Evaporasi dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Evaporasi

Pengertian

Evaporasi adalah proses kimia di mana molekul cairan, baik itu air, pelarut kimia atau zat cair lainnya dididihkan atau diuapkan untuk kemudian menjadi uap atau gas. Proses ini biasanya terjadi pada suhu dan tekanan tertentu, tergantung pada sifat-sifat cairan tersebut. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan di mana sisa penguapannya merupakan zat cair yang kental bukan zat padat.

Proses ini bertujuan untuk peningkatan viskositas (kekentalan) larutan, pengecilan volume larutan dan penurunan aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid terlarut. Baca Juga: Bagaimana Proses Peleburan Aluminium?

Evaporasi
Evaporasi – PT Wastec International

Faktor yang Mempengaruhi Evaporasi

Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk suhu, luas permukaan, tekanan uap dan kelembaban relatif.

  1. Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju evaporasi karena energi kinetik molekul cairan meningkat.
  2. Permukaan yang lebih luas juga mempercepat proses dengan meningkatkan area kontak antara cairan dan udara.
  3. Tekanan uap adalah tekanan yang dihasilkan oleh uap molekul cair di atas permukaan cairan, dan semakin tinggi tekanan uap, semakin cepat laju proses ini.
  4. Kelembaban relatif mengacu pada jumlah uap air di udara relatif terhadap jumlah maksimum uap air yang dapat dipegang oleh udara pada suhu tertentu; semakin rendah kelembaban relatif, semakin cepat juga laju prosesnya.

Aplikasi Evaporasi Pada Industri Kimia

Pada industri kimia, proses ini diaplikasikan pada:

  1. Pemurnian untuk memisahkan senyawa-senyawa yang terlarut dalam pelarut cairan dengan cara menguapkan pelarutnya dan meninggalkan senyawa-senyawa yang diinginkan.
  2. Konsentrasi zat terlarut ditingkatkan dalam larutan, seperti dalam pembuatan gula dari air tebu.
  3. Produksi farmasi untuk mengeringkan larutan obat menjadi bentuk padat, seperti dalam pembuatan tablet atau kapsul.
  4. Pemurnian air dalam proses desalinasi air laut, di mana air laut dipanaskan dan diuapkan, meninggalkan garam dan mineral untuk menghasilkan air tawar.

Dampak Evaporasi Terhadap Lingkungan

Dalam industri kimia, penguapan pelarut organik dapat menyebabkan polusi udara dan kontribusi terhadap pembentukan ozon troposferik. Oleh karena itu, limbah yang dihasilkan dari proses evaporasi dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan kode limbah:

  1. A303-2: Residu proses produksi yang meliputi formulasi, destilasi dan evaporasi
  2. A336-3: Residu proses destilasi, evaporasi dan reaksi
  3. A336-4: Residu proses destilasi, evaporasi dan reaksi
  4. A340-1: Residu proses destilasi dan evaporasi
  5. A348-1: Residu atau sludge proses destilasi, evaporasi, dan sedimentasi

Pengelolaan yang tepat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif ini, termasuk praktik-praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Baca Juga: Limbah Minyak dari Proses Pengeboran

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.