Saat pengolahan limbah B3 secara mandiri dinilai terlalu mahal, bekerja sama dengan pengolahan limbah B3 bisa menjadi salah satu pilihan. Penyedia jasa pengolahan limbah memiliki semua yang dibutuhkan untuk mengolah limbah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Meski demikian, bukan berarti semua pabrik pengolahan limbah itu bagus. Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan. Baca Juga : Mengenal Karakteristik Limbah B3

Layanan yang Ditawarkan

Tidak semua jasa pengolahan limbah B3 memiliki jenis layanan yang sama. Misalnya saja terkait jenis limbah yang diterima. Ada jasa pengolahan limbah yang menyediakan layanan pengolahan limbah radioaktif dan eksplosif, ada juga yang tidak.

Selain pengolahan limbah, beberapa penyedia jasa juga menyediakan layanan lain seperti pengangkutan limbah, pembersihan tangki minyak, teknik lingkungan hingga pembersihan tempat dari limbah.

Teknologi yang Digunakan

Pengolahan limbah berbahaya membutuhkan teknologi khusus dalam pelaksanaannya. Teknologi yang digunakan biasanya juga bergantung pada layanan yang ditawarkan dan metode pengolahan yang digunakan. 

Setiap metode pengolahan tentunya membutuhkan teknologi yang berbeda. Semakin lengkap teknologi yang dimiliki, fleksibilitas dalam menentukan metode pengolahan limbahnya juga semakin tinggi.

Pada pengolahan limbah dengan metode insinerasi, insinerator adalah alat yang wajib dimiliki. Biasanya, jasa pengolahan limbah menyediakan beberapa insinerator untuk mengolah jenis limbah yang berbeda. 

Ada insinerator limbah medis, insinerator limbah lumpur hingga insinerator limbah cair. Beberapa insinerator juga dibekali dengan teknologi khusus berdasarkan jenis limbah yang diolah. Selain itu, pertimbangkan juga teknologi-teknologi lain yang digunakan. Setidaknya, teknologi-teknologi tersebut terbukti mampu mengolah limbah B3 sesuai dengan standar. 

Fasilitas Perusahaan Pengolahan Limbah B3

Apa saja fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan pengolahan limbah B3? Selain teknologi pengolahan limbah, fasilitas pabrik juga perlu dipertimbangkan. Misalnya saja terkait dengan transportasi limbah b3. Mengingat muatan yang diangkut, transportasi yang digunakan tentunya harus aman dan berlisensi serta memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK.

Fasilitas pengawasan juga tidak kalah penting. Begitu juga dengan fasilitas administrasi pembuangan limbah. Untuk pabrik pengolahan limbah radioaktif, fasilitas berupa gudang terpisah adalah satu keharusan.

Komitmen dalam Perusahaan Pengolahan Limbah

Mengolah limbah berbahaya tidak hanya membutuhkan teknologi yang sesuai dan sumber daya manusia yang sudah terlatih. Untuk menjalankan fungsinya,  membutuhkan komitmen yang kuat. 

Komitmen tersebut bukan hanya terbatas pada menyediakan layanan pengolahan limbah yang sesuai standar. Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan justru harus menjadi yang paling utama. Dengan komitmen seperti inilah, layanan pengolahan limbah terbaik berasal.

baca juga artikel tentang : Dilematis, ini tantangan pengolahan limbah B3 yang kerb dihadapi perusahaan

Biaya Layanan

Salah satu alasan menggunakan jasa ini adalah untuk menekan biaya. Jika dibandingkan dengan biaya pengolahan limbah B3 secara mandiri,  setidaknya biaya tersebut harus lebih rendah.

Untuk memastikan hal tersebut, mengetahui berapa biaya layanan yang ditawarkan tidaklah cukup. Perhitungkan juga keuntungan jangka panjangnya. Untuk mendapatkan harga terbaik, lakukan survei dan bandingkan biaya dari beberapa penyedia layanan.

Pengolahan limbah merupakan upaya berkelanjutan yang dilakukan secara beriringan dengan proses produksi. Karena itulah, penting untuk memilih perusahaan pengolahan limbah B3 yang kredibel dan berpengalaman seperti Wastec International. 

Pengolahan limbah B3 memang menjadi kewajiban setiap perusahaan dalam menjalankan proses produksinya. Namun saat dihadapkan pada realita akan kondisi perusahaan, dilema mulai bermunculan. Tantangan berikut ini pun seakan tidak pernah habis dan senantiasa menghantui setiap pelaku usaha. Baca Juga : Mengenal Karakteristik Limbah B3

Perizinan Pengolahan Limbah yang Cukup Rumit

Jika berbicara dalam perspektif ideal, setiap perusahaan tentu perlu membekali dirinya dengan kemampuan pengolahan limbah. Meski demikian, mengolah limbah bukanlah perkara yang sepele. Pemerintah pun menerapkan peraturan ketat untuk melakukan. Tanpa izin pengolahan limbah, perusahaan tidak boleh mengolahnya secara mandiri apalagi membuangnya begitu saja.

Mendapatkan izin pengolahan limbah pun tidak bisa dibilang mudah. Perusahaan harus mampu membuktikan bahwa pihaknya memiliki kapasitas untuk mengolah limbah terlebih dahulu.

Pembuktian seperti ini jelas membutuhkan sumber daya. Mulai dari teknologi limbah B3 pengolahan hingga sumber daya manusia, semuanya harus memadai. Setelah memiliki kapasitas yang cukup pun perusahaan masih dihadapkan pada birokrasi yang cukup rumit. Tak mengherankan, cukup banyak perusahaan yang pada akhirnya enggan untuk menindaklanjuti.

Tingginya Biaya Pembangunan Infrastruktur

Untuk mengolah limbah B3 secara mandiri, perusahaan jelas membutuhkan infrastruktur yang memadai. Pembangunan infrastruktur menjadi sebuah keharusan. Di sinilah letak permasalahannya. Mengingat rumitnya teknologi pengolahan, pembangunan infrastruktur hampir bisa dipastikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Misalnya saja untuk dalam dengan metode insinerasi. Perusahaan tidak hanya membutuhkan teknologi yang mampu membakar limbah-limbah berbahaya. Ada teknologi lain yang harus diadopsi guna menjaga standar pencemaran agar tetap rendah.

Setelah diolah, bukan berarti limbah B3 dapat langsung dibuang. Beberapa jenis limbah juga membutuhkan tempat penampungan khusus. Padahal, pembangunan tempat penampungan seperti ini bisa dipastikan butuh biaya yang cukup besar.

baca juga artikel tentang : bagaimana menemukan pusht pengolahan limbah B3 yang tepat uituk perusahaan

Rumit dan Mahalnya Biaya Pengolahan Limbah

Setelah infrastruktur dibangun, ada prosedur yang harus diterapkan untuk membuatnya beroperasi. Misalnya saja dalam pengolahan limbah dengan metode insinerasi. Harus ada prosedur dan manajemen yang tepat untuk memastikan fasilitas yang ada tetap beroperasi dan memenuhi standar pembakaran limbah B3.

Perusahaan juga memerlukan tenaga ahli untuk mengoperasikan semua itu. Belum lagi perihal biaya perawatan fasilitas pengolahan limbah. Semua itu jelas tidak murah.

Meski demikian, masih ada opsi lain yang bisa dipilih. Jika limbah B3 pengolahan secara mandiri dinilai terlalu mahal, ada penyedia jasa pengolahan limbah B3 yang bisa jadi pilihan alternatif. Dibandingkan dengan mengolah limbah secara mandiri, biaya jasa pengolahan limbah relatif lebih terjangkau. Perusahaan juga bisa mengukur biaya tersebut dengan lebih mudah.

Dalam memilih solusi pengolahan limbah, perusahaan juga harus cermat. Solusi apa yang paling efektif? Solusi apa yang paling tidak membebani keuangan perusahaan? Dengan bantuan Wastec International, semua pertanyaan tersebut akan terjawab.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Baca Juga : Pentingnya Jasa Pengolahan Limbah B3

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat

Menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya sekedar tanggung jawab yang wajib diemban oleh industri. Pertanggungjawaban tersebut juga menjadi jaminan perusahaan untuk tetap menjalankan bisnisnya. Sayangnya, sulit bagi setiap badan usaha untuk membangun Pusat Pengolahan Limbah B3 secara mandiri. Rumitnya pengelolaan dan biaya yang begitu tinggi juga kerap menjadi alasan kenapa pada akhirnya banyak industri yang justru membuang limbahnya begitu saja.

Mengelola limbah pabrik secara mandiri bukanlah satu-satunya opsi. Penyedia layanan pengolahan limbah B3 bisa menjadi jawaban untuk para pelaku usaha. Meski demikian, mengetahui bagaimana cara menemukan pusat pengolahan limbah B3 yang tepat untuk perusahaan juga sangat penting. 

Kenali Jenis Limbah yang Dihasilkan

Sebelum mencari jasa pengolahan limbah B3, penting bagi perusahaan untuk mengetahui jenis limbah yang dihasilkannya. 

Limbah B3 yang dihasilkan industri sendiri umumnya berbentuk padat, cair dan sludge (lumpur). Perbedaan wujud limbah nantinya membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Mengetahui jenis limbah yang dihasilkan juga membantu perusahaan untuk menemukan metode pengolahan limbah yang paling tepat. Perusahaan juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk berkonsultasi dengan pusat pengolahan limbah B3 demi mendapatkan rekomendasi terbaik.

Pertimbangkan Kekuatan Keuangan Perusahaan

Mengolah limbah tentu membutuhkan biaya. Mengingat jumlah limbah yang dihasilkan perusahaan terbilang besar, biaya yang dibutuhkan untuk mengolahnya tentu juga tidak sedikit.

Memahami kekuatan keuangan perusahaan bisa memberi gambaran terkait apa saja metode pengolahan limbah yang dapat dijangkau. Selain itu, informasi ini juga membantu perusahaan untuk mengetahui pengolahan limbah mana saja yang sesuai dengan dana yang dimiliki.

Cari Kandidat Pusat Pengolahan Limbah B3 yang Memenuhi Kriteria

Berbekal informasi mengenai jenis limbah yang dihasilkan dan kekuatan keuangan perusahaan, pencarian kandidat pengolahan limbah B3 bisa mulai dilakukan.

