Begini Penanganan yang Baik untuk Sampah Puntung Rokok

Sampah Puntung Rokok

Kenaikan jumlah konsumsi rokok di Indonesia sejalan juga dengan timbulan sampah puntung rokoknya. Menurut laporan WHO, prevalensi konsumsi tembakau penduduk Indonesia di atas 15 tahun pada tahun 2022 mencapai 36,5 persen. Ini berarti 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia merokok. Di Indonesia, konsumsi tembakau yang mencapai 322 miliar batang pada 2020 menghasilkan sekitar 107,3 ton sampah puntung rokok. Baca Juga: Bahaya Sampah Kertas yang Harus Kamu Ketahui!

Bagaimana timbulan sampah puntungnya jika konsumsinya terus meningkat? Sejak 2021 sampah ini sudah menempati posisi kedua sebagai sampah yang paling banyak ditemukan di pesisir pantai.

Sampah Puntung Rokok – PT Wastec International

Jenis Sampah Paling Banyak Ditemukan

Berikut adalah 5 jenis sampah yang paling banyak ditemukan di pesisir pantai global 2021:

  1. Pembungkus makanan: 1,34 juta unit sampah
  2. Puntung rokok: 1,13 juta unit sampah
  3. Botol minuman (plastik): 849,32 ribu unit sampah
  4. Sampah lainnya (Clean Swell)*: 613,97 ribu unit sampah
  5. Tutup botol (plastik): 613,97 ribu unit sampah

sumber: katadata.co.id

Bahayanya Sampah Puntung Rokok untuk Lingkungan dan Kesehatan

Sejauh ini yang selalu digaungkan adalah betapa bahayanya sampah puntung rokok untuk kesehatan, namun dampaknya terhadap lingkungan sebenarnya juga tidak kalah berbahaya. Baca Juga: Asam Sulfat: Penjelasan dan Limbah B3 yang Dihasilkan

“Orang menganggap rokok ini bermasalah di asapnya. Tapi filternya atau puntungnya itu tidak pernah disinggung, padahal kalau dilihat banyak riset, ini berbahaya,” Amiruddin, aktivis dari Ecological Observation Wetlands Conservation (Ecoton).

Pendiri Senior Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati, menyatakan, puntung rokok yang dibuang mengeluarkan bahan kimia dan logam berat dalam kadar tinggi yang mudah mencemari tanah dan air serta membunuh mikroorganisme dan hewan air. Dalam satu filter rokok terkandung 12.000 sampai 15.000 helai selulosa asetat dan melepaskan sekitar 100 serat selulosa asetat setiap hari ketika dibuang sebagai puntung rokok. Sampah seperti ini memerlukan waktu 10 tahun untuk terurai.

Ketika puntung rokok terlepas ke lingkungan terutama di perairan, maka dapat menghasilkan mikroplastik yang terlepas sebanyak 100 partikel per hari. Jumlah mikroplastik itu sama banyaknya dengan limbah cucian baju.

Mikroplastik adalah potongan plastik dengan ukuran kecil dan dapat mencemari lingkungan. Tidak diketahui pasti berapa ukurannya, tetapi didefinisikan memiliki ukuran diameter kurang dari 5 mm. Akibat kesehatan yang ditimbulkan jika mikroplastik secara tidak sengaja dikonsumsi juga beragam: memicu kanker, mengganggu kekebalan tubuh, mengganggu sistem pernapasan, dan lain-lain.

Sama halnya dengan dampaknya terhadap lingkungan, diantaranya; gangguan pada ekosistem karena rantai makanannya yang terganggu, kerusakan pada habitat laut (terumbu karang, sampai hewan-hewan laut).

Solusi Penanganan Sampah Puntung Rokok dan Limbah B3 di Indonesia

Untuk saat ini sampah puntung rokok di Indonesia belum diklasifikasi sebagai sampah B3, sehingga penanganannya masih sering dicampur dengan sampah lain dengan pengelolaan yang sama atau bahkan tetap berakhir ke TPA. 

Langkah utama yang bisa pemerintah lakukan adalah mengklasifikasi sampah puntung rokok sebagai sampah B3. 

“Puntung rokok itu, karena tidak diklasifikasikan, kemudian dia disatukan dengan sampah lain dan bercampur. Ketika bercampur, dia dianggap residu biasa yang enggak perlu diapa-apain. Ini juga menjadi diskusi kami,” jelas Lisda Sundari Ketua Yayasan Lentera Anak, yang sempat menggelar workshop puntung rokok di Jakarta.

Langkah selanjutnya bisa dilakukan mulai dari konsumen rokok. Terdapat dua pendekatan yang bisa dipakai untuk menanggulangi persoalan puntung rokok, yaitu membuangnya secara terpisah dengan sampah lainnya dan mencegah munculnya puntung rokok dengan mengurangi atau tidak mengonsumsi rokok.

Langkah selanjutnya, bisa dilakukan oleh produsen dengan CSR melalui kerjasama dengan beberapa stakeholder salah satunya PT Wastec International yang bisa membantu perusahaanmu untuk mengelola limbah B3.

PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. 

Dengan berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.