Industri pakaian memang memiliki wajah yang tidak jauh dari kesan indah. Model dan warna-warna menarik kerap menghiasi produk-produk fashion yang dijual di pasaran. Namun dibalik semua keindahan tersebut, ada sisi buruk yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Namun perlu diperhatikan bahwa limbah dari industri pakaian dapat merusak dan mengancam lingkungan serta kesehatan jika tidak ditangani dengan benar dan sesuai dengan regulasi.
Meski disebut industri pakaian, bahaya yang disebabkannya tidak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan industri kimia. Bahkan jika melihat tingkat bahayanya, kerusakan yang diakibatkan oleh industri pakaian justru jauh lebih besar.
Limbah Industri Pakaian di Tingkat Manufaktur
Tergantung pada skala bisnis, produsen pakaian bisa menghasilkan puluhan hingga ribuan pakaian setiap harinya. Selama proses produksi, ada banyak bahan pakaian yang harus dibuang. Kain dan benang sisa hanyalah sebagian kecil dari limbah yang dihasilkan oleh pabrik pakaian. Padahal, masih ada limbah sampingan yang juga turut dihasilkan selama proses produksinya.
Di atas produsen pakaian masih ada produsen kain. Selama proses produksi, produsen kain juga menghasilkan limbah yang tidak sedikit. Mulai dari limbah sisa bahan baku hingga air sisa pencucian turut dihasilkan. Belum lagi limbah yang dihasilkan dari proses pewarnaan. Kandungan bahan kimia dalam pewarna pakaian jelas bisa mengancam lingkungan jika dibuang begitu saja.
Emisi gas yang dihasilkan industri pakaian juga tidak kalah merusak. Bahkan dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa emisi gas industri fashionbisa lebih merusak dibandingkan industri pelayaran dan penerbangan. Tak mengherankan, peran perusahaan pengolahan limbah berbahaya dibutuhkan demi menekan potensi kerusakan lingkungan.
Limbah Pakaian Bekas di Tingkat Konsumen
Limbah fashion tidak hanya berasal dari manufaktur. Di tingkat konsumen, limbah fashion juga bisa dijumpai. Salah satu contoh limbah yang dihasilkan di tingkat konsumen adalah pakaian bekas. Mengingat besarnya konsumen Indonesia, bisa dibayangkan berapa besar limbah fashion yang dihasilkannya. Ini baru di Indonesia saja.
Di negara-negara maju, jumlah belanja produk fashion justru jauh lebih tinggi. Hal tersebut tentu turut berdampak pada meningkatnya jumlah produksi yang sekali lagi menambah jumlah limbah yang dihasilkan di tingkat manufaktur. Mirisnya lagi, tidak sedikit pakaian yang hanya bertahan sebentar di lemari dan berakhir di tempat pembuangan dalam waktu kurang dari satu tahun.
baca juga artikel tentang : pengolahan limbah salam industri pangan kerap mengalami kegagalan, ternyata ini penyebabnya
Kelola Limbah B3 Bersama PT Wastec International
PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengumpulan, sampai dengan pengolahan untuk berbagai limbah B3 medis dan industri mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang jasa pengelolaan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Didukung dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang asri dan sehat.