Dalam mencari kandidat jasa pengolahan limbah B3, sebaiknya utamakan yang lokasinya dekat dengan lokasi pabrik. Cari tahu juga jenis layanan yang tersedia, fasilitas yang dimiliki dan teknologi yang digunakannya. 

Survei Kandidat Pusat Pengolahan Limbah B3

Pengolahan limbah B3 biasanya memiliki website resmi. Akan tetapi, informasi yang dibeberkan lewat website biasanya hanya bersifat promosi. Informasinya pun tidak cukup mendalam. Karena itu, survei secara langsung juga diperlukan.

Perusahaan perlu menggali lebih dalam terkait layanan yang ditawarkan. Dengan melakukan survei, pihak perusahaan bisa melihat secara langsung fasilitas apa saja yang dimiliki oleh penyedia jasa pengolahan limbah B3 dan bagaimana cara kerja mereka dalam menangani limbah. Baca juga: Kelebihan metode insinueras pengolahan limbah berbahaya

Pertimbangkan Rekam Jejak Penyedia Jasa Pengolahan Limbah

Mengetahui legalitas penyedia jasa pengolahan limbah saja tidak cukup. Cari tahu juga rekam jejak penyedia jasa tersebut. Apakah perusahaan pengolah limbah pernah tersandung kasus hukum? Hal-hal seperti ini perlu diketahui guna menghindari masalah di kemudian hari.

Pengolahan limbah B3 juga turut mempengaruhi kelangsungan bisnis ke depannya. Karena itulah, memilih pusat pengolahan limbah B3 harus dilakukan dengan cermat. Sebagai penyedia jasa pengolahan limbah B3, Wastec International tidak hanya memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Selain itu, Wastec International juga senantiasa menjaga kualitas layanannya dengan bertumpu pada aturan yang diberlakukan pemerintah. 

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis. Baca Juga : Pencemaran Air dan Pencegahannya

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Pengolahan limbah berbahaya dengan metode pembakaran telah lama menjadi salah satu opsi dalam mengolah beberapa jenis limbah. Selain karena lebih hemat tempat, metode pembakaran atau insinerasi juga dinilai cukup efektif untuk mengurangi volume limbah padat hingga 95% dan pengurangan berat mencapai 80%. Karena alasan ini jugalah, perusahaan pengolahan limbah B3 di Indonesia menawarkannya sebagai salah satu solusi penyelesaian masalah limbah berbahaya.

Pengolahan Limbah Berbahaya dengan Insenerasi Menghemat Lahan

Untuk membangun infrastruktur insinerasi, lahan memang dibutuhkan. Luas lahan yang dibutuhkan memang tidak bisa dibilang sedikit. Namun dalam hal ini, insinerasi relatif masih lebih hemat lahan.

Dibandingkan dengan metode pengolahan limbah lain seperti kolam limbah dan landfill, insinerasi tidak membutuhkan lahan yang sangat luas. Kapasitas insinerasi tidak banyak ditentukan oleh luas fasilitas itu sendiri. Selama manajemennya baik, fasilitas insinerasi mampu mengolah limbah dalam jumlah besar.

Fasilitas insinerasi tidak hanya digunakan untuk membakar limbah begitu saja. Dalam penerapannya, ada beberapa proses yang juga harus dilalui. Untuk itulah, perusahaan pengolahan limbah B3 di Indonesia juga membekalinya dengan beberapa teknologi tambahan guna meningkatkan efektivitasnya.

Mampu Mengurangi Volume dan Berat Limbah secara Signifikan

Metode kolam limbah dan landfill lebih menekankan pada pengamanan penyimpanan limbah B3. Namun pada metode insinerasi, pengurangan volume dan berat adalah fokus utamanya.

Pembakaran limbah dilakukan untuk tujuan tersebut. Efektivitasnya dalam mengurangi volume dan berat limbah juga sangat baik. Untuk limbah padat, pengurangan volumenya bisa mencapai 95%. Sedangkan untuk pengurangan beratnya sendiri mencapai 80%.

Dengan volume dan berat yang banyak menyusut, limbah B3 jadi lebih mudah dikelola. Meski beberapa abu sisa pembakaran masih memiliki kadar racun, perusahaan pengolahan limbah B3 di Indonesia tidak membutuhkan lahan yang luas untuk mengelolanya.

Pengolahan Limbah Berbahaya Dapat Menjadi Sumber Penghasil Energi Listrik

Selama proses pembakaran, panas yang dihasilkan oleh fasilitas insinerasi dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi energi listrik. Di negara-negara maju, banyak fasilitas insinerasi yang dimanfaatkan dengan cara seperti ini. Jadi selain mampu mengolah limbah, fasilitas insinerasi juga bisa menjadi pembangkit listrik tenaga sampah.

Meski demikian, memang tidak mudah untuk mengelola fasilitas insinerasi dan menghasilkan energi listrik pada waktu yang bersamaan. Setidaknya, dibutuhkan infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang memang sudah terlatih. Baca juga : butuh keahlian khusus, ternyata ini efek camping pengolahan limbah dengan insinerasi

Untuk memaksimalkan kelebihan metode insinerasi, perusahaan pengolahan limbah B3 di Indonesia wajib menerapkan standar pengolahan limbah yang dikeluarkan oleh pemerintah. Menerapkan standar seperti ini secara ketat tentu tidak mudah. Butuh sumber daya manusia dengan keahlian khusus.

