Apa Itu Efek Gas Rumah Kaca?
Efek gas rumah kaca merupakan fenomena dimana panas matahari terperangkap oleh panas bumi. Pada umumnya, efek rumah kaca ini memang ada dan berfungsi untuk membuat suhu di bumi untuk tetap optimal sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Namun, seiring perkembangan zaman dan waktu, efek rumah kaca ini tidak terkendali yang dapat memberikan dampak negatif.
Gas di atmosfer yang berfungsi menahan panas matahari seperti gas CO2. Normalnya, panas matahari akan menembus atmosfer yang menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat. Kemudian saat sore hari, panas yang menembus atmosfer akan dilepaskan kembali ke udara. Namun faktanya, akibat kelebihan gas seperti CO2, tidak semua panas berhasil dilepaskan kembali ke udara. Panas yang masih terperangkap di atmosfer tersebut menjadikan suhu semakin hangat.
Penyebab
- Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fossil menjadi salah satu bahan bakar yang masih sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahan bakar fosil dapat berupa batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Namun, penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada kualitas udara dan tentunya juga meningkatkan gas rumah kaca pada atmosfer bumi.
2. Deforestasi
Deforestasi juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya gas rumah kaca (GRK). Hutan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu penyerapan CO2 dari atmosfer, namun saat ini banyak sekali kasus deforestasi yang menyebabkan kurangnya kemampuan alam dalam menyerap karbon.
3. Aktivitas Pertanian dan Peternakan
Aktivitas pertanian yang masih menggunakan pupuk kimia juga berpengaruh besar terhadap gas rumah kaca. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat melepaskan gas nitrous oksida, sementara peternakan juga dapat menghasilkan gas metana dari proses pencernaan hewan.
4. Industri
Limbah industri yang tidak diolah dengan benar dan bertanggung jawab juga dapat menyebabkan peningkatan efek gas rumah kaca. Apalagi limbah industri yang dibuang begitu saja ke laut, akibatnya ekosistem di laut yang seharusnya dapat menyerap CO2 menjadi tidak maksimal. Salah satu ekosistem di laut yang berperan dalam penyerapan CO2 dan menghasilkan 70% O2 adalah Fitoplankton. Kegiatan industri yang berlebihan dan pembuangan limbahnya yang sembarangan dapat menjadi sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan.
Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca Bersama PT Wastec International
Efek gas rumah kaca memiliki dampak yang besar terhadap bumi dan kehidupan kita. Mungkin semakin hari, kita semakin sering mendengar isu lingkungan seperti cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, pemanasan global, dan lain-lain. Isu tersebut beberapa dari bentuk nyata yang dapat kita rasakan akibat dari dampak gas rumah kaca yang semakin parah.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi dampak dan efek gas rumah kaca. Setiap kegiatan kita pasti menghasilkan sampah atau limbah, baik dalam skala individu, rumah tangga, bahkan perusahaan dan industri sekalipun. Salah satu langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan mengelola dan bertanggung jawab terhadap limbah yang kita hasilkan.
PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengumpulan, sampai dengan pengolahan untuk berbagai limbah B3 medis dan industri mulai dari fase solid, liquid, dan sludge. Berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang jasa pengelolaan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Didukung dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang asri dan sehat.