Biofuel adalah nama lain dari bahan bakar hayati atau bahan bakar nabati. Biofuel merupakan salah satu kategori bahan bakar baru dan terbarukan yang dibuat dari bahan organik, seperti tanaman Alga dan limbah organik. Umumnya alternatif energi ini dapat dibuat melalui proses fermentasi atau proses kimia tertentu. Jadi selain biomassa, ada juga bahan bakar biofuel. Lalu apa saja jenis dan manfaatnya? Simak penjelasan di bawah ini. Baca Juga: Energi Alternatif Ramah Lingkungan
Jenis-Jenis Biofuel
Biofuel memilik beberapa jenis yang berbeda dari beberapa generasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Generasi Pertama
Generasi pertama berasal dari tanaman pangan dan minyak nabati seperti jagung, minyak sawit, dan tebu.
- Generasi Kedua
Menurut Amy & Sachari (2012) generasi kedua diproduksi dari bahan baku non-pangan seperti sisa-sisa pertanian, biomassa kayu, sampai dengan tanaman energi khusus (switchgrass, miscanthus).
- Generasi Ketiga
Menurut Budiman dkk (2023) generasi ketiga berasal dari alga dan mikoorganisme lain. Jenis ini memiliki potensi tinggi karena laju pertumbuhan yang cepat serta kandungan minyak yang tinggi.
- Generasi Keempat
Generasi keempat ini juga disebut sebagai biofuel canggih. Berasal dari organisme yang dimodifikasi secrara genetik atau dengan memodifikasi bahan baku yang ada untuk meningkatkan kandungan energi dan efisiensi konversi.
Apa Saja Contoh Biofuel?
Berikut adalah beberapa contoh dari biofuel, diantaranya:
- Bioetanol
Bioetanol merupakan etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan dibantu mikoorganisme. Dapat dihasilkan dari fermentasi gula dan pati tanaman seperti tebu dan jagung.
- Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar yang berasal dari minyak nabati dan berbagai biji-bijian.
- Biogas
Biogas merupakan gas alami yang dihasilkan dari pemecahan bahan organik bakteri anaerob dan digunakan dalam produksi energi.
Manfaat
- Ramah Lingkungan
Manfaat dari biofuel yang paling penting adalah ramah lingkugan. Fungsinya tentu saja untuk mengurangi gas rumah kaca. Karena jejak karbon yang dihasilkan biofuel lebih rendah dibandingkan bahan bakar fossil, sehingga jumlah emisi karbon yang dihasilkan juga lebih sedikit. Oleh karena itu, penggunaan pada kendaraan dan mesin dapat membantu mengurangi dampak dari global warming.
- Biaya Produksi Rendah
Umumnya biofuel lebih mudah diproduksi dan harganya lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Setiap negara dapat memproduksi biofuel, sehingga yang dibuat secara lokal akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang depositnya tidak dapat ditemukan di semua negara. Dengan demikian dapat membantu negara untuk memiliki ketahanan energi dan stabilitas ekonomi yang lebih baik.
- Energi Terbarukan
Permintaan energi bahan bakar minyak yang tinggi menjadi salah satu tantangan karena sebagian besar sumber daya tidak terbarukan. Selain itu juga dapat berkontribusi pada efek gas rumah kaca dan bencana lingkungan yang serius. Biofuel yang merupakan ekstraksi dari sampah organik merupakan sumber bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan. Pembaruan ketersediaan bahan dasar biofuel juga relatif singkat dibandingkan dengan bahan bakar minyak atau batubara.
Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International
PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengumpulan, sampai dengan pengolahan untuk berbagai limbah B3 medis dan industri mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.
Berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang jasa pengelolaan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Didukung dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang asri dan sehat.