Bagi perusahaan, membangun fasilitas insenerasi saja sudah cukup berat. Belum lagi dengan pengelolaannya. Untungnya, membangun infrastruktur dan mengelola limbah B3 secara mandiri bukanlah satu-satunya pilihan. Perusahaan pengolahan limbah B3 seperti Wastec International bisa menjadi solusi yang bisa diandalkan.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis. Baca Juga : Pencemaran Air dan Pencegahannya

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

3Pengolahan limbah B3 dengan menggunakan metode insinerasi atau pembakaran dinilai sebagai salah satu metode yang cukup populer, terlebih di negara-negara maju. Metode ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Meski demikian, penerapannya butuh konsultan pengolahan limbah B3.

Hal ini bukan tanpa alasan. Meski dinilai cukup efektif untuk mengolah limbah, insinerasi juga memiliki beberapa efek samping. Berikut dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh penerapan insinerasi yang tidak sesuai standar.

Pengolahan Limbah dengan Insinerasi CO2 yang Dilepaskan Turut Memperparah Pemanasan Global

Dalam proses pembakaran limbah B3 atau insinerasi, gas buang CO2 juga turut diproduksi. Padahal, CO2 merupakan salah satu penyumbang terbesar sekaligus penyebab pemanasan global.

Karena CO2 adalah gas yang secara otomatis dihasilkan saat terjadi proses pembakaran, maka sulit untuk menghilangkan efek samping insinerasi yang satu ini. Cara terbaik untuk mengatasinya hanyalah dengan menerapkan proses insinerasi seefisien mungkin.

Pengolahan Limbah dengan Insinerasi Bisa Menghasilkan Dioksin yang Buruk Bagi Kesehatan

Limbah B3 adalah jenis limbah yang sangat sulit untuk diolah. Hal terbaik yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi kadar racunnya dan memastikan limbah tersebut tidak tersebar luas. Meski insinerasi tergolong sebagai salah satu metode pengolahan limbah B3 , bukan berarti racun dalam limbah B3 yang diolah benar-benar hilang sepenuhnya.

Proses insinerasi juga turut menghasilkan gas buang dioksin. Keduanya sama berbahayanya dengan limbah B3 itu sendiri. Jika dioksin yang dihasilkan terlalu tinggi, hal tersebut berisiko menyebabkan kanker, gangguan sistem saraf dan gangguan kesehatan pada masyarakat sekitar.

Untuk alasan itulah, konsultan pengolahan limbah B3 dibutuhkan dan pelaksanaan metode insinerasi harus diawasi dengan ketat. Setidaknya, suhu pembakaran harus terjaga di suhu 1000°C agar dioksin dapat dihindari.

3. Abu Sisa Pembakaran Bisa Sama Berbahayanya dengan Limbah B3

Meski dibakar dengan suhu tinggi, sisa pembakaran akan tetap ada. Abu yang tersisa dari proses pembakaran biasanya mencapai 20% dari total sampah yang dibakar. Karena berasal dari limbah B3, abu ini pun sama berbahayanya.

Abu sisa pembakaran ini tidak bisa dibuang begitu saja. Sifatnya yang beracun berisiko mencemari lingkungan. Butuh metode pengolahan lain untuk mengelola abu tersebut. Tidak mengherankan, metode insinerasi kerap dilengkapi dengan metode pengolahan limbah yang lain.

4. Risiko Pencemaran Lingkungan oleh Timbal, Kadmium dan Bahan Berbahaya Lain

Proses insinerasi turut menghasilkan bahan-bahan kimia lain seperti timbal dan kadmium. Bahan-bahan kimia tersebut tergolong sebagai pencemar lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, kandungan berbahaya tersebut akan ikut menyebar bersama dengan gas buang.

Peralatan pengolah gas buang dibutuhkan untuk menekan risiko tersebut. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan memang tergolong tinggi. Namun jika ingin membangun infrastruktur pengolahan limbah secara mandiri, perusahaan bisa berkonsultasi dengan konsultan pengolahan limbah B3.

baca juga artikel tentang : bagaimana cara membuang limbah B3 dennen aman ? ternyata ini metodenya

5. Emisi Partikulat yang Semakin Memperburuk Kualitas Udara

Selama proses pembakaran, abu yang dihasilkan bisa ikut terbawa oleh gas buang dan mencemari udara sekitar. Padahal, kandungan abu yang ikut tersebar tidaklah sedikit. Inilah yang membuat udara di sekitar fasilitas insinerasi terasa berat.

Insinerasi sebenarnya cukup efektif untuk mengurangi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh limbah B3. Hanya saja, butuh pengelolaan yang baik agar metode ini tidak memicu masalah baru.

Peran konsultan pengolahan limbah B3 dibutuhkan untuk itu. Selain bisa memberi rekomendasi mengenai metode pengolahan limbah yang paling tepat, konsultan pengolahan limbah juga bisa memberi layanan yang dibutuhkan untuk mengatasi limbah perusahaan. Dengan bantuan Wastec International, urusan limbah tidak lagi menjadi masalah.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis. Baca Juga : Pencemaran Air dan Pencegahannya

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Limbah B3 tergolong jenis limbah yang harus diolah sebelum dibuang ke saluran pembuangan. Namun karena tidak semua senyawa beracun dalam limbah B3 dapat dihilangkan sepenuhnya, terkadang perusahaan harus menyediakan tempat pembuangan khusus seperti yang dibuat oleh perusahaan pengolahan limbah B3.

Cara Pembuangan Limbah B3

Metode pembuangan limbah seperti ini telah banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki sistem pengolahan limbah sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut metode pembuangan limbah B3.

1. Sumur Dalam

Metode pembuangan limbah yang satu ini dilakukan dengan memanfaatkan sumur dalam atau sumur injeksi yang digali hingga mencapai bagian bawah lapisan air tanah dangkal ataupun air tanah dalam.
Untuk memastikan limbah tidak merembes dan mencemari air tanah, digunakan pipa yang kuat untuk mencapai lapisan batuan dalam. Pipa inilah yang dijadikan sebagai jalur pembuangan limbah.
Karena harus menggali sangat dalam, pembuatan sumur injeksi atau sumur dalam bisa cukup rumit. Ada beberapa pertimbangan sebelum pengeboran. Begitu juga dengan rancangan sumur itu agar cukup kuat sehingga risiko terjadinya kebocoran bisa ditekan.

2. Kolam Penyimpanan

Pembuangan limbah dengan memanfaatkan kolam penyimpanan cukup banyak dilakukan oleh perusahaan pengolahan limbah B3. Beberapa perusahaan yang sudah memiliki sistem pengolahan limbah sendiri juga memilikinya.Meski disebut kolam, kolam penyimpanan memiliki arsitektur yang berbeda jika dibandingkan dengan kolam biasa. Ada lapisan khusus untuk mencegah merembesnya limbah.

Pengolahan limbah dengan menggunakan metode kolam penyimpanan ini akan semakin efektif jika ditempatkan di luar ruangan. Air limbah yang menguap akan menyisakan konsentrat senyawa B3 di bagian dasar.
Meski demikian, air limbah yang menguap juga berpotensi mencemari udara. Hal inilah yang harus diantisipasi saat menggunakan metode kolam penyimpanan limbah.

3. Landfill Khusus Limbah B3

Pada dasarnya metode pembuangan limbah dengan landfill dilakukan dengan cara menimbun limbah B3 ke dalam lubang yang telah didesain secara khusus.
Lubang yang akan digunakan untuk menimbun limbah ini harus cukup kuat dan mampu menahan rembesan limbah jika hal tersebut memang terjadi. Limbah-limbah yang akan ditimbun pun sebelumnya harus dimasukkan ke dalam tong atau drum terlebih dahulu.

Selain memperhatikan arsitekturnya, landfill juga harus dilengkapi dengan peralatan monitoring. Peralatan monitoring ini harus cukup lengkap agar kondisi limbah bisa selalu terpantau. Karena biaya yang cukup mahal, biasanya hanya perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan pengolahan limbah B3 yang bisa menerapkan metode ini.
Setiap metode pembuangan limbah B3 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada satu pun metode yang benar-benar sempurna. Meski demikian, perusahaan bisa memilihnya sesuai dengan kemampuan.

baca juga artikel tentang : kenapa produksi limbah B3 tidak bisa dihentikan sepenuhnya ? ternyata ini faktor yang mempengaruhinya

Sayangnya, tidak semua perusahaan bisa mengolah limbahnya secara mandiri. Biaya pembangunan infrastruktur yang cukup tinggi menjadi penghalang terbesar.
Jika biaya menjadi pertimbangan utama, sebenarnya ada opsi yang lebih terjangkau, yakni dengan menggunakan jasa perusahaan pengolahan limbah B3 seperti Wastec International. Dengan cara ini, perusahaan juga bisa mengukur biaya pengolahan limbahnya dengan lebih baik.

Pengertian Limbah B3

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Baca Juga : Mengenal Karakteristik Limbah B3

limbah b3 - Wastec International

limbah b3 – Wastec International

Faktor Yang Memperngaruhi Limbah B3

Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu

Tingkat Efisiensi Produksi

Dalam sebuah proses produksi, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Mulai dari tahap membersihkan bahan baku hingga tahap pengemasan, setiap tahapan selalu diikuti dengan penumpukan limbah yang juga turut dihasilkan.

Besarnya limbah yang dihasilkan ini biasanya berbanding terbalik dengan tingkat efisiensi proses produksi. Semakin efisien proses produksinya, semakin sedikit limbah yang dihasilkan. Akan tetapi, efisiensi 100% adalah hal yang mustahil.

Efisiensi proses produksi ini biasanya dipengaruhi oleh banyaknya tahapan yang harus dilalui. Jadi semakin banyak tahapannya, semakin kecil tingkat efisiensi produksinya. Namun untuk meminimalisir kerusakan yang bisa ditimbulkan, perusahaan bisa berkonsultasi dengan jasa pengolahan limbah B3.

