Limbah berbahaya kerap menjadi sorotan. Namun perlu diingat, limbah makanan sebenarnya juga tidak kalah berbahaya. Limbah yang banyak dihasilkan oleh rumah tangga dan industri pangan ini memiliki kuantitas yang begitu besar. Bahkan tidak jarang, penanganannya butuh bantuan jasa pengolahan limbah.
Dampak limbah makanan terhadap perubahan iklim global juga tidak bisa diremehkan. Ancaman tersebut begitu nyata. Namun sebelum berbicara tentang bagaimana cara mengelolanya, Anda juga perlu tahu apa saja jenis limbah makanan sebenarnya.
1. Limbah Organik
Bisa dibilang inilah jenis limbah yang paling banyak dihasilkan dalam industri pangan. Limbah organik ini berbentuk padat dan berasal dari sisa bahan makanan yang tidak terpakai. Makanan yang sudah diolah dan tidak laku dijual juga masuk ke dalam kategori ini.
Limbah organik ini tergolong sebagai jenis limbah yang mudah busuk dan terurai. Namun justru karena itulah, limbah organik menjadi tempat yang paling disukai oleh bakteri. Bau tidak sedap hanyalah salah satu efek yang dihasilkan dari pembusukan limbah organik. Jika tidak ditangani dengan baik, limbah tersebut juga bisa menjadi sumber penyakit.
2. Limbah Anorganik
Bungkus makanan adalah salah satu contoh dari limbah anorganik yang kerap dihasilkan dalam industri pangan. Dibandingkan dengan limbah organik, limbah jenis ini biasanya lebih sulit terurai. Misalnya saja seperti bungkus plastik. Setidaknya butuh waktu bertahun-tahun hingga limbah ini terurai sepenuhnya.
Dibandingkan dengan limbah organik, limbah anorganik justru perlu mendapatkan perhatian lebih. Dalam industri pangan, skala limbah yang dihasilkan juga sangat besar. Jasa pengolahan limbah berbahaya mungkin dibutuhkan untuk mengelola beberapa jenis limbah anorganik.
baca juga artikel tentang : jangan anggap remeh, ini bahaya makanan yang kerap disepelekan
3. Limbah Cair
Selama proses produksi, ada proses pencucian bahan makanan yang harus dilalui. Pencucian ini dimaksudkan untuk membersihkan kotoran sekaligus bakteri yang menempel pada bahan makanan. Karena itulah, hampir bisa dipastikan jika limbah air cucian ini banyak mengandung kotoran bahkan bakteri yang berbahaya.
Sisa air cucian hanyalah salah satu contoh limbah cair yang dihasilkan dalam industri pangan. Selain sisa air cucian, beberapa industri pangan juga menghasilkan limbah cair yang telah tercampur dengan bahan-bahan kimia. Tingkat bahaya dari limbah seperti ini tentu lebih tinggi.
Limbah minyak juga menjadi salah satu jenis limbah yang kerap diproduksi oleh industri pangan. Jika limbah jenis ini dibuang begitu saja, minyak sisa produksi bisa menutup pori-pori tanah dan mengganggu penyerapan air tanah.
Pengolahan limbah seperti ini jelas membutuhkan upaya yang tidak sedikit. Butuh peralatan khusus dan tenaga ahli untuk mengelolanya. Sayangnya, tidak sedikit pelaku usaha yang menilai hal tersebut sebagai pemborosan. Padahal jika melihat dampak jangka panjangnya, pengelolaan limbah yang baik justru bisa menjadi investasi yang turut mempengaruhi keberlangsungan bisnis di masa depan.
Bagi pelaku usaha yang tidak ingin direpotkan dengan urusan mengelola limbah, kini ada jasa pengolahan limbah seperti Wastec International. Peralatan dan tenaga ahli yang dimiliki oleh Wastec International bisa membantu para pelaku usaha dalam mengelola limbah. Dengan bantuan dari tenaga pengolah limbah profesional, pelaku usaha bisa lebih fokus pada bisnisnya.
Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International
Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.
Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat