Eksplorasi Migas dan Panas Bumi Beserta Limbah yang Dihasilkan

Eksplorasi

Pengertian Eksplorasi

Eksplorasi adalah suatu kegiatan menelusuri atau menjalajahi area dengan tujuan menemukan komoditas tertentu yang dibutuhkan. Biasanya eksplorasi ini pencarian komoditas berupa minyak dan gas atau batu bara. Kegiatan ini memberikan kesempatan area yang belum banyak terkekspos menjadi mendapat perhatian yang lebih baik. Baca Juga: Kilang Minyak dan Gas Bumi dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Kegiatan eksplorasi memiliki beberapa tahapan dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya. Ini merupakan salah satu bentuk upaya manusia dalam berkembang dan bertahan hidup. Seperti eksplorasi minyak dan gas membantu industri, rumah tangga, hingga pembangkit listrik agar tetap berjalan dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat. 

Tujuan Eksplorasi 

Ada banyak sekali tujuan dan jenis eksplorasi, namun yang mungkin cukup familiar dan sering terdengar adalah eksplorasi minyak dan gas bumi. Tujuan dari eksplorasi minyak dan gas adalah untuk mendapatkan cadangan hidrokarbon seperti minyak dan gas yang terletak di perut bumi. Mengapa eksplorasi minyak dan gas yang lebih terdengar familiar, karena dua komoditas ini merupakan yang paling banyak dibutuhkan dalam berbagai keperluan industri maupun masyarakat. Baca Juga: PLTU dan Limbah B3 yang Dihasilkan

Eksplorasi minyak dan gas memakan waktu yang cukup panjang dan harus melalui beberapa tahapan. Kegiatan ini juga harus dilakukan dengan semakin hati-hati agar tidak merusak alam. 

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi – PT Wastec International

Tahapan

  1. Perencanaan dan Pembelajaran Prospek Cadangan

Tahap ini merupakan tahap awal dan fondasi dari kegiatan eksplorasi. Meliputi rangkaian penyeledikan lapangan umum dan penyiapan serta penyerahan wilayah kerja yang dikonfirmasikan oleh pihak yang berwenang. Perencanaan dapat berupa pemetaan geologi regional, foto udara, citra satelit hingga metode survei tidak langsung lain untuk mengidentifikasi kemungkinan daerah anomali penyeledikan lebih lanjut. 

  1. Mempelajari Susunan Batu dengan Studi Geologi 

Tahap ini mempelajari karakteristik lokasi penambangan dengan studi geologi untuk menemukan informasi terkait sebaran dan formasi batuan, umur batuan, kemunculan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta struktur geologi dan kondisi bawa tanah secara lebih efektif dan efisien. 

  1. Memahami Keadalaman Batu 

Selanjutnya adalah penerapan studi geofisika yang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari batuan yang diidentifikasi sebelumnya. Penelitian ini meliputi daerah permukaan hingga kedalaman kilometer di bawahnya. Tahap ini membutuhkan dan memakan waktu yang cukup panjang tergantung luas target area. Hasil dari proses ini akan menjadi referensi untuk tahapan selanjutnya. 

  1. Studi Seismik Sebelum Pengeboran 

Mempelajari studi seismik pada area yang berpotensi. Studi ini sebagai metode umum untuk menentukan sifat fisik batu. Dengan bantuan operasi seismik, kondisi bawah tanah dapat direkontruksi dalam gambar 2D dan 3D. Pengoperasiannya juga membutuhkan waktu, sekitar satu sampai empat tahun tergantung pada lokasi dan jenis tangki. 

Namun data seismik yang akurat juga tidak dapat menjamin adanya cadangan migas, karena data tersebut harus dibuktikan dengan melakukan pengeboran. 

  1. Tahap Pengeboran 

Tahap eksplorasi ini juga memakan waktu yang cukup panjang, mengebor satu titik dapat memakan waktu 1 sampai 4 bulan. Selain waktu yang dibutuhkan cukup lama, risiko dari kegiatan ini juga cukup tinggi, sehingga segalanya dari proses persiapan hingga pengeboran harus dilakukan dengan sangat hati-hati. 

Eksplorasi pengeboran ini berupa pengoperasian sumur, pengembangan dan pembangunan fasilitas produksi. Kemudian kegiatan produksi dapat membawa minyak dan gas alam ke permukaan, selanjutnya munyak dan gas masuk ke dalam sumur dan diangkat ke permukaan melalui pipa. 

Minyak dan gas alam dialirkan ke bawah sumur kemudian naik ke permukaan pipa sebelum diangkat kembali ke separatir yang berfungsi untuk memisahkan keduanya dari material yang tidak diinginkan hingga minyak dan gas alam dipisahkan.

Limbah yang Dihasilkan dari Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Minyak, Gas, dan Panas Bumi 

Kegiatan eksplorasi ini dapat menghasilkan limbah B3, diantaranya:

  1. Residu dasar tangki minyak bumi dengan kode limbah A330-1 
  2. Residu proses produksi dengan kode limbah A330-2
  3. Limbah lumpur bor berbahan dasar oil base dan/atau syntehtic oil dengan kode limbah B330-1 

Solusi Pengelolaan Limbah dengan PT Wastec International 

PT Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi.

Selain itu juga, PT Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersamaPT Wastec International.