Tingkat Kemurnian Bahan Baku

Tidak semua bagian dari bahan baku bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Tidak ada bahan baku yang memiliki tingkat kemurnian atau purity100%. Apapun produk yang diproduksi, akan selalu ada beberapa bagian dari bahan baku yang terpaksa harus dibuang dan berakhir menjadi limbah.

Mulai dari tahapan seleksi bahan baku, pasti ada beberapa bahan yang tidak lolos seleksi. Saat proses pembersihan bahan baku juga ada beberapa bagian yang harus dibuang. Selama proses produksi, ada sisa bahan baku ataupun produk yang tertinggal dalam peralatan.

Standar Kondisi Operasi dalam Proses Produksi

Untuk menghasilkan produk tertentu, ada standar kondisi operasi yang harus dipenuhi. Standar ini bisa berupa suhu, tekanan hingga rasio bahan baku yang digunakan.

Standar kondisi operasi ini sangat mempengaruhi tingkat konversi produksi. Jika standar tersebut tidak terpenuhi, produk tidak akan terbentuk. Kalaupun produk tersebut bisa dihasilkan, tingkat konversinya sangat kecil. Limbah yang dihasilkan pun jadi lebih banyak.

Gangguan Operasional

Kondisi ideal tidak selalu bisa didapatkan dalam setiap proses produksi. Ada saat-saat di mana hal tak terduga terjadi hingga mengganggu jalannya proses produksi tersebut.

Sebagai contoh adalah saat suplai listrik harus terhenti. Dalam kondisi seperti ini, mesin pabrik tidak akan bisa menjalankan proses produksi. Mesin yang mati harus dinyalakan kembali. Padahal, selama proses startupseperti ini biasanya ada bahan baku yang terpaksa harus terbuang dan berakhir menjadi limbah.

Produksi limbah memang tidak bisa dihentikan sama sekali. Meski demikian, perusahaan bisa mengambil langkah preventif dengan cara meningkatkan standar operasional dan manajemen produksinya. Sebagai langkah kuratif, perusahaan juga perlu mempersiapkan mekanisme pengolahan limbah. Namun jika hal tersebut dinilai terlalu mahal, masih ada opsi. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

menggunakan jasa pengolahan limbah B3. Dengan bantuan Wastec International, perusahaan bisa mengolah limbahnya dengan biaya yang lebih terukur.

Pengertian Limbah B3

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Baca Juga : Mengenal Karakteristik Limbah B3

Bahaya limbah B3 adalah ancaman yang sangat nyata. Tidak hanya mencemari lingkungan, limbah berbahaya juga merugikan manusia bahkan perusahaan yang menjadi penyebabnya. Pengolahan limbah B3 menjadi satu-satunya jalan untuk meredam pencemaran. Pemahaman akan metode pengolahan limbah yang benar pun dibutuhkan untuk mewujudkan itu semua.

Limbah B3 - Wastec International

Limbah B3 – Wastec International

Metode Pengolahan Limbah B3

Berikut merupakan metode yang digunakan dalam pengolahan Limbah yaitu

Metode Stabilisasi dan Solidifikasi

Sifat beracun tidak akan begitu merusak jika limbah tersebut ditampung dalam satu tempat khusus sehingga tidak menyebar dan mencemari lingkungan sekitar. Sifat inilah yang berusaha ditekan lewat metode stabilisasi dan solidifikasi. Dalam metode stabilisasi, limbah dicampur dengan zat tertentu guna mengurangi kecepatan perpindahan limbah. Di sisi lain, solidifikasi merupakan sebuah proses penggunaan aditif yang dalam penerapannya disesuaikan dengan sifat fisis dari limbah itu sendiri.

Beberapa contoh bahan yang biasa digunakan dalam metode stabilisasi dan solidifikasi di antaranya adalah kapur, semen dan bahan termoplastik. Pemilihan bahan-bahan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi toksisitas limbah dan mobilitas limbah. Karena menggunakan zat kimia dalam penerapannya, metode stabilisasi dan solidifikasi juga disebut sebagai metode kimia.

Metode Insinerasi

Metode ini juga disebut dengan metode pembakaran dan masuk ke dalam kategori metode fisik. Tujuan dari metode insinerasi sendiri sebenarnya untuk memperkecil volume dan menghancurkan senyawa berbahaya dalam limbah. Dengan demikian, daya rusaknya juga semakin kecil.

Biasanya, metode insinerasi banyak digunakan untuk mengelola limbah medis dan beberapa racun kimia. Meski demikian, penerapannya harus dilakukan dengan ketat. Jika tidak, gas beracun hasil pembakaran justru bisa mencemari udara.

Pengolahan limbah B3 industri dengan metode insinerasi sendiri cukup populer di negara-negara maju seperti Jepang. Biaya yang lebih terjangkau juga menjadi salah satu alasan kenapa metode ini kerap dijadikan pilihan. Hanya saja, pembangunan instalasi pembakarannya bisa memakan biaya yang tidak sedikit. Emisi gas yang dihasilkan juga bisa menimbulkan efek rumah kaca. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Metode Bioremediasi dan Vitoremediasi

Metode pengolahan limbah B3yang satu ini bisa disebut sebagai metode pengolahan limbah secara biologi. Dalam metode bioremediasi, limbah  diurai atau didegradasi dengan memanfaatkan bakteri ataupun mikroorganisme lain. Enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme akan memodifikasi kandungan racun dalam limbah B3 dengan cara mengubah struktur kimia polutan di dalamnya. Kejadian ini juga dikenal dengan istilah biotransformasi.

