Bagaimana Food Waste Mempengaruhi Lingkungan?

food waste

Food Waste di Indonesia 

Food waste atau sampah makanan merupakan makanan yang seharusnya dikonsumsi, tetapi terbuang. Berdasarkan laporan dari United Nations Environment Prograame (UNEP) dalam laporan Food Waste Index 2021, Indonesia memproduksi 20.93 juta ton per tahun dan menduduki peringkat ke-4 dengan negara yang menghasilkan food waste tertinggi di dunia. Ratusan triliun rupiah terbuang yang dimana seharusnya dapat digunakan untuk memberi makan lebih dari 30% populasi Indonesia. 

Dalam rentang waktu tahun 2000 sampai dengan 2019, food waste yang terbuang mencapai 23 – 48 juta per tahun di Indoensia, angka tersebut setara dengan 115 – 184 kilogram per kapita dalam satu tahun. Mayoritas makanan yang terbuang bersumber dari padi-padian sebesar 44%. Baca Juga: Bahaya Limbah Makanan

Food Waste – PT Wastec International

Apa Hubungannya Food Waste dengan Lingkungan?

Air dibutuhkan untuk seluruh proses dalam proses produksi makanan. Pertanian menyumbang 70% dari air yang digunakan di seluruh dunia, termasuk pada kegiatan irigasi dan penyemprotan yang dibutuhkan tanaman dan air untuk memelihara ternak, unggas, maupun ikan. Oleh karena itu, jika kita menyia-nyiakan makanan, artinya kita juga membuang-buang sources yang digunakan dalam proses produksinya. Terutama saat ini mulai mengalami krisis air, sehingga ketersediaan air bersih sangat diperlukan. 

Selain itu, sampah makanan yang membusuk di tempat pembuangan sampah dapat menghasilkan gas metana, yang mana gas metana ini dua puluh lima kali lebih kuat dibandingkan dengan karbon dioksida. Bukan hanya itu, bahayanya adalah ketika metana dilepaskan, ia bertahan selama 12 tahun dan menjebak panas dari matahari. 

Gas metana menyumbang 20% dari egmisi gas rumah kaca global yang dilepaskan. Namun apabila sistem pengolahan sampah makanan yang benar dan layak diterapkan, maka dapat mengehtnikan 11% dari emisi gas rumah kaca global. Baca Juga: Krisis Pangan dan Perubahan Iklim

Bagaimana Cara Menguranginya?

Mengatasi pemborosan makanan agar tidak terjadi dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang efektif. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Membuat Meal Planning

 Salah satu langkah efektif untuk mengurangi timbulnya food waste adalah dengan melakukan meal planning. Dengan membuat meal planning untuk beberapa hari ke depan, kita dapat mengetahui kebutuhan dan memastikan untuk membeli bahan makanan yang diperlukan. Ini juga dapat membantu mengoptimalkan proses produksi makanan di rumah atau di bisnis makanan.

2. Mengelola Penyimpanan Makanan dengan Baik

Memiliki tempat penyimpanan yang sesuai dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa atau kualitas penyimpanan makanan dapat membantu mencegah pembusukan dan pemborosan bahan makanan yang belum terpakai, sehingga langkah ini perlu dilakukan untuk mengurangi kemungiinan timbulnya food waste.

Mengelola Food Waste Dengan Benar untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Selanjutnya, salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi food waste adalah melakukan kompos makanan. Dengan memisahkan sisa-sisa makanan organik dan melakukan proses kompos, dapat mengurangi pembuangan makanan (food waste) ke tempat pembuangan sampah dan emisi gas rumah kaca yang terjadi dari proses pembusukan di TPS. Namun bukan hanya limbah domestik dan non B3 yang perlu pengelolaan yang benar, limbah B3 pun juga sama penting nya. 

PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Dengan berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Didukung fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.