limbah industri tekstil

Pengolahan dan Bahaya Limbah Tekstil

Industri Tekstil

Industri tekstil merupakan salah satu industri utama di Indonesia, industri ini salah satu industri yang menggunakan energi secara intensif. Umumnya 70% menggunakan energi listrik, 20% gas, 5% batubara dan 5% minyak bumi. Secara garis besar, industri tekstil Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok industri dari hulu ke hilir, industri hulu meliputi pemintalan (spinning) yang menghasilkan serat alami dan buatan menjadi benang. Kemudian klaster industri sentra meliputi proses benang ulir menjadi lebaran kain mentah (grey fabric). Terakhir, industri hilir yaitu industri manufaktur pakaian jadi (garmen). industri tekstil

Pengertian Limbah Tekstil

Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan suatu industri yang bergerak di bidang garmen yang mengolah kapas atau serat sintetis menjadi kain. Secara umum tahapan proses industri tekstil adalah sebagai berikut:
  1. Seleksi sumber daya atau bahan dasar
  2. Pemintalan kapas
  3. Pewarnaan kain (garmen)
  4. Pengemasan produk
  5. Pengiriman kepada konsumen
Contoh limbah tekstil adalah kain perca dan air. Limbah tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Bahaya Limbah Tekstil

Pewarna tekstil merupakan polutan air terbesar kedua di dunia, mengandung zat-zat sisa pewarna kimia sintetis yang berbahaya. Industri tekstil yang didominasi oleh limbah cair dapat menyebabkan pencemaran air apabila limbahnya tidak dikelola dan dibuang sesuai dengan prosedur yang benar.

Pengelolaan Limbah Tekstil

Pengelolaan limbah tekstil perlu diperhatikan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Namun sebagai tindakan preventif, manajemen pengelolaan limbah industri tekstil dapat menerapkan konsep 5R atau pengurangan (reduce), pemakaian kembali (reuse), penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle), pemulihan (recovery), dan melakukan perbaikan (repair). Tekstil ramah lingkungan meliputi produk yang dibuat dengan bahan serta metode yang tidak membahayakan manusia dan alam dari proses di hulu sampai ke hilirr. Secara umum, limbah industri tekstil banyak didominasi oleh limbah cair. Proses pengolahannya dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Pre-Treatment 
Pengolahan di tahap ini bersifat pengolahan fisik, bertujuan untuk memisahkan partikel granular (cukup besar).
  1. Primary Treatment 
Meliputi proses eliminasi zat mengambang dan mengendap pada limbah yaitu padatan tersuspensi dan bahan organik. Teknologi yang digunakan adalah screening dan equalization.
  1. Secondary Treatment 
Meliputi proses eliminasi bahan organik biodegradable dan padatan tersuspensi (Biologis dan Kimia). Teknologi yang digunakan adalah aerated lagoon, trickling filter, activated sludge, oxidation ditch, dan lainnya.
  1. Tertiary Treatment 
Meliputi penghilangan sisa padatan tersuspensi atau padatan terlarut lanjutan. Teknologi yang digunakan adalah membran, pertukaran ion, teknologi dengan prinsip adsorpsi. Baca juga: Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air

Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International

Wastec International memiliki tim yang berpengalaman dalam menyediakan jasa pengelolaan limbah dan pelayanan lingkungan yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Sehingga pengelolaan limbah dapat ditangani dengan aman dari segi kesehatan dan pencemaran lingkungan dapat teratasi. Selain itu juga, Wastec International sangat berkomitmen untuk mengembangkan strategi dan terus berinovasi untuk terus fokus pada metode pencegahan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan bagi generasi mendatang. Serta mengelola bisnis dengan cara bertanggung jawab secara sosial dan terus mendorong inisiatif peningkatan internal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Mari kelola limbah dengan baik bersama Wastec International.
Picture of Author

Author