Sejalan dengan bioremediasi, dalam vitoremediasi digunakan tumbuhan untuk menyerap dan mengumpulkan senyawa beracun yang terkandung di dalam tanah. Melalui pendekatan bioremediasi dan vitoremediasi inilah, bahaya limbah B3 dapat ditekan.

Untuk menerapkan metode pengolahan limbah B3 industri, tentunya dibutuhkan peralatan dan pengetahuan khusus. Keahlian dalam mengolah limbah juga sangat penting. Meski demikian, untuk mendapatkan semua itu tentu membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Besarnya jumlah investasi inilah yang pada akhirnya mendorong perusahaan untuk mengambil jalan pintas dan membuang limbahnya begitu saja.

Tentang Wastec International

Wastec International adalah perusahaan terkemuka di bidang penyedia jasa pengolahan limbah lingkungan yang berbahaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, Wastec International telah memiliki fasilitas pengolahan limbah di Banten dan Semarang. Setiap fasilitas telah dilengkapi teknologi canggih untuk mengolah berbagai jenis limbah B3 dan limbah medis.

Wastec International juga mengedepankan layanan sebagai berikut:

  1. Hazardous Waste Disposal
  2. Waste Transport
  3. Waste Water Treatment
  4. Drilling Waste Management
  5. Oil Clean Up & Recovery
  6. Environmental Engineering
  7. On Site Services

Kelola limbah secara profesional dengan layanan yang lengkap bersama Wastec International.

Limbah B3 - Wastec International

Limbah B3 – Wastec International

Pengertian Limbah B3

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Contoh Limbah B3 yang dihasilkan Industri

Berikut adalah contoh limbah yang dihasilkan dari industri produksi yaitu

Air Raksa

Mercury atau air raksa ini kerap dihasilkan oleh industri-industri seperti pabrik kimia, pabrik kertas, pabrik tinta, pabrik tekstil, perusahaan farmasi dan penambangan emas tradisional.

Lingkungan yang tercemar oleh merkuri bisa menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat sekitar. Bagi industri, tercemarnya lingkungan juga bisa merugikan bisnis di masa depan.

Tembaga

Limbah yang satu ini juga biasa dijumpai di tempat pembuangan limbah berbahaya. Tembaga sendiri kerap digunakan sebagai pelapis logam, baik dalam industri pembuatan pipa ataupun kabel. Tembaga juga menjadi salah satu bahan penting dalam menghasilkan beberapa produk kerajinan.

Limbah tembaga yang larut ke dalam air bisa memberi dampak yang sangat merusak. Untuk mengurangi bahaya limbah tembaga, jasa limbah B3 biasanya akan menggunakan metode seperti elektrokimia dan beberapa metode lainnya.

Chromium

Logam keras berwarna abu-abu ini merupakan komponen penting yang kerap dijumpai dalam stainless steeldan campuran logam lain. Chromiumjuga sering digunakan sebagai cat pigmen, chrome plating, treatmentwol dan penyamakan kulit.

Logam yang satu ini memang memiliki banyak manfaat. Namun jika limbahnya tidak diolah dengan baik, chromium bisa menjadi sumber bencana.

Timah Hitam atau Timbal

Limbah ini kerap dihasilkan oleh percetakan, pabrik plastik, pabrik karet, pabrik cat, tambang timah dan peleburan timah. Timah hitam sendiri memiliki sifat lunak, mudah ditempa dan memiliki titik leleh yang rendah. Karena itulah, logam yang satu ini kerap dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan.

Meski memiliki banyak manfaat, kadar timah hitam yang terlalu tinggi bisa merusak lingkungan. Sifat timah hitam yang pada dasarnya beracun juga membuat limbah ini cukup sulit untuk diolah. Baca Juga : Dampak Limbah B3 Jika Tidak Terkelola Dengan Baik

Cadmium

Logam cadmium biasa dijumpai dalam bentuk produk sampingan dari pengecoran seng, timah dan tembaga. Logam ini juga sering digunakan dalam beberapa industri seperti pabrik baterai, pabrik plastik dan sering digunakan dalam platinglogam.

limbah berbahaya lain seperti nikel, pestisida, arsene, nitrogen oxide, sulfur oxide dan karbon monoksida juga perlu mendapat perhatian khusus. Meski demikian, membangun fasilitas dan mempekerjakan tenaga ahli untuk mengelolanya secara mandiri bukanlah satu-satunya pilihan yang tersedia bagi perusahaan. Ada jasa limbah B3. Dengan jasa pengolah limbah berbahaya seperti Wastec International, perusahaan bisa mengelola limbahnya dengan lebih mudah dan dengan biaya yang lebih terukur.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International 

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Pengertian Limbah Rumah Sakit

Rumah  sakit  sebagai  salah  satu  fasilitas  pelayanan  kesehatan merupakan infrastruktur yang cukup penting dalam memenuhi dan menjamin hak hidup masyarakat. Namun, ternyata Rumah Sakit di Indonesia masih memiliki tantangan dan membutuhkan suatu evaluasi dalam aspek pengelolaan limbah B3 berupa limbah medis.

