Dampak Mengabaikan Limbah Elektronik

Limbah Elektronik - Wastec International

Limbah elektronik atau yang biasa disebut dengan e-waste biasanya dihasilkan oleh peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai. Peralatan elektronik tersebut mulai dari televisi, kabel charger, laptop, baterai, mesin cuci hingga kulkas yang sudah tidak terpakai atau rusak. Baca Juga : Ini Pertimbangan Penting dalam Memilih Pabrik Pengolahan Limbah B3

Limbah elektronik - Wastec International
Limbah elektronik – Wastec International

Dampak Bagi Lingkungan dan Kesehatan

Jika limbah elektronik tersebut dibuang sembarangan atau tidak dikelola dengan benar bisa berakibat buruk bagi lingkungan, karena mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun. Komponen dari barang elektronik bisa mengandung logam berat seperti besi, kobalt, kromium, lithium, merkuri, nikel, perak, seng, tembaga, dan timah. Jika limbah ini dibakar, asap hasil pembakarannya bisa merusak lapisan atmosfer. Selain itu, jika limbah ini ditimbun, zat beracunnya bisa mencemari tanah dan air.

Saat ini masih banyak orang yang menganggap remeh sempah elektronik dan diolah dengan cara dibakar, hasil dari pembakaran tersebut bisa menghasilkan senyawa baru yang lebih berbahaya. Apalagi jika langsung dihirup oleh manusia setiap hari.  Jika manusia terpapar zat beracun dari limbah elektronik tersebut, hal ini bisa menyebabkan kerusakan jantung, hati, otak, hingga memicu kanker.

Kelola Limbah Elektronik dengan Benar

Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan dengan benar seperti berikut:

  1. Pengumpulan: Kumpulkan ewaste yang sudah tidak digunakan di satu tempat.
  2. Pemilahan: Pilih limbah elektronik sesuai dengan jenisnya untuk memudahkan pengelolaan.
  3. Perbaikan: Jika ada limbah elektronik masih bisa digunakan, pisahkan untuk direparasi sehingga bisa digunakan kembali.
  4. Daur ulang: Proses ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang memiliki izin untuk mengelola pengolahan limbah elektronik yang sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan.

Meminimalisir Limbah Elektronik

Selain harus dikelola dengan benar juga harus diminimalisir jika tidak ingin dampak buruk pada lingkungan dan kesehatan terjadi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Donasikan barang elektronik yang masih berfungsi kepada orang lain.
  2. Menjual barang elektronik bekas bisa menjadi pilihan yang tepat. Walaupun harga yang dijual lebih rendah dari harga sebelumnya, namun bisa berkontribusi besar terhadap lingkungan.
  3. Berpikir berulang kali jika ingin membeli produk elektronik baru. Jika masih masih belum terlalu membutuhkan, tunda dulu keinginginan supaya tidak ada limbah elektronik yang terbuang.
  4. Usahakan mencari barang yang ramah lingkungan. Beberapa perangkat elektronik saat ini sudah berlabel Energy Star atau disertifikasi oleh Electronic Product Enviromental Assessment Tool (EPEAT). Barang elektronik yang ramah lingkungan mencakup seluruh siklus hidup produk elektronik yang sudah termasuk konsumsi energi dan daur ulang hingga tanggung jawab perusahaan dan aspek sosial.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Limbah Elektronik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dengan kode limbah B107D sehingga dalam pengelolaan limbahnya harus dilakukan sesuai peraturan dan izin yang berlaku. Baca Juga : Pentingnya Jasa Pengolahan Limbah B3

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat