Pengertian Limbah Keras Anorganik
Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikoorganisme pengurai. Limbah anorganik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik. Baca Juga: Zero Waste: Pengertian dan Manfaatnya- Limbah lunak anorganik: Limbah ini memiliki sifat yang lentur dan lunak. Limbah lunak anorganik umumnya mencakup limbah cair, seperti deterjen, sabun cuci, dan minyak jelantah.
- Limbah Keras Anorganik: Limbah ini memiliki sifat yang tidak mudah hancur. Umumnya limbah keras anorganik membutuhkan metode khusus seperti penghancuran, pemanasan, atau pembakaran.
Contoh
Beberapa contoh limbah ini adalah sebagai berikut:- Pecahan keramik
- Gelas kaca bekas
- Helm bekas
- Ban karet
- Pecahan kaca
- Paku berkarat
- Bekas kaleng
- Bolpoin
- Botol bekas
- Bekas parfum kaca
- Vas bunga dari kaca
- Per bekas kasur
- Kawat bekas
- Alat elektronik yang sudah rusak
- Barang bekas dari kaca dan besi
Mengelola Limbah Keras Anorganik
Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah jenis ini:- Pilah sampah organik dan anorganik, sediakan dua tempat atau wadah yang berbeda
- Beberapa limbah anorganik yang dapat didaur ulang seperti kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, dan kaleng
- Pisahkan limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik
- Pilah limbah yang masih dalam kondisi baik untuk dikelola menjadi kerajinan tangan
- Sedangkan limbah organik dapat dikelola dan diubah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kegiatan berkebun
Pemanfaatan
Limbah yang masih dalam keadaan baik dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan, sebagai berikut:- Vas dari botol kaca
- Frame atau bingkai foto
- Tempat pensil dari stick ice cream
- Rak dari kepingan besi
- Desk organizer dari kaleng susu