Sebagaimana   yang   tertulis   dalam  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan  Kehutanan  Republik  Indonesia  Nomor    56    Tahun    2015 bahwa Penghasil Limbah B3 wajib  melakukan  pengelolaan limbah B3 yang  meliputi    pengurangan dan pemilahan  limbah  b3,  penyimpanan limbah B3, pengangkutan limbah B3, pengolahan  limbah  B3,  penguburan limbah   B3,   dan/atau   penimbunan limbah B3.

Menurut Permenkes No 18 Tahun 2020, Limbah Medis adalah hasil buangan dari aktifitas medis pelayanan kesehatan. Dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Memiliki bahaya utama yaitu risiko infeksi dari mikroorganisme yang terdapat dilimbah tersebut, infeksi terjadi dikarenakan terkena tusukan benda tajam. Hepatitis B, hepatitis C bahkan sampai HIV/AIDS merupakan ancaman yang paling serius jika terkena tusukan benda tajam karena menimbulkan kecelakaan dan penyakit jika tidak diolah dengan baik dan benar. Baca Juga : Jenis dan Pengemasan Limbah Medis

Limbah Rumah Sakit - Wastec International

Limbah Rumah Sakit – Wastec International

Cara Memilah Limbah Rumah Sakit

Berikut ini adalah cara memilah limbah rumah sakit yang dapat diterapkan, yaitu

Pemilahan Limbah yang Akan Digunakan Kembali

Tidak semua limbah rumah sakit harus dibuang. Jika memang memungkinkan, beberapa limbah sebaiknya diolah dan digunakan kembali. Hal ini penting dilakukan guna mereduksi produksi limbah.

Pemilahan limbah yang akan digunakan kembali juga harus melalui proses penyortiran yang cukup ketat. Limbah-limbah yang bisa digunakan kembali biasanya berasal dari limbah bukan klinik. Limbah kertas dan kantong plastik adalah beberapa contoh limbah rumah sakit yang dapat digunakan lagi. Limbah yang masih bisa digunakan harus dipisahkan dari limbah medis.

Untuk limbah medis padat yang akan digunakan kembali, sebelumnya harus melalui proses sterilisasi terlebih dahulu. Beberapa metode yang bisa digunakan di antaranya adalah sterilisasi dengan panas, sterilisasi dengan oven, sterilisasi basah dalam otoklaf dan sterilisasi dengan bahan kimia.

Limbah Benda Tajam Harus Ditempatkan dalam Wadah Khusus

Jarum suntik dan jarum infus adalah dua contoh limbah medis yang membutuhkan penanganan khusus. Limbah-limbah seperti ini harus mendapat perhatian khusus dan ditangani dengan mengikuti kaidah-kaidah pengolahan limbah rumah sakit di Indonesia.

Kedua limbah tersebut mengandung bakteri, kuman dan virus yang bisa menjangkiti siapa pun yang melakukan kontak fisik dengannya. Limbah-limbah yang tergolong sebagai limbah infeksius seperti ini tidak bisa langsung dibuang. Sebelum dibuang, limbah-limbah tersebut harus dimasukkan ke dalam wadah khusus.

Wadah untuk menampung benda-benda tajam seperti ini harus anti tusuk dan anti bocor. Wadah yang digunakan pun tidak boleh mudah dibuka. Hanya orang-orang yang berkepentingan saja yang bisa membukanya.

Label pada Botol Obat-Obatan Kadaluwarsa Harus Dilepas Sebelum Dibuang

Obat-obatan kadaluwarsa harus dipilah dan ditempakan secara terpisah. Sebelum dibuang, label yang menempel pada botol obat-obatan ini juga harus dilepas terlebih dahulu.

Melepas label dari botol obat kadaluwarsa dilakukan agar obat tersebut tidak disalahgunakan. Karena jika ditemukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, obat-obatan tersebut bisa saja dijual lagi. Padahal obat-obatan kadaluwarsa jelas sangat berbahaya jika sampai dikonsumsi.

Limbah Sitoksis Harus Disimpan dalam Wadah yang Kuat dan diberi Label

Sama seperti limbah benda tajam, limbah sitoksis juga harus disimpan dalam wadah yang kuat dan anti bocor berwarna ungu. Selain itu, limbah ini juga harus diberi label “limbah sitoksis” agar lebih jelas.

Pengolahan limbah rumah sakit di Indonesia memang masih tergolong memprihatinkan. Masih banyak oknum pihak rumah sakit yang belum menerapkan pengolahan limbah sesuai dengan standar.

Banyak hal yang membuat beberapa rumah sakit enggan untuk mengikut aturan. Salah satunya adalah prosedur yang rumit dan biaya pengelolaan limbah yang terbilang masih cukup tinggi. Meski demikian, saat ini sudah ada jasa pengolahan limbah seperti Wastec International. Dengan bantuan dari profesional, pengelolaan limbah jadi lebih mudah dengan biaya yang lebih terukur.

Kelola Limbah Medis Bersama Wastec International

Wastec International melayani jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai pengelolaan limbah medis dan dapat mengolah hampir semua fase jenis mulai dari fase padat dan cair.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah medis di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.