengolahan dilaksanakan dengan cara dikembalikan ke perusahaan atau distributornya, atau dilakukan pengolahan dengan insinerasi. Bahan yang belum dipakai dan kemasannya masih utuh karena kadaluarsa harus dikembalikan ke distributor.
  3. Insinerasi pada suhu tinggi 1.000 o C s/d 1.200 °C dibutuhkan untuk menghancurkan semua bahan sitotoksik. Insinerasi pada suhu rendah dapat menghasilkan uap sitotoksik yang berbahaya ke udara.

Limbah Bahan Kimiawi

  1. Pengolahan limbah kimia biasa dalam jumlah kecil maupun besar harus diolah ke perusahaan pengolahan limbah B3 apabila rumah sakit tidak memiliki kemampuan dalam mengolah limbah kimia ini.
  2. Limbah kimia dalam bentuk cair harus di tampung dalam kontainer yang kuat, terbuat dari bahan yang mampu memproteksi efek dari karakteristik atau sifat limbah bahan kimia tersebut.
  3. Bahan kimia dalam bentuk cair sebaiknya tidak dibuang ke jaringan pipa pembuangan air limbah, karena sifat toksiknya dapat mengganggu proses biologi dalam unit pengolah air limbah (IPAL)
  4. Untuk limbah bahan pelarut dalam jumlah besar seperti pelarut halogenida yang mengandung klorin atau florin tidak boleh diolah dalam mesin insinerator, kecuali insineratornya dilengkapi dengan alat pembersih gas.

Limbah dengan Kandungan Logam Berat Tinggi

  1. Menyerahkan ke perusahaan pengolahan limbah B3.
  2. Sebelum dibuang, maka limbah disimpan sementara di TPS Limbah B3 dan diawasi secara ketat.

Kontainer Bertekanan

  1. Cara yang terbaik untuk menangani limbah kontainer bertekanan adalah dikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas.
  2. Agen halogenida dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol harus diperlakukan sebagai limbah B3.
  3. Kontainer yang sudah rusak, dan tidak dapat diisi ulang harus diolah ke perusahaan pengolah limbah B3.
  4. Kaleng aerosol kecil harus dikumpulkan dan diperlakukan cara pengolahannya sebagai limbah B3.

Limbah Radioaktif

  1. Pengelolaan limbah radioaktif yang aman harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.
  2. Setiap rumah sakit yang menggunakan sumber radioaktif yang terbuka untuk keperluan diagnosa, terapi atau penelitian harus menyiapkan tenaga khusus yang terlatih khusus di bidang radiasi.
  3. Tenaga tersebut bertanggung jawab dalam pemakaian bahan radioaktif yang aman dan melakukan pencatatan.
  4. Petugas proteksi radiasi secara rutin mengukur dan melakukan pencatatan dosis radiasi limbah radioaktif (limbah radioaktif sumber terbuka). Setelah memenuhi batas aman (waktu paruh minimal), diperlakukan sebagai limbah medis.
  5. Memiliki instrumen kalibrasi yang tepat untuk monitoring dosis dan kontaminasi. Sistem pencatatan yang ketat akan menjamin keakuratan dalam melacak limbah radioaktif dalam pengiriman maupun pengolahannya.
  6. Penanganan limbah radioaktif dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengolahan Limbah Rumah Sakit Bersama Wastec International

Limbah medis harus dikelola dengan benar. Mengingat sifatnya yang bisa menularkan penyakit dan mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu, limbah medis juga mengandung bahan kimia beracun dan benda tajam yang berbahaya. Sehingga pengelolaan limbah medis perlu dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sifat berbahaya dan beracun.

Wastec International melayani pengelolaan limbah medis dari rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Didukung teknologi insinerator pressure jet dalam pengolahan limbah medis akan mewujudkan proses yang ramah lingkungan. Mari kelola limbah dengan benar bersama Wastec International.

Standar baku mutu kesehatan lingkungan merupakan spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat di dalam lingkungan rumah sakit. Kualitas lingkungan rumah sakit yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan pada media air, udara, tanah, pangan, sarana dan bangunan, dan vektor dan binatang pembawa penyakit.

Menurut Permenkes Nomor 7 Tahun 2019, Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan. Dalam mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di dalam lingkungan rumah sakit. Baca Juga : Mengenal Jenis Limbah Rumah Sakit

Baku Mutu - Wastec International
Baku Mutu – Wastec International

Standar Baku Mutu Air

Dalam menjaga kesehatan lingkungan dirumah sakit terdapat beberapa yang harus diperhatikan seperti :

  1. Air untuk minum sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar air minum.
  2. Air untuk keperluan higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai air untuk keperluan higiene sanitasi.
  3. Air untuk pemakaian khusus yaitu hemodialisis dan kegiatan laboratorium. Untuk hemodialisis meliputi parameter biologi dan kimia, sedangkan air untuk kegiatan laboratorium meliputi parameter fisik, biologi dan kimia.

Standar Baku Mutu Udara

Parameter yang digunakan untuk mengukur standar udara yang aman untuk kesehatan lingkungan rumah sakit adalah

  1. Standar parameter mikrobiologi udara menjamin kualitas udara ruangan memenuhi ketentuan angka kuman dengan indeks angka kuman untuk setiap ruang/unit.
  2. Standar parameter fisik untuk udara menjamin kualitas udara ruangan memenuhi ketentuan laju ventilasi, suhu, kelembaban, tekanan, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat sesuai dengan jenis ruangan.

Standar Baku Mutu Tanah

Standar tanah ditetapkan untuk menjamin kualitas tanah dalam rangka melindungi kesehatan komunitas rumah sakit. Berbeda dengan media lingkungan yang lain seperti air, dan udara, standar tanah yang dapat ditetapkan berkaitan dengan kesehatan masyarakat hanya standar kimia tanah.

  1. Standar Kimia Tanah. Berkaitan dengan kesehatan masyarakat meliputi parameter yang berlaku
  2. Standar Radioaktivitas Tanah. Standar ini secara internasional belum ditetapkan. Namun pengendalian risiko karena adanya bahan radioaktivitas yang berkaitan dengan kesehatan ditetapkan melalui parameter Radon yang ada dalam standar baku mutu radioaktivitas udara dalam ruang.

Standar Baku Mutu Pangan Siap Saji

Pangan siap saji di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan, serta makanan dan minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya

Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan siap saji sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan siap saji. Selain itu, rumah makan/restoran dan kantin yang berada di dalam lingkungan rumah sakit harus mengikuti ketentuan mengenai standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan siap saji.

Standar dan Persyaratan Kesehatan Sarana dan Bangunan

Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan sarana dan bangunan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Selain yang sudah diatur dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terkait dengan toilet dan kamar mandi terdapat persyaratan fasilitas toilet dan kamar mandi

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Salah satu limbah yang sering dijumpai adalah limbah padat. Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang memiliki bentuk padat. Memiliki sifat yang kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Saat ini dunia menghasilkan 2,01 miliar ton limbah padat per tahun dan diperkirakan bisa mencapai 3,4 miliar ton pada tahun 2050. Jika tidak ditanggulangi, produksi limbah global akan meningkat 70% sehingga daur ulang limbah sangat diperlukan. Limbah di dunia diperkirakan hanya 13,5% yang di daur ulang, 5,5% dibuat menjadi kompos, dan 40% tidak dikelola atau hanya dibuang begitu saja. Baca juga : Ciri Limbah Keras Beserta Contohnya

Daur Ulang Limbah Padat - Wastec International
Daur Ulang Limbah Padat – Wastec International

Manfaat Daur Ulang Limbah Padat

Daur ulang limbah pada memiliki banyak manfaat bagi lingkungan seperti berikut.

  1. Melestarikan Sumber Daya Alam. Mendaur ulang limbah padat bisa menghemar penggunaan sumber daya alam. Contohnya seperti mendaur ulang kertas, plastik, logam, besi, dan kaca. Dengan mendaur ulang, kita dapat membuat barang yang sama dengan bahan baku limbah padat. Sehingga bisa mengurangi permintaan bahan baku dari alam dan melestarikan sumber daya alam.
  2. Menghemat Energi. Menggunakan bahan baku limbah padat yang didaur ulang bisa menghemat energi dan biaya daripada menggunakan bahan baku langsung dari alam. Produksi aluminium dari proses daur ulang dapat menghemat 95% energi, daur ulang baja dapat menghemat 70% energi, dan kertas daur ulang dapat menghemat 40% energi.
  3. Mengurangi Emisi Karbon. Penghematan energi pada penggunaan bahan baku limbah padat dengan daur ulang dapat mengurangi emisi karbon. Secara tidak langsung akan mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga memperlambat bencana akibat perubahan iklim.
  4. Melindungi Ekosistem dan Satwa Liar. Berkurangnya permintaan bahan baku dari alam akan mengurangi ekstraksi sumber daya alam. Ekstraksi sumber daya alam sering mengakibatkan kerusakan ekosistem sehingga proses daur ulang dapat melindungi ekosistem juga satwa liar yang hidup di dalamnya.
  5. Melestarikan Lingkungan. Adanya daur ulang limbah padat dapat mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan. Pencemaran akan berkurang, sehingga kelestarian kehidupan bumi akan tetap terjaga. Baca Juga : Pencemaran Tanah Oleh Limbah B3

Contoh Daur Ulang Limbah Padat

Contoh-contohnya yaitu:

  1. Membuat produk aluminium baru dari kaleng minuman bersoda bekas dan makanan kaleng
  2. Membuat kertas dari kertas daur ulang
  3. Membuat hiasan kaca dari limbah kaca
  4. Membuat produk plastik dari botol bekas air mineral, botol bekas sabun, dan botol bekas shampo
  5. Membuat furnitur dari limbah kayu
  6. Membuat tempat duduk dari ban ataupun tong bekas
  7. Membuat karpet dan tas dari bekas kemasan sachet

Solusi Pengelolaan Limbah Padat dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.