Pengolahan Limbah Minyak Pelumas

Banyaknya penggunaan mesin dalam proses produksi dalam industri dan kehidupan sehari-sehari menghasilkan juga limbah dari minyak pelumas. Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada mesin dimana pelumas ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap bagian mesin. Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem ini bekerja sebagai pendingin komponen mesin dan membilas kotoran yang menempel pada komponen mesin sehingga mesin dapat bekerja lebih baik. Baca Juga : Limbah Medis dan Pengelolaannya limbah minyak pelumas

Tahapan Pengolahan Minyak Pelumas Bekas

Pengolahan pelumas bekas yang benar akan melalui beberapa proses panjang yang sudah diuji dan memenuhi syarat. Proses pemurnian kembali pelumas bekas bisa dilakukan dengan metode distilisasi Thin Film Evaporation dan Catalitic Hydrofinishing. Cara ini bisa memisahkan secara total kandungan bahan pelumas dari residunya. Berikut tahapan untuk pengolahan pelumas bekas:
  1. Pelumas bekas direaksikan dengan bahan-bahan kimia temuan Mohawk. Tujuannya untuk memisahkan kandungan air dalam oli bekas untuk menjamin kelancaran proses pemurnian serta menghindari penyumbatan dan juga karat.
  2. Pelumas bekas yang tidak mengandung air dan bahan bakar kemudian dipisahkan dari residu yang terbawa dengan alat Thin Film Evaporation.
  3. Alat Thin Film Evaporation bekerja dengan vakum tinggi, sehingga menghasilkan minyak hasil destilisasi yang terbebas dari air, residu, dan bahan bakar
  4. Pelumas dasar mengandung belerang, klor, dan pada tingkat molekuler. Membentuk ikatan tak jenuh antar atom-atom karbon direaksikan dengan gas hidrogen melalui proses Catalitic Hydrofinishing. Tujuannya adalah untuk menjenuhkan kembali ikatan antar atom-atom karbon serta memisahkannya dari kandunga klor dan belerang. Proses ini menghasilkan pelumas dasar yang jernih dan stabil terhadap reaksi oksidasi sehingga menjamin daya guna yang maksimal dari pelumas.
  5. Tahap terakhir dilakukan fraksionisasi terhadap pelumas dasar yang sudah sempurna untuk mendapatkan minyak pelumas dasar yang kental dan ringan.
Seluruh tahapan dilakukan secara ketat agar dipastikan tidak ada minyak pelumas bekas yang menetes ke tanah yang bisa berpotensi merusak lingkungan.

Mengapa Minyak Pelumas Bekas Bisa Merusak Lingkungan?

Minyak pelumas bekas termasuk dalam kategori Limbah B3 yang akan mengalami perubahan komposisi dan susunan kimia setelah digunakan dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan adanya campuran antara kotoran, bensin, dan juga dipengaruhi oleh tekanan suhu selama digunakan. Selain itu juga, didalam minyak pelumas bekas terdapat berbagai zat kimia berbahaya seperti zat aditif, coolant, dan berbagai zat logam berbahaya lainnya. Baca Juga : Dampak Limbah Pengeboran Minyak Bahan berbahaya dalam minyak pelumas bekas bisa berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. Jika tumpahan minyak pelumas bekas terbawa aliran sungai bisa mengganggu sistem irigasi pertanian dan bau yang bisa mengganggu sistem pernapasan. Selain itu, jika tumpah di tanah dan meresap hingga ke air tanah akan mengganggu kualitas air bagi masyarakat luas.

Kelola Limbah B3 Secara Tepat Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.
Picture of